23 - Blaming Self

9K 1.3K 206
                                    

AUTHOR POV

Jisoo baru saja mengantar Daddy dan Mommy Lisa ke parkiran. Hari ini dia yang akan menjaga Lisa di kamar rawatnya, Daddy Lisa harus ke kantornya untuk mengadakan rapat dadakan di perusahaannya sementara Mommynya terlihat lelah. Dan baru diketahui Jisoo, Mommy Lisa terjaga sepanjang malam. Meskipun terdapat kamar penunggu yang nyaman namun tetap saja Mommy Lisa tidak dapat tidur. Jadi Jisoo dengan sedikit memaksa menyuruh Mommy Lisa pulang dan dia yang akan menjaga Lisa hari ini.

Chaeyoung juga akan menyusul nanti karena pagi ini dia harus ke agensinya untuk tanda tangan kontrak dengan salah satu perusahaan skincare yang menjadikannya Brand Ambasador.

Saat Jisoo akan berjalan ke kamar Lisa dia berpapasan dengan Diana. Jisoo ingat apa yang Lisa katakan sebelumnya. Meski dia belum tahu alasan apapun tentang kejadian kemarin, rasanya sekarang dia ingin mewakili Lisa untuk menampar Diana.

"Jisoo.." melihat Jisoo di depannya, Diana langsung menghampiri Jisoo. Si pemilik bibir love itu memutar malas matanya. Sejak Jisoo tahu Diana meninggalkan Lisa begitu saja, Jisoo kehilangan respect untuk Diana. Padahal dulu juga mereka berteman baik.

"Aku mendengar Lisa dirawat. Dia sakit apa? Dimana dia dirawat?" Jisoo menatap jengah Diana. Meskipun gadis Thailand itu terlihat sangat khawatir tapi Jisoo pikir itu sudah terlambat. Kemana Diana saat Lisa terluka karenanya? Apa dia juga tidak khawatir saat meninggalkan Lisa sendirian di airport dan Diana malah pergi ke Thailand?

Mengingat hal itu malah membuka luka lama bagi Jisoo. Bagaimanapun dia sahabat baik Lisa, dia tahu bagaimana Lisa menangis padanya di telfon saat Diana meninggalkannya begitu saja di airport. Dia bisa merasakan kesakitan yang dirasakan Lisa. Maka sebagai sahabat yang baik juga, Jisoo benar-benar tidak akan memberikan kesempatan pada Diana untuk mengusik kehidupan Lisa lagi. Terlebih ketika kini Lisa sudah memiliki Jennie. Diana tidak boleh mencampuri apapun lagi. Jisoo akan menjadi orang terdepan untuk menjaga Lisa dan Jennie dari orang seperti Diana.

"Dia baik-baik saja, selama kau tidak mengganggunya." jawab Jisoo dengan datar. Jika di hadapan Jennie dia akan memperlihatkan sisi anak-anaknya, tapi sekarang Jisoo akan bersikap layaknya Hyena. Jika perlu, Jisoo akan mencakar Diana jika gadis ini berani macam-macam.

Mendengar jawaban Jisoo, Diana menyipitkan matanya. "Aku bertanya baik-baik padamu." Diana cukup kesal dengan jawaban Jisoo.

Jisoo tertawa hambar. Dia tidak percaya bahwa Diana begitu keras kepala dan tidak tahu malu. "Aku juga menjawabnya dengan baik-baik. Demi kebaikan bersama, aku mohon jangan mengganggu Lisa lagi. Kau tidak puas menyakiti Lisa dengan meninggalkannya untuk orang lain?"

"Kau tidak tahu apa-apa, Jisoo!" geram Diana.

"Aku tahu! Aku cukup tahu bagaimana terlukanya sahabatku. Seberapa banyak airmata yang dia tumpahkan untukmu. Dan sekarang dia sudah bisa tersenyum. Aku mohon untuk jangan lagi merusak senyumannya." Jisoo yang bukan mantan kekasih Diana saja merasa jengah dengan gadis dihadapannya ini, bagaimana dengan Lisa.

"Aku hanya ingin tahu keadaannya, apa itu salah?" Diana semakin menekan kalimatnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Salah karena kau bukan siapa-siapanya lagi! Kau sudah bukan bagian dari Lisa lagi. Jadi berhenti untuk mencari tahu apapun tentang sahabatku! Jika kau masih melakukannya, kau akan berhadapan denganku." Jisoo meninggalkan Diana yang kini mematung. Tidak bisa menjawab lagi ucapan Jisoo, Diana menelan salivanya dengan susah payah.

Diana mengakui jika putusnya hubungan dia dengan Lisa adalah kesalahannya. Tapi dia menyesal dan seharusnya sejak awal dia tidak menerima paksaan Daddynya. Dia sangat mencintai Lisa bahkan hingga detik ini, meskipun dia sudah bertunangan dengan seorang pria di Thailand sana pilihan Daddynya, hatinya masih memilih Lisa. Hatinya masih tertuju pada Lisa.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang