"Hari ini kok panas banget sih? Gara-gara cewek tadi, gue jadi dihukum kan?" Gerutu Rafael. Pagi itu cahaya matahari memang cukup menyengat bak siang bolong.
Setelah sembilan putaran ia berlari, Rafael baru tersadar bahwa perutnya belum terisi apapun sejak ia bangun tidur.
Lalu Rafael melirik arloji hitamnya yang menunjukkan pukul 8 pagi. Itu artinya sudah hampir satu jam ia berlari.
Tiba-tiba ia merasakan sakit di perutnya. Kepalanya juga mendadak pusing dan pandangannya mengabur. Rafael menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa pusing itu.
Rafael bukannya lemah, namun lapangan sekolah ini memang sangat luas. Tak heran jika ia kelelahan setelah berlari mengelilingi lapangan.
Apalagi sepuluh putaran.
Tak mau berlama-lama di bawah terik matahari, setelah selesai menjalani hukumannya, Rafael bergegas menuju kelas untuk mengistirahatkan tubuhnya.
***
Brukk
Seisi kelas dikejutkan oleh seorang murid yang pingsan tepat di depan pintu kelas. Otomatis mereka langsung menghampiri murid tersebut.
Tak terkecuali Rachel.
Ia menerobos kerumunan untuk melihat siapa yang pingsan. Dan ternyata ia adalah lawan debat Rachel pagi tadi.
Ya, Si cowok songong.
Kenapa ia bisa pingsan?
Belum sempat Rachel memeriksa kondisinya, cowok tersebut sudah dibopong oleh dua orang laki-laki. Mungkin mereka teman dekatnya.
Tanpa mereka sadari, karena rasa penasaran yang tinggi, Rachel mengikuti mereka membawa cowok tersebut menuju UKS.
***
"Lo ngapain disini?" Tanya salah satu teman cowok songong itu.
"Gue cuma ikut khawatir aja, makanya gue susulin." Jawab Rachel beralasan.
"Ooo... By the way kenalin, gue Raka dan ini Radit." Ujarnya sambil memperkenalkan temannya yang satu lagi.
"Gue Rachel."
Mereka berdua tersenyum kearah Rachel. Sepertinya mereka memang orang yang baik.
"Gue boleh minta tolong ga?" Tanya Raka.
"Minta tolong apa?" Jawab Rachel bingung.
"Gue minta tolong jagain Rafael sebentar, gue sama Radit mau kabarin nyokap nya dulu sekalian beliin makanan buat dia."
Tunggu-tunggu, tadi namanya siapa? Rafael? Berarti dia yang duduk sama gue dong? Mimpi apa gue semalem bisa sebangku sama orang songong kayak dia. Gerutu Rachel dalam hati.
"Hellooo?" Ucap Raka di depan wajah Rachel sambil melambai-lambaikan tangan.
"Eh, i-iya."
"Kok lo bengong sih?" Tanya Raka heran.
"Ngga kok, gue ngga bengong."
"Kalau gitu gue titip sahabat gue sebentar ya." Tanpa menunggu persetujuan Rachel, mereka berdua pergi meninggalkan UKS.
Rachel menghela nafas panjang.
"Males banget nungguin orang songong kayak dia, mending gue balik ke kelas." Gumamnya.
Saat ia ingin kembali ke kelas, Rachel mendengar Rafael mengigau. Cowok songong kayak dia kok ngigau?
"Eungh... sakit ma, perut El sakit banget." Igaunya dengan mata terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Anak Mami
Dla nastolatków"Lo nurut, atau gue cium?" "Hah?" Cowok itu tidak paham. Mengapa di dunia ini ada cewek se-berani itu. Gadis itu semakin memajukan wajahnya. Membuat cowok itu mengerjap. "Lo ngapain deket-deket? Mundur sana. Atau Gue aduin ke Mami gue." "Ck, dasa...