Dengan langkah kesal, Rachel berjalan sambil menghentakkan kakinya menuju kantin.
Banyak orang yang menatap kearahnya dengan tatapan keheranan.
Sesampainya di kantin kedua teman baru Rachel, alias Rahma dan Rani sudah menunggunya di meja pojok kantin sambil sesekali ketawa.
Begitu melihat kedatangan Rachel, sontak mereka langsung berdua langsung memanggil dan menyuruhnya untuk duduk dengan mereka.
"Rachel, sini chel." Teriak Rani dari kejauhan, yang membuat beberapa pasangan mata melirik ke arah mereka.
"Kalian udah lama nunggu?"
"Belum sih, sekitar 2 hari." Jawab Rahma garing.
"Ya kali lo nunggu dua hari ma." Jawab Rani.
"Lo bisa gak sih manggil nama gue tuh yang lengkap aja, Rahma gitu. Jangan panggil ma, kan kesannya gue udah emak-emak." Rahma mencebikkan bibir.
"Abisnya, kalau gue panggil Rahma kepanjangan." Jawab Rani.
"Emang nama gue gerbong kereta apa?" Tanya Rahma kesal.
"Udah-udah, kalian jangan ngomong mulu, gue laper nih, pesenin gue makanan dong. Nanti makanan Kalian gue bayarin deh." Ujar Rachel.
"Yeee dibayarin, yaudah lo mau makan apa? Ntar biar gue yang pesenin." Rahma langsung bergegas beranjak dari tempat duduk untuk memesan makanan.
"Terserah lo aja deh, apa aja, yang penting anak. Eh enak maksudnya."
"Lo udah ngebet kawin bukan chel, Sampe sebut-sebut anak segala." Tanya Rani.
"Anjirr, ya kali gue ngebet kawin, gue cuma salah ngomong."
Rahma pun pergi memesan makanan dan menerobos lautan manusia yang tengah bersusah payah mengantri untuk mendapatkan seporsi makanan.
"Eh, chel, liat deh, itu si Raka sama si Radit kenapa lari-lari ya?" Tanya Rani kepo.
Seketika ia teringat Rafael. Apa terjadi sesuatu padanya sampai Raka dan Radit berjalan tergesa-gesa menuju kelas.
"Hey, lo ngelamunin apaan? Lo ngelamun jorok ya." Ucapan Rani membuyarkan lamunan Rachel.
"Eh, enak aja lo, ya enggaklah! Emangnya lo?"
"Hehehe peace." Rani mengacungkan kedua jari tangannya.
Seketika hening diantara kami. Rani sibuk memainkan ponselnya. Rahma sibuk berteriak memesan makanan. Dan Rachel sibuk dengan pikirannya.
Kenapa gue mikirin dia ya? Kok gue jadi khawatir ya sama dia? Kenapa gue ngerasa bersalah ya karena gak berhasil bikin dia mau makan?
Semua pertanyaan itu berkecamuk dalam pikiran Rachel.
Tiba-tiba teriakan Rahma membuyarkan lamunan.
"Makanan dataaaannngggg...." Ucap Rahma kelewat semangat.
"Toa banget sih lo?" Kesal Rani.
"Suka-suka gue dong, wlee..." Jawab Rahma sambil menjulurkan lidahnya.
"Buset dah, lo pesenin makanan buat kita bertiga apa buat orang sekantin?"
"Ya mumpung ditraktir. Hehehe." Jawab Rahma sambil nyengir kuda.
"Dasar lo."
Lalu mereka pun menyantap makanannya dalam diam.
***
Dua remaja pria itu berlari tergesa-gesa di sepanjang koridor. Saat ini yang mereka inginkan hanyalah menemui sahabatnya di dalam kelas yang sedang kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Teen Fiction"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...