12. Gara-gara Bola Basket

2.7K 139 1
                                    


Hari kamis, hari dimana eskul basket dilaksanakan. Hari yang paling ditunggu oleh kaum hawa karena pada hari itu mereka bisa menyaksikan para kaum Adam yang tengah berlarian di tengah lapangan dengan keringat bercucuran.

Seluruh siswi berkumpul dilapangan demi menyaksikan para pemain basket yang sedang latihan. Lebih tepatnya mereka menyaksikan sang kapten basket yang terus menebar senyum manisnya yang menawan. Membuat Seluruh siswi melting ditempat.

Para siswi yang menonton berteriak histeris, dan hanya menyebutkan satu nama, yaitu nama sang kapten. Membuat tiga orang gadis yang memilih menghabiskan waktu dikantin tersebut terusik dan menolehkan kepalanya pada sumber suara.

"Berisik banget sih cewek-cewek alay, kayak yang liat Gabriel Prince aja." Gerutu seorang gadis yang berambut kepang kepada kedua temannya.

"Iya nih, sakit kuping gue denger mereka teriak tiap ada yang maen basket, gak abis apa suaranya?" Timpal temannya yang lain sambil menyeruput es jeruknya.

"Liat yuk ke lapangan!" Ajak  seorang gadis berambut panjang yang di ombre warna cokelat kemerahan kepada kedua teman yang saat ini menjadi sahabatnya.

"Disini ajalah chel, males gue berdesakkan sama cewek alay kurang kerjaan." Sahut salah satu sahabatnya.

"Gue penasaran Rahma..." rengeknya pada sahabatnya tersebut.

"Yaudah lo sendiri aja sana!" Timpal sahabat yang satu lagi.

"Temenin gue dong, emang lo gak mau liat si Radit, Dia juga ikutan kan?" Bujuknya lagi.

"Emm... Yaudah ayo!" Jawab mereka berbarengan.

"Nah, gitu dong..." jawabnya senang.

Mereka pun berjalan beriringan menuju lapangan. Disana Ternyata banyak sekali yang menonton, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12 pun ikut menonton. Membuat mereka kewalahan untuk mencari tempat duduk, dan untungnya masih tersisa tiga kursi dibarisan belakang.

"Gila rame banget, kayak antrian sembako aja." Komentar sang pengajak, alias Rachel.

"Yaiyalah, untung kita masih kebagian tempat." Sahut Rahma sambil menatap sekeliling.

"Eh, itu udah mau mulai." Timpal Rani yang semangat melihat sang kekasih memasuki lapangan.

Pertandingan Basket antar kelas tersebut, meskipun hanya sekedar latihan, tetapi mampu membuat Seluruh penonton terpukau dengan permainan mereka. Buktinya ketiga gadis tersebut yang mengaku malas berdesakan Ternyata sangat menikmati Pertandingan atau lebih tepatnya para pemainnya. Tak terkecuali Rachel, yang sedari tadi hanya fokus pada satu objek yang tak lain adalah Rafael Elnandhio Azaela, sang kapten basket.

Harus diakui, bahwa si Anak Mami tersebut sangat lihai dalam bermain basket. Mulai dari mendribble bola, menshoot bola, sampai ketika ia mengelap peluh menggunakan punggung tangan pun, tak luput dari perhatian Rachel. Saking asyiknya ia mengamati Rafael, ia tak sadar bahwa tiba-tiba....

Dug

Sebuah bola basket yang melayang dengan kecepatan
50 km/jam sukses mendarat dikepalanya. Membuat si pemilik kepala terhuyung kebelakang dan merasakan pusing dikepalanya. Sedangkan si pelaku langsung menghampiri korbannya dengan tergesa-gesa.

"Shit, bisa-bisanya lemparan gue melenceng. Duh, gimana nih? Gue samperin deh." Umpat si pelaku yang tak lain adalah sang kapten basket. 

Disisi lain kedua sahabatnya sangat mengkhawatirkan Rachel. Mengingat tadi sahabatnya itu tertimpa bola basket yang cukup besar.

"Rachel lo nggak kenapa-kenapa?" Tanya Rahma khawatir.

"Tenang aja, gue gapapa kok." Jawabnya jujur. Karena lemparan bola tadi tidak berarti apa-apa baginya. Hanya kepalanya saja yang sedikit pusing.

Badgirl Vs Anak MamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang