65 - Finally

6.8K 1K 126
                                    

AUTHOR POV

Tutt.. tutt.. tutt..

Lisa terus memandangi bedside monitor yang terpasang. Pagi tadi tanda-tanda vital Jennie sedikit menurun sehingga Lisa panik dan beberapa perawat serta dokter yang sedang berjaga langsung mengecek keadaan dan kondisi Jennie saat itu. Tapi tidak lama selang dokter dan perawat menanganinya, tanda-tanda vital Jennie kembali normal. Detak jantungnya pun kini tidak ada masalah sama sekali.

Lisa menarik nafas panjang dan menghembuskannya, beberapa hari ini terasa begitu panjang dan berat baginya. Terhitung 5 hari Jennie berada di ruangan dingin yang dilapisi kaca serta banyak alat yang terpasang di dadanya. Lisa juga tidak tega melihat selang oksigen yang menjadi alat bantu Jennie untuk bernafas.

Siapa yang menyangka jika selama 5 hari Jennie dinyatakan kritis setelah melahirkan buah hati mereka. Sedikitpun Lisa tidak mempunyai feeling jika dia akan secepat ini bertemu dengan dua anak mereka. Tentu saja itu hal membahagiakan bagi Lisa, namun apa artinya jika Jennie, belahan jiwanya terbaring lemah disini.

Bayi-bayi mereka terlahir prematur sehingga mereka harus mendapatkan perawatan khusus di kamar bayi. Berada dalam tabung inkubator, sama halnya juga dililit dengan berbagai alat medis dan bantuan oksigen. Belum lagi setiap hari kedua bayinya harus mendapatkan perawatan bluelight. Ini terlalu berat bagi Lisa untuk dia hadapi sendiri, dia membutuhkan Jennie disisinya.

Untungnya anak-anak mereka begitu kuat. Meskipun terlahir dengan kondisi kecil, tidak seperti bayi pada umumnya, keajaiban datang. Jisoo yang menjadi dokter penanggung jawab anak-anak mereka menyatakan bahwa kedua buah hati Jennie dan Lisa bisa dibawa pulang dan dirawat di rumah setelah mendapatkan perawatan 4 hari. Jadilah kemarin bayi kembar tersebut dibawa pulang oleh keluarga Kim, keluarga Manoban pun ikut menjemput dan untuk pertama kalinya mereka diperbolehkan menggendong cucu-cucu mereka.

Lisa yang juga pertama kali menggendong bayinya menangis saat bayi-bayi mungil itu terpejam dan bersandar nyaman di dadanya. Dia seharusnya bahagia dan tertawa bersama Jennie karena buah hati mereka bisa lahir ke dunia. Namun hanya airmata yang mampu dia tunjukan.

"Baby, kau tidak merindukanku?" Lisa mengelus pelipis Jennie dan memandangi wajah istrinya itu.

Lisa berdiri dan diperbolehkan masuk. Dalam menjenguk pasien perawatan ICU hanya diperbolehkan maksimal 1 jam untuk berada di ruangan itu. Selanjutnya hanya bisa melihat pasien dibalik kaca tebal ini.

Lisa begitu setia selama 5 hari ini. Dia tidak pulang, tidak bekerja dan tidak kemana-mana kecuali hanya untuk makan dan pergi ke toilet. Waktu untuk menengok kedua bayinya bahkan hanya dia lakukan sekitar 45 menit. Selebihnya, tubuh Lisa berada di kursi dibalik kaca ini. Hanya memandangi Jennie, berharap istrinya segera bangun.

Jennie mengalami pre eklamsia berat, yaitu komplikasi kehamilan yang terjadi dimana tekanan darah Jennie naik drastis.

Emosi Jennie tidak stabil kemarin dan menyebabkan tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol. Untung saja tidak ada hal yang lebih mengerikan terjadi karena itu bisa merenggut nyawa Jennie dan bayi-bayi mereka.

Lisa hanya tinggal memiliki waktu sekitar 15 menit lagi. 45 menit sudah dia habiskan untuk mengelus tangan dan pipi Jennie.

Matanya bengkak, jelas karena dia hanya bisa menitikan airmatanya saat Lisa mengingat kejadian terakhir di kamar.

Waktu memang tidak pernah bisa diulang atau dirubah. Namun beginilah sekarang, hal yang tidak bisa terkendali sebelumnya, menjadi sesuatu yang hanya bisa Lisa sesali.

Sebenarnya tidak ada yang salah disini, bahkan Appa maupun Eomma Kim tidak ada yang menyalahkan Lisa sama sekali karena ini semua murni kecelakaan.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang