27 - Our Dad

9.9K 1.3K 150
                                    

AUTHOR POV

"Dimana Jennie?" Appa Kim mencari Jennie malam ini. Dia baru saja pulang dari luar negeri setelah pergi untuk urusan pekerjaan. Dan sebelum makan malam, mengetahui putrinya tidak ada di rumah dia akhirnya bertanya.

"Dia sedang pergi." jawab Eomma Kim. Dia tidak mengatakan jika putrinya pergi dengan Lisa. Setelah kejadian itu belum ada kesempatan untuk Eomma Kim mengatakan pada suaminya mengenai kejadian Lisa.

Merasa curiga dengan istrinya, Appa Kim mengerutkan dahinya sambil menatap Eomma Kim yang sejak tadi hanya membaca majalah. "Pergi kemana? Dengan siapa?" nada bicaranya agak sedikit naik. Appa Kim melihat supir pribadi keluarga mereka ada di rumah dan tidak mungkin Jennie pergi sendirian hanya untuk bersama...

"Lisa. Putrimu sudah berbaikan dengan Lisa. Aku tidak mungkin merusak kebahagiaannya." jawaban Eomma Kim membuat Appa Kim menganga.

Eomma Kim melanjutkan, "Kau juga harus mendengarkan penjelasan Lisa. Ini tidak adil untuknya jika kau mengambil keputusan hanya dari sudut pandangmu. Jennie menerima semua alasan Lisa. Aku sudah mendengarkan penjelasannya juga dan menurutku dia tidak salah. Ini juga demi kebahagiaan putri kita." jelas Eomma Kim dengan lembut.

Appa Kim yang semula ingin marah menjadi tertahan karena mendengar kalimat terakhir Eomma Kim. Ya, bertahun-tahun semua usaha yang dilakukan oleh pasangan suami istri ini semata hanya untuk kebahagiaan Jennie. Segala cara dilakukan agar sikap Jennie menjadi seperti orang-orang normal seusianya. Dan setelah di titik dimana Jennie bisa bersikap lebih baik, tidak mungkin mereka akan mencabut kebahagiaan putrinya.

Meskipun Appa Kim tahu airmata Jennie kemarin adalah rasa terluka putrinya karena melihat kekasihnya bersama dengan gadis lain, tapi dia juga tidak ingin menahan kebahagiaan Jennie sekarang. Buktinya istrinya mengatakan Jennie pergi dengan Lisa seharian ini. Itu tandanya Jennie sudah mau memaafkan Lisa.

Pada akhirnya dia hanya diam saja tidak menjawab apapun yang istrinya katakan. Setelah bersikap egois, dia juga merasa bersalah pada Lisa karena bagaimanapun Lisa adalah wanita dan dia dengan bodohnya memukul Lisa.

Di lain tempat, Jennie dan Lisa sudah berdiri di depan pintu rumah keluarga Kim. Seperti biasa, Jennie akan murung ketika Lisa hendak mengantarkannya pulang dan meninggalkannya. Suasana hatinya selalu merasa buruk di saat Lisa pergi dari rumahnya.

Sementara Lisa, dia sudah diberitahu Eomma Kim bahwa suaminya sudah pulang. Eomma Kim tidak memaksa Lisa jika belum siap menjelaskan pada Appa Kim, namun Lisa dengan tegas mengatakan akan berbicara malam ini juga. Dia ingin semua permasalahan selesai sehingga tidak perlu ada yang di khawatirkan lagi oleh semuanya.

"Jennie masih merindukan Lisa. Apa Lisa tidak ingin menemani Jennie lebih lama lagi?" tanya gadis itu dengan bibir yang cemberut.

Lisa terkekeh melihat pemandangan di hadapannya. Meskipun dia sudah terbiasa dengan wajah Jennie yang meggemaskan, tapi Lisa tetap saja tidak bisa menahannya. Dia menangkup kedua pipi Jennie dengan tangannya dan menekannya sehingga pipi Jennie yang bulat tertekan dan Jennie memanyunkan bibirnya.

"Baiklah jika kau memaksa. Aku akan masuk sebentar." ucap Lisa dengan senyuman. Sebenarnya dia sudah merencanakan ini karena hanya akan berbincang dengan Appa Kim.

Jennie yang merasa senang lalu memeluk Lisa. Mereka berdua terkekeh dan Lisa ikut memeluk Jennie. Sikap Jennie yang manja membuat mood Lisa selalu dalam keadaan baik. Dia percaya akan awet muda jika gaya berpacaran mereka terus seperti ini. Tidak akan ada pertengkaran sepele yang biasanya dilakukan oleh pasangan dewasa pada umumnya.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang