Dentuman musik yang keras, ditambah bau alkhohol yang menyengat, tetap tidak membuat gadis tersebut beranjak dari tempat itu. Malah ia semakin meliuk-liukan badannya di dance floor mengikuti alunan musik, dan bergabung dengan yang lainnya.
"Yuhhuuu... gue happy banget..." teriaknya setengah mabuk diantara orang yang berdansa.
Tanpa sepengetahuannya, Rahma dan Rani pun ternyata ada ditempat tersebut.
"Eh, itu bukannya si Rachel?" Tanya Rani setengah teriak karena suara yang sangat bising.
"Iya, ngapain dia disini? Samperin yuk!" Jawab Rahma.
Lalu mereka pun melewati dance floor dengan susah payah karena saking ramainya. Ketika mereka lewat pun banyak tangan-tangan jahil yang sengaja menyentuh tubuh mereka, membuat mereka risih.
"Ih, apaan sih pegang-pegang, gue udah ada yang punya kali." teriak Rani pada orang tersebut, yang hanya dibalas dengan gidikan bahu.
Lalu mereka berhasil menemukan Rachel yang sedang diapit dua pemuda tampan sambil sesekali mereka mencium pipi Rachel.
"Rachel, lo ngapain ada disini?" Teriak Rahma menyaingi Dentuman musik.
"Eh, Rahma... ya gue lagi seneng-senenglah..." balasnya teriak.
"Ya ampun Chel, lo udah minum berapa banyak?" Tanya Rani panik melihat keadaan Rachel yang sekarang sudah berubah menjadi sangat mabuk.
"Apaan sih lo, cupu banget, baru juga 5 botol." Teriaknya kesal.
"5 botol itu banyak banget Chel, lo gak mikir apa?"
"Emang lo siapa ngatur-ngatur?"
"Kita itu peduli sama lo!"
"Lo ngapain peduliin gue? Bonyok gue aja gak pernah peduli sama gue!" Bentak Rachel. Yang membuat Rahma dan Rani tertegun.
"Bonyok gue aja gak pernah peduli sama gue, gak pernah punya waktu buat gue, gak pernah nganggep gue ada, ngapain mereka punya anak kalau gak pernah dianggep? Kenapa? KENAPA?" Lanjutnya lagi diikuti cairan bening yang keluar dari mata indahnya. Membuat kedua temannya tersebut menatap iba kearahnya.
Sedangkan kedua pemuda yang berada di kiri dan kanan Rachel perlahan mulai menjauhi mereka. Tak mau ikut campur.
"Mereka cuma mentingin kerjaan kerjaan dan kerjaan, gue gak butuh duit banyak-banyak, gue cuma butuh kasih sayang mereka sebagai orang tua. Itu aja, tapi mana kasih sayang mereka sama gue? MANA?"
"Yaudah, sekarang gue anter lo pulang. Ok? Lo udah mabuk berat, gue takut terjadi apa-apa sama lo kalau lo pulang sendiri." Perintah Rani karena tidak tega melihat kondisi Rachel yang sangat kacau dan langsung menarik Rachel dari dunia gemerlap tersebut.
Diperjalanan, Rachel terus saja meracau, menumpahkan segala keluh kesahnya sambil menangis dan sesekali tertawa menertawakan dirinya sendiri. Rahma dan Rani pun akhirnya tahu masalah yang sedang dihadapi gadis tersebut ternyata sangat berat. Meskipun ia menyampaikannya dalam keadaan mabuk, tapi mereka menyadari bahwa itu adalah ungkapan dari lubuk hatinya yang paling dalam. Mereka pun berjanji pada diri masing-masing untuk membantu masalah gadis yang sekarang menjadi sahabat mereka itu.
***
Setelah sampai dirumah Rachel yang bisa dibilang istana tersebut, Rachel dibawa oleh asistennya ke kamar karena dia kelelahan menangis diperjalanan.
Rahma dan Rani pun ikut mengantar ke kamar untuk memastikan kondisi Rachel baik-baik saja. Lalu Rani pun memitipkan pesan pada pembantu Rachel bahwa mereka yang mengantar Rachel pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Teen Fiction"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...