20 - Cry

9.6K 1.2K 177
                                    

AUTHOR POV

Hari ini Lisa mengatakan pada Jennie bahwa dia dan beberapa dokter harus mengadakan rapat penting mendadak di rumah sakit. Jennie cukup kesal karena hari ini dia batal bertemu dengan kekasihnya yang seharusnya jadwal dia dan dokter Manoban itu berkonsultasi. Tapi Jennie akhirnya luluh setelah Lisa mengatakan akan datang ke rumahnya sore atau malam nanti. Lisa juga menjanjikan akan membawa mainan, hadiah dari salah satu restoran tempat ayam favoritnya.

Jennie sedang duduk di sofa sambil menonton televisi, tiba-tiba Eomma Kim duduk berada di sebelahnya. Otomatis Jennie menoleh dan menampilkan senyum indahnya. Si Kim kecil itu sekarang menjadi lebih sering tersenyum.

"Eomma, ayo menonton bersama Jennie." ucapnya sambil menyuapkan satu potong buah jeruk. Setelah sarapan dia pagi ini lebih memilih menikmati buahnya sambil menonton televisi.

Eomma Kim hanya berdehem sambil mengelus kepala dan rambut putrinya. Dia tidak menyangka jika putri semata wayangnya sekarang akan jauh lebih baik. Eomma Kim sempat frustasi dengan keadaan Jennie. Bahkan saat mereka akan membawa Jennie ke LA saja dia masih tidak percaya diri jika Jennie akan membaik. Tapi entah bagaimana keajaiban itu datang. Putrinya kini mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan yang semestinya.

Bayangkan saja, walau tidak setiap hari, Jennie akan selalu murung untuk segala hal yang membuatnya tidak berada dalam suasana hati yang baik. Dia akan melakukan hal-hal buruk seperti berteriak, menangis, atau bahkan melemparkan barang dengan brutal. Eomma Kim masih ingat bagaimana Jennie tantrum saat di pesta keluarga Kim waktu itu. Dia sebagai tuan rumah harus merasa tidak enak pada semua tamu, apalagi kepada keluarga Park karena Jennie akan melakukan hal buruk dengan melempar anak keluarga Park dengan gelas.

Tapi sekarang dia merasa sangat bersyukur, putri yang paling dia cintai akhirnya melewati masa-masa itu. Eomma Kim merasa beruntung bisa diperkenalkan dengan dokter Manoban, atau sekarang mereka semua memanggil calon menantunya itu dengan nama panggilannya, Lisa. Lucu memang ketika dokter yang mereka percayai ternyata jatuh hati dan malah menjadi pasangan anaknya.

Eomma Kim dan suaminya sama sekali tidak keberatan tentang hubungan seperti yang dijalani oleh putrinya. Yang paling penting dalam hidupnya hanyalah kebahagiaan Jennie. Mereka semua akan melakukan apapun asalkan Jennie bahagia.

Menurutnya Lisa juga sosok yang baik. Dia bukan orang sembarangan. Seorang dokter muda, berpengalaman dan memiliki sopan santun yang sejak awal dihargai olehnya dan Appa Kim. Dan sejauh ini hanya Lisa yang bisa membuat Jennie tenang dan menjadi lebih baik. Dokter itu luar biasa, pikirnya.

"Eomma ingin bertanya pada Jennie. Menurut Jennie, Lisa itu seperti apa?" tanya Eomma Kim membuka obrolan.

"Lisa?" Jennie seperti sedang berpikir, "Lisa baik pada Jennie. Lisa tidak pernah membuat Jennie kesal. Lisa selalu menuruti apa yang Jennie mau. Jennie menyayangi Lisa, Eomma." adu putrinya. Eomma Kim yang mendengar suara hati Jennie menjadi lebih yakin bahwa Lisa adalah satu-satunya yang terbaik untuk putrinya. Jennie tidak pernah memuji siapapun. Tapi Lisa adalah orang pertama yang di puji oleh Lisa.

"Kau sudah bisa jatuh cinta, Eomma harap kau semakin dewasa. Kau harus bisa memilih apa yang baik dan buruk untukmu. Pelan-pelan saja." nasehat Eomma Kim. Semantara Jennie yang masih menikmati buahnya hanya mengangguk dan tersenyum pada ibu kandungnya itu.

Telfon di rumah mereka berdering dan Eomma Kim langsung berdiri untuk mengangkatnya.

"Hallo, chagiya. Barusan Lisa menelfonku, dia bilang setelah makan siang ternyata pekerjaannya sudah selesai. Jennie bisa berkonsultasi dengannya. Tolong katakan pada Jennie untuk bersiap nanti, aku akan makan siang di rumah lalu biar aku yang mengantar Jennie ke rumah sakit." Appa Kim langsung menjelaskan.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang