Monster (I)

295 40 31
                                    

Sring!!

Tak!!

Prang!!

Sring!! Sring!!

Di bawah langit malam yang gelap, pedang tajam saling beradu, seorang perempuan muda sedang bertarung melawan seseorang yang entah laki-laki atau perempuan, identitasnya tidak bisa diketahui karena lawan perempuan muda itu mengenakan tudung hitam yang hanya memperlihatkan kedua matanya.

Seorang perempuan muda lain berdiri tidak jauh dari pertarungan itu, menatap khawatir temannya yang terlihat mulai kewalahan, ingin membantu tapi ilmu bela dirinya bahkan lebih buruk.

"Sinbi..." Gumam Yewon, terus memperhatikan pergerakan Sinbi.

Sret!!

Sinbi terlempar mundur, dengan luka lebar mengucurkan darah di lengan kirinya.

Yewon segera menghampiri Sinbi, membantu menutupi luka di lengan Sinbi dengan kedua tangannya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Yewon menatap Sinbi khawatir,

Sinbi hanya mengangguk pelan, tatapannya tajam menatap lawan di hadapannya.

"Sebenarnya dia itu siapa?" Tanya Yewon berbisik,

"Sudah jelas dia adalah seorang manusia, tidak ada bangsa Eylix yang akan berani menyerang kita, dan jika diperhatikan dari perawakannya, sepertinya dia seorang laki-laki." Jawab Sinbi ikut berbisik,

"Tapi ini jelas-jelas wilayah bangsa Eylix, apa yang dilakukan manusia di wilayah ini?"

"Tentu saja mencari perkara, apa lagi?"

"Tapi manusia dan bangsa Eylix sudah berdamai."

"Tidak semua manusia bisa menerima perdamaian itu, Yewon. Salah satunya manusia di hadapan kita saat ini."

Yewon menghela nafas, entah kapan peperangan manusia dengan bangsa Eylix benar-benar bisa berakhir?

Selagi Sinbi dan Yewon berbincang, manusia bertudung hitam itu mengambil busur panah dan dua anak panah dari punggungnya, bersiap ingin memanah Sinbi dan Yewon sekaligus.

Sinbi menyadari hal itu, sedangkan Yewon fokus membalut luka di lengan Sinbi dengan sapu tangan miliknya, Yewon memang lebih mahir dalam ilmu pengobatan ketimbang ilmu bela diri.

Sinbi segera mengangkat tangan kanan, bersiap menghadang anak panah yang akan diluncurkan manusia bertudung hitam itu dengan kekuatannya.

Manusia bertudung hitam itu melepaskan dua anak panahnya, Sinbi hanya tersenyum miring, Sinbi sudah pasti tidak akan membiarkan dua anak panah itu menyentuh dirinya dan Yewon.

Sinbi baru saja ingin mengeluarkan kekuatannya tapi tiba-tiba muncul seorang laki-laki di hadapan Sinbi, menangkap dua anak panah itu dengan mudah.

"Kak Yoon-gi!!" Sinbi melotot terkejut, kemunculan Yoon-gi justru lebih mengerikan daripada keberadaan manusia bertudung hitam itu.

Mendengar Sinbi menyebut nama Yoon-gi, Yewon segera menatap ke arah Yoon-gi yang berdiri membelakangi mereka.

Yewon lalu beralih menatap Sinbi, melotot lebar, ekspresi wajahnya seolah mempertanyakan nasib mereka setelah ini.

Sinbi hanya bisa menggelengkan kepala dengan ekspresi wajah khawatir, ia juga tidak tahu harus bagaimana, terlebih lengannya terluka, Yoon-gi sudah jelas akan menghukum mereka.

"Bukankah sudah aku peringatkan, jangan keluar dari istana di malam hari." Ucap Yoon-gi datar,

Sinbi dan Yewon menelan ludah gugup, tidak berani membela diri.

A Pearl (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang