53 - Wedding Party

8.7K 1.2K 262
                                    

LISA POV

Siapa yang menyangka jika akhirnya aku akan menikah secepat ini? Kupikir saat patah hatiku karena Diana, aku tidak akan bisa menemukan cintaku lagi. Tapi aku salah, nyatanya sosok wanita dihadapanku sekarang berhasil mengambil hatiku semudah itu.

Ya, dia Jennie Kim, yang sedang menikmati permen kapasnya sambil sesekali mengecap-ngecap rasa manis di lidahnya. Aku seperti sedang membawa anak kecil yang memakan permen kapas di pasar malam. Aku tersenyum sendiri dengan pemikiranku. Tapi bukan, anak kecil di depanku ini adalah istri sahku, yang mendapatkan permen kapas dari stand makanan pesta pernikahannya sendiri. Siapa yang mengira di pesta pernikahan seorang dokter akan ada stand permen kapas?

"Lisa mau?" dia menawariku dengan permen kapas di tangannya. Aku tersenyum dan menggeleng. Dia sekarang menghentikan aksi makannya lalu menatapku dengan menyipitkan matanya, "Lisa bohong." ucapnya lagi.

"Aku tidak bohong, sayang. Aku memang tidak mau. Makanlah, semuanya untukmu." jawabku namun dia malah semakin mengerutkan keningnya.

"Jika Lisa tidak mau mengapa Lisa terus menatap Jennie? Lisa pasti mau!" oh siapakah dia? Dia berbeda dengan gadis yang mengatakan kata-kata indahnya sesaat sebelum janji suci kami diucapkan.

Aku membuka mulutku dan dia menyuapiku. Aku tidak mau merusak mood baiknya malam ini. Biarkan kami menikmati pesta pernikahan kami dengan damai.

Tidak sampai ada orang yang akan merusak kedamaian ini.

"Hey!!! Bisa-bisanya kalian meninggalkan kami makan!" teriak Jisoo Unnie yang langsung duduk di sebelah Jennie. Chaeyoung duduk di sebelahku dan sejak tadi aku memang sedang duduk berhadapan dengan Jennie.

"Maafkan aku tapi Jennie sudah lapar. Aku tidak bisa membiarkan istriku kelaparan saat menerima tamu-tamu itu." Jisoo Unnie mendelik. Entah karena aku yang begitu mencintai Jennie atau kata istriku yang membuatnya tidak suka.

Pesta kami mungkin sekitar 30 menit lagi akan selesai. Kekasihku seharusnya sudah makan dari satu jam yang lalu namun karena begitu banyaknya tamu yang datang, tidak mungkin aku dan Jennie tidak menyambut mereka, meskipun kebanyakam para tamu adalah kolega Daddy dan Appa.

"Kalian darimana saja, ayo makanlah." aku menawari Jisoo Unnie dan Chaeyoung untuk segera makan. Kami juga akan kembali untuk menerima beberapa tamu lagi.

"Jangan dengarkan dia, Lisa. Sebelum kau dan Jennie makan kami sudah makan lebih dulu." Jisoo Unnie hanya terkekeh. Dia memang paling jahil untuk urusan mengerjai orang.

"Bagaimana perasaanmu menikahi bayi, Lisa?" tiba-tiba Jisoo Unnie bertanya membuat senyumku muncul sendirinya.

"Setelah ini aku resmi menjadi pengasuhnya yang terikat seumur hidup." ucapku dengan nada ledekan. Tentu saja aku bercanda, aku suka rela menawarkan diriku untuk menjaganya seumur hidupku dan aku senang melakukan itu.

"Kenapa pengasuh? Jennie bukan bayi!" istriku membentakku dan menatapku horror. Meskipun bentakannya tetap terdengar rengekan namun aku tahu dia sedikit kesal.

"Kau bayi. Bayiku." tanganku terulur untuk mencubit pipinya yang menggebung sedari tadi. Dahinya tetap membentuk kerutan namun dia tidak menepis tanganku saat mrncubit pipinya.

"Okay, aku serius. Kalian berdua tahu bagaimana aku sangat mencintai Jennie. Aku tidak pernah berpikir secepat ini tapi.. disinlah kita. Di pesta pernikahanku dengannya. Sulit untuk digambarkan betapa bahagianya aku saat ini, bahkan rasanya aku ingin menangis sekarang." aku mencoba menahan airmataku untuk turun. Aku tidak ingin menjadi cengeng karena perasaan gembiraku.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang