Keesokan paginya, seperti biasa semua murid melaksanakan aktivitasnya dipagi hari, yaitu berangkat ke sekolah. Tak terkecuali seorang gadis yang berangkat tergesa-gesa menuju sekolah karena waktu sudah menunjukan pukul 07.30 WIB.
"Shit, gue telat lagi kan? Padahal semalem gue ngga clubbing. Kenapa bisa kesiangan sih?" Rachel sibuk menggerutu, ia baru sampai di depan gerbang yang ternyata sudah ditutup.
Tin...Tin..
Suara klakson mobil yang tidak asing tersebut menghentikan omelan Rachel. Ia pun menoleh dan mendapati mobil yang sama seperti yang kemarin.
"I-itu kan mobilnya Rafael?" Gumamnya pada diri sendiri.
Dan keluarlah makhluk tuhan yang diciptakan dengan wajah sempurna tersebut, ia menenteng tas sekolah.
Sesaat Rachel menilai penampilannya. Rambut acak-acakan, baju dikeluarkan, memakai dasi tidak benar atau longgar, tidak memakai sabuk dan muka bantal yang agak pucat. Pasti dia bangun kesiangan, pikirnya.
"LO!!!" Ucap mereka berbarengan.
"Lo lagi, lo lagi, hhh..." ujar Rafael sambil memutar bola matanya malas.
"Ngapain lo disini?" Tanya Rachel ketus. Lebih tepatnya pura-pura ketus.
"Ya gue mau sekolah lah, emang ini sekolah punya nenek moyang lo?" Balas Rafael tak kalah ketus.
"Lo gak liat ini jam berapa?" Tanya Rachel.
"Emang kenapa? Masalah buat lo? Sekolah juga sekolah bokap gue, kenapa lo yang ribet? Apa urusannya sama lo?" Jawab Rafael sarkastis.
"Ya itu urusan gue lah, kan kemaren lo yang bilang sendiri, kalau jadi murid itu yang disiplin, ini malah lo yang gak disiplin. Mana penampilan urakan lagi. Gue kalau jadi guru malu punya anak murid kayak lo." Jawab Rachel tak mau kalah.
"Sayangnya, lo bukan guru gue. Jadi lo gak perlu malu punya anak murid kayak gue." Jawab Rafael yang membuat Rachel kehabisan kata-kata.
"KALIAN LAGI, KALIAN LAGI, KAN IBU SUDAH BILANG, KALAU MAU PACARAN NANTI SAJA KALAU SUDAH PULANG SEKOLAH!!!!" Ucap Bu Dadar yang tiba-tiba datang. Sekaligus menyelamatkan Rachel yang kehabisan kata-kata saat berdebat dengan Rafael.
"Kita gak PACARAN Bu, Mana mau saya punya cewek singa betina kayak dia." Jawab Rafael yang menekankan kata 'pacaran' lalu melirik ke arah Rachel.
"Saya juga gak mau Bu sama dia, masa saya punya cowok yang Suka jilat ludahnya sendiri?" Balas Rachel sambil melirik tajam ke arah Rafael.
"Maksud lo apa, hah?" Tanya Rafael tak terima.
"Maksud gue, masa lo nyuruh gue disiplin tapi lo sendiri gak disiplin?"
"Emang lo siapa ngatur-ngatur gue?"
"DIAAAMMM!!!" Teriak Bu Dadar didepan telinga.
"Sekarang, kalian berdua bersihkan kamar mandi yang ada di taman belakang!!!" Perintah Bu Dadar.
"Tapi bu..."
"SE KA RANG!!!!" perintahnya lagi sambil menekankan setiap suku kata.
"Ba-baik Bu..." Jawab keduanya.
Lalu keduanya langsung berlari terbirit-birit menuju taman belakang sekolah karena takut mendapat ceramah susulan dari Bu Dadar.
***
"Gara-gara lo nih, gue jadi ikut dihukum kan?" Rafael menyalahkan Rachel.
"Kok gara-gara gue? Itu kan salah lo sendiri kenapa dateng telat." Jawab Rachel tak terima.
"Ini tuh salah lo, kalau tadi lo gak ngajak ribut duluan, gue gak bakal dihukum kayak gini. Gue kan bisa manjat lewat tembok belakang."
![](https://img.wattpad.com/cover/112181580-288-k231070.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Novela Juvenil"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...