5 - Snake And Ladder

10.3K 1.3K 192
                                    

AUTHOR POV

"Yeay!!! Jennie menang lagi!!!" sorak gadis berpipi mandu yang duduk diatas karpet di ruang keluarganya. Di hadapannya juga duduk Eomma Kim yang malam ini menjadi lawan mainnya.

Mereka sudah bermain hampir lebih dari setengah jam. Akhirnya setelah sekian lama, Jennie bersedia memainkan permainan ular tangga ini lagi. Dan menuruti ucapan dokter Manoban, Eomma Kim yang menjadi lawan mainnya kali ini, bukan Appanya Jennie. Dan benar saja, pertama kali Eomma Kim mengajaknya bermain, Jennie langsung bersedia dan tidak menolak sama sekali.

Dengan waktu yang sudah mereka habiskan bersama, Jennie sudah memenangkan permainan ini sebanyak 3 kali dari 4 kali permainan. Dan di kemenangan ke tiga, Jennie terlihat sangat bahagia dengan bersorak dan bertepuk tangan untuk menyelamati dirinya sendiri.

Eomma Kim yang berada di hadapannya sangat terharu dengan perubahan sikap Jennie yang beberapa hari ini terlihat sangat baik. Dia tidak pernah mengamuk lagi atau merengek tidak jelas karena moodnya yang tidak stabil.

Kedua orangtuanya pun sangat heran. Padahal dia baru dua kali melakukan pertemuan dengan dokter Manoban, tapi mengapa perubahan anaknya ini sangat terlihat. Apa yang dokter Manoban lakukan pada Jennie di pertemuan terakhir mereka? Padahal orangtuanya tahu betul bahwa dokter Manoban tidak meresepkan obat apapun untuk Jennie.

Tapi mereka tidak butuh jawaban atas pertanyaan yang bersarang di kepala mereka. Dengan melihat satu-satunya putri mereka berbahagia dan menjalankan kehidupan dengan baik, itu sudah lebih dari cukup.

"Eomma.." panggil Jennie pada Eommanya yang sedang mengocok dadu. Mereka akan bermain lagi untuk putaran yang ke lima.

"Ya, sayang?" jawab Eomma Kim lembut dengan senyum untuk putrinya. Senyum mereka hampir sangat mirip.

"Jennie ingin bermain dengan Lisa. Apa boleh?" permintaannya sontak membuat kedua orangtuanya terkejut bukan main. Pasalnya Jennie selama ini tidak pernah melibatkan orang lain untuk urusan apapun dan anaknya ini tiba-tiba mengajukan permintaan yang tidak pernah dia lakukan.

Eomma Kim menatap suaminya yang duduk sofa. Tatapan itu langsung diangguki sang suami. "Tentu saja boleh. Appa akan menghubunginya dulu untuk menanyakannya."

Jennie menggeleng, "Appa tidak perlu bertanya. Lisa sudah berjanji akan bermain dengan Jennie." jawabannya membuat Appa dan Eommanya tersenyum.

"Tapi dokter Manoban sibuk, sayang. Appa akan coba menelfonnya. Tunggu sebentar." Appa Kim kemudian bangun dan membawa ponselnya untuk menghubungi Lisa.

"Halo, tuan Kim.." tanpa menunggu lebih lama, suara Lisa langsung terdengar di balik panggilan sana.

"Dokter Manoban, maaf, apa aku mengganggumu?"

"Tidak. Ada yang bisa kubantu? Ada apa dengan Jennie?" seolah tahu bahwa jika keluarga Kim menghubunginya maka segala hal yang akan dibicarakan pasti tentang Jennie.

"Emm.. Bisakah pertemuan dengan Jennie menjadi di majukan?"

"Apakah ada masalah?" suara Lisa terdengar khawatir tapi segera di tepis oleh Appa Kim.

"Tidak tidak. Tidak ada masalah, dokter. Hanya saja Jennie barusan meminta untuk bertemu denganmu. Maaf ini terdengar konyol, dia ingin bermain ular tangga denganmu." di akhir kalimat Appa Kim dia merasa sangat canggung mengatakannya. Dia dengan bodohnya meminta dokter hebat seperti Lalisa Manoban untuk bermain permainan ular tangga. Tapi demi putrinya dia rela jika harus memohon pada dokter itu.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang