Pagi yang cerah di hari Minggu membuat semua orang menginginkan kegiatan yang sama, yaitu lari Pagi. Berkeliling taman atau kompleks, sendiri atau berdua, tidak jadi masalah asalkan mereka pulang dalam keadaan segar bugar dan berkeringat.
Seperti yang dilakukan gadis cantik yang kini sudah siap dengan rambut diikat, celana training putih dan kaos putih yang dipadukan dengan jacket warna pink dan sepatu kets berwarna pink. Ia memang sudah merencanakan semua ini dari kemarin, Padahal waktu masih menunjukan pukul setengah 5 Pagi. Dan matahari masih belum menunjukan sinar mentarinya untuk menghangatkan bumi.
Gadis itu berniat untuk mengajak seseorang dengan cara langsung mendatangi rumahnya untuk memberinya kejutan. Ia berani datang sepagi itu karena mengingat percakapannya kemarin ditelp.
Flashback On
Seorang gadis sedang berjalan mondar-mandir di depan telp rumah. Ia berniat untuk menelphone seseorang untuk menyampaikan rencananya besok Pagi. Tetapi ia ragu karena ia takut yang mengangkatnya adalah orang yang bersangkutan. Akhirnya ia memberanikan diri untuk menelepon.
"Telp gak ya? Telp gak ya? Telp aja deh." Gumamnya lalu memutuskan untuk menelpon.
Setelah menekan nomor, ia pun meletakan gagang telp ditelinganya. Terdengar nada sambungan aktif, tak lama kemudian terdengarlah suara wanita paruh baya yang masuk ke gendang telinganya.
"Hallo, dengan siapa ini?" Ucap wanita paruh baya diseberang sana.
"Ha-hallo Mami, ini saya Rachel."
"Oh Rachel, apa kabar sayang?"
"Baik Mami."
"By the way, kamu ada keperluan apa?"
"Saya mau mengajak anaknya Mami buat jogging bareng besok." Ujarnya malu-malu.
"Anaknya Mami yang mana nih? Anak Mami kan ada tiga." Jawabnya berniat menggoda Rachel, karena ia tau Anaknya yang dimaksud itu si Bungsu.
"Emmm... anak Mami yang paling ganteng, eh maksudnya yang Bungsu." Ucapnya keceplosan dan langsung meralatnya.
"Oh, yang paling ganteng apa yang Bungsu?" Terdengar si lawan bicara terkekeh diujung sana.
"Dua-duanya Mami, hehe..."
"Boleh dong, kenapa kamu tidak mengajaknya langsung? Kenapa harus lewat Mami?" Tanyanya beruntun.
"Emm, gpp sih mi. Oh iya Mami gak usah kasih tau Dia, biar Rachel aja yang langsung dateng kesana. Boleh kan? Soalnya kalau Rachel kasih tau, Dia bakal nolak." jelasnya.
"Yasudah kalau begitu, besok kamu langsung datang aja kesini jam 5 Pagi, ok? Biar sekalian kamu yang bangunin Dia..."
"Ok siap mam, kalau gitu udah dulu ya, bye Mami..."
"Bye sayang..."
Flashback Off
Setelah percakapan dengan Mami Rafael kemarin, hari ini ia bergegas pergi kerumah Rafael dengan mobilnya, juga sekalian menitipkan mobilnya disana.
Ting tong...
Rachel menekan bel rumah tersebut, lalu keluarlah wanita paruh baya yang kemarin menjadi lawan bicaranya ditelp.
"Hai sayang, kamu udah datang? Rajin banget mau ketemu anak Mami. Hehe..." sapanya diikuti kekehan kecil.
"Mami bisa aja, emang Rafaelnya udah bangun mam?" Tanyanya memastikan.
"Ya belumlah, makanya kamu yang bangunin, yaudah sana langsung masuk ke kamarnya aja. Masih ingetkan kamarnya yang mana? Gampang kok nyari kamar Dia, Soalnya suka ada tulisan aneh-aneh dipintu kamarnya." Jelasnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Ficção Adolescente"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...