29 - Breakfast

9.1K 1.2K 273
                                    

AUTHOR POV

Lisa kembali ke rumahnya setelah menghabiskan malamnya dengan Jennie di sungai Han. Mereka tidak kembali bersedih, saat duduk di kursi yang menghadap sungai Han, angin malam justru membuat keduanya semakin bermesraan. Lisa yang mampu mencairkan suasana membuat mood Jennie kembali bagus. Berkali-kali gadis itu tertawa hanya karena lelucon yang Lisa lontarkan. Lisa juga terlambat mengantarkan Jennie pulang, untungnya baik Appa atau Eomma Kim tidak marah. Justru mereka senang jika Jennie dan Lisa menikmati waktunya.

Lisa masuk ke rumah besar orangtuanya dan sudah ada Mommy dan Daddynya yang duduk menunggu dia. Lisa terus berjalan menghiraukan dua orang yang sejak tadi menanti kepulangannya. Seolah tidak ada siapapun, Lisa nampak acuh dan tidak peduli.

"Lisa."

"Lalisa."

"LALISA!" dipanggilan terakhir Lisa menghentikan langkahnya karena Mommy Manoban membentak. Lisa ingin langsung masuk kamar saja namun bentakan dari Mommynya membuat dia berpikir dua kali untuk menghindari masalah ini. Dia harus menghadapinya malam ini.

Lisa menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Dia harus siap jika malam ini akan ada perdebatan yang keras. Dia tahu bagaimana katakter Mommynya jadi dia akan berusaha untuk tidak terpancing emosi.

Dia menoleh kemudian mendekat pada orangtuanya. Dia menatap Daddy dan Mommy Manoban tanpa mengatakan apapun.

"Lisa, bisa kita bicara sebentar?" tanya Daddy Manoban lembut. Pria gagah itu meskipun memiliki tubuh tinggi besar namun ketika berbicara dengan putrinya akan selalu penuh dengan kelembutan.

Lisa tidak menjawab, hanya anggukan yang dia berikan. "Duduklah dulu." ucap Daddy Manoban. Kemudian ketiganya duduk dimana Lisa tepat berada di depan orangtuanya. Lisa tidak melakukan kesalahan apapun tapi dia merasa seperti akan di interogasi.

"Siapa dia? Darimana dia berasal? Kenapa kau—"

"Kita sudah sepakat akan bertanya baik-baik. Kenapa kau melupakan itu?" ucapan Mommy Manoban terpotong oleh suaminya. Mommy Manoban kembali emosi saat melihat wajah Lisa. Bagaimana bisa seleranya pada gadis seperti Jennie yang dibawanya tadi.

"Namanya Jennie Ruby Jane Kim. Keluarganya berteman dengan keluarga Park. Dia satu tahun di atasku. Dia mencintaiku, aku mencintainya. Itu sudah cukup." jelas Lisa. Kenyataannya semudah itu mereka bertemu sejak awal. Dan tidak ada penghalang sama sekali untuk kedekatan mereka.

"Dari mana kau mengenalnya? Dari Chaeyoung?" Mommy Manoban kembali mececar Lisa dengan pertanyaannya.

Lisa mengangguk, "Awalnya memang dari Chaeyoung. Aku mengenalnya karena dia pasienku. Dia memiliki masalah pada—"

"Kau berkencan dengan pasienmu?" suara Mommy Manoban naik dari sebelumnya bahkan saat Lisa belum selesai berbicara Dia sudah tidak sabar untuk memarahi Lisa. Sudah dia duga sejak awal bahwa gadis yang dibawa putrinya ini memang tidak seperti gadis-gadis normal seusianya.

"Apa masalahnya? Dia berasal dari keluarga baik-baik, dia mencintaiku, orangtuanya juga sudah mengetahui hubungan kami dan tidak ada masalah. Lalu apa yang Mommy permasalahkan?" Lisa mulai kesal.

"Lisa! Jangan bodoh! Kenapa kau berkencan dengan gadis seperti dia?!"

Lisa mulai geram padahal dia sudah berjanji tidak akan marah pada Mommynya. "Tidak ada alasan untuk aku berhenti mencintainya. Dia bukan orang tidak normal yang kau sebut seperti itu, mom."

"Mommy tidak habis pikir." Mommy Manoban sekarang meletakan dua tangannya di depan dadanya dan menggelengkan kepalanya. Dia sangat tidak setuju jika putri satu-satunya malah berkencan dengan pasiennya sendiri. Mau jadi seperti apa masa depan Lisa jika bersama gadis yang tidak bisa dia andalkan, pikirnya.

HONEY FOR BABY - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang