Ting
Bunyi notifikasi terdengar dari ponsel Rachel. Ia merogoh sakunya sambil menguap. Saat ini ia sedang mengikuti pelajaran bahasa indonesia. Sambil menatap malas kearah papan tulis, ia mengambil ponsel nya.
Rachel membuka kunci ponselnya dan sedikit terkejut menerima notifikasi pesan dari seseorang.
My Boy ❤️
Sekali lagi, Rachel tersenyum melihat nama kontak tersebut. Sampai saat ini ia masih belum mengganti namanya. Hanya mengganti emoticon love nya. Dengan tergesa, ia langsung meng-klik notifikasi itu dan membuka pesannya.
My Boy❤️
Thanks yaaa, love u too<3Mata Rachel terbelalak membaca pesan teks tersebut. Ia sampai membaca ulang untuk memastikan kalimat terakhir yang dikirim Rafael padanya.
'Love u too<3'
'Love u too<3'
'L-LOVE U TOO<3???'
Brakkk
Sontak Rachel berdiri dari duduknya dan berloncat riang sambil berseru senang. Gadis itu sampai lupa bahwa saat ini ia sedang berada di dalam kelas.
Semua mata tertuju pada Rachel. Mereka menatap heran. Ada apa dengan gadis itu?
Tak terkecuali Rahma dan Rani yang berusaha memberikan kode pada temannya itu agar meminta maaf dan kembali duduk serta mengikuti pelajaran.
Raka dan Radit pun sama herannya. Gadis yang duduk di belakang mereka tiba-tiba berjingkrak tak karuan ketika jam pelajaran berlangsung. Siapa yang tidak kaget?
Pak Teguh yang menjadi guru bahasa Indonesia sudah melayangkan tatapan mematikan. Tangannya sudah memegang penggaris kayu berukuran besar dan lumayan panjang.
Sementara itu Rachel belum menyadari, matanya masih menatap kearah layar handphone sambil senyam-senyum. Membuat Pak Teguh semakin marah.
Tanpa basa-basi Pak Teguh langsung mengucapkan kalimat keramatnya.
"RACHEL KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG!"
***
"Thanks yaa love u too."
"Thanks yaa love u too."
"Thanks yaa love u too."
Di sepanjang koridor, tak henti-hentinya gadis itu bergumam sambil tersenyum riang. Mungkin orang yang melihatnya akan beranggapan bahwa Rachel gila.
Setelah diusir dari kelas, tanpa rasa bersalah ia langsung berlari kecil keluar tanpa menghiraukan tatapan dari penghuni kelas. Terutama Pak Teguh. Rachel melewati guru itu begitu saja. Tentu saja sambil senyam-senyum tak karuan.
Gadis itu menuju ke kantin. Yang saat ini lumayan sepi. Karena jam pelajaran masih berlangsung. Jadi tidak banyak murid yang berada disitu bahkan terhitung jari. Biasanya yang berada di kantin jam segini ialah anggota OSIS yang mengadakan rapat sambil mengisi perut mereka.
Dengan langkah cuek ia langsung duduk di salah satu bangku kantin. Lagi-lagi sambil menatap handphone dan kembali cengar-cengir tidak jelas.
"Thanks yaa love u too. AAAAA AKHIRNYA DIA SUKA SAMA GUEEE."
Untuk kedua kalinya, semua orang menatap Rachel. Gadis itu tiba-tiba berteriak di tengah suasana kantin yang cukup hening. Membuat semua pedagang dan beberapa anggota OSIS menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Teen Fiction"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...