Koridor pagi itu lumayan sepi. Mungkin karena seluruh murid SMA Angkasa sudah berada di dalam kelasnya masing-masing.
Dengan langkah sempoyongan, Rafael berjalan menuju kelasnya. Tanpa sengaja, retina matanya menangkap bayangan sosok yang ia kenal.
I-itu kan?
Tak mau ambil pusing, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas agar bisa beristirahat di bangkunya.
***
Seorang gadis yang tak lain adalah Rachel, berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya. Itu semua karena ulah maminya Rafael yang menyuruhnya untuk membujuk Rafael agar lelaki itu mau makan. Yang anehnya langsung disetujui oleh gadis itu.
"Aduh, nyusahin aja sih ni Cowok. Kemana lagi orangnya? udah kayak baby sitter nya aja gue. Semoga dia ada dikelas deh." Ucapnya disepanjang koridor.
***
Saat tiba dikelas, ia menelusuri pandangannya kedalam kelas dan tersenyum lega ketika melihat orang yang dicarinya sedang duduk tenang di bangku sebelahnya sambil menidurkan kepalanya diatas lipatan tangan dengan mata terpejam.
"Nah, itu dia orangnya." Gumam Rachel.
"Eh tapi kok di meja gue banyak makanan ya?" Tanya Rachel pada diri sendiri.
Akhirnya karena penasaran, ia pun bertanya kepada temen barunya yang tak lain adalah Rahma yang kebetulan bangkunya bersebelahan dengan bangku Rachel.
"Rahma, lo tau gak kenapa banyak makanan di meja gue?" Tanya Rachel.
"Oh, biasa itu dari fans nya si Rafael yang ngasih dia sarapan karena tadi mereka ngeliat dia pingsan." Jawab Rahma jujur.
Rachel hanya ber'oh'ria mendengar penjelasan temen barunya itu.
Rachel berfikir sebegitu pentingnya kah memberi perhatian berupa sarapan pada cowok songong sejenis Rafael.
Setelah ia berfikir kemudian ia duduk dibangku sebelah Rafael yang masih terlelap dalam mimpinya. Ia tidak berniat sedikitpun untuk membangunkannya. Karena ia ingin menatap wajah tampan Rafael yang polos lebih lama.
Gila ni Cowok, lagi tidur aja ganteng banget, pantesan aja banyak yang naksir. Batin Rachel.
Ketika sedang asyik memandang wajah tampan Rafael. Gadis itu dikejutkan dengan suara di depannya.
"EKHEM"
Ternyata itu adalah suara Raka dan Radit.
"Kayaknya ada yang falling in love nih."
"Biasa aja kali liatin nya hahaha."
Satu hal yang Rachel sadari saat itu.
Ternyata Raka dan Radit sangat menyebalkan.
Ketika mereka sedang meledek Rachel, tiba-tiba Rafael membuka mata, dan menatap mereka dengan tatapan mematikan karena sudah mengganggu mimpi indahnya.
"Hey, lo berdua bisa gak sih sehariiiii... aja gak gangguin gue mulu?" Ucap Rafael kesal.
"Kita gak lagi gangguin lo kok, orang kita lagi gangguin Rachel. Iya kan Dit?" Elak Raka dengan watadosnya.
"Betul betul betul." Jawab Radit mengikuti gaya Ipin dalam kartun Upin&Ipin.
"Shit, ganggu tidur gue aja lo!" Umpat Rafael kesal. Lalu ia menoleh kesamping dan mendapati Rachel sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Lo lagi, lo lagi, kenapa sih lo muncul dimana-mana?" Teriak Rafael kesal.
"Orang gue duduk disini Kok." Jawab Rachel jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Подростковая литература"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...