Monster (IV)

226 43 26
                                    

"Memangnya jika terus meneliti anak panah itu, kak Yoon-gi akan menemukan sesuatu? Hentikan saja! Lagipula kak Seok-jin sudah meminta kita untuk tidak ikut campur." Ucap Sinbi, duduk santai di atas kursi kayu sambil mengayun-ayunkan kakinya.

Yoon-gi hanya diam, tetap fokus meneliti anak panah di atas mejanya sambil sesekali menuangkan ramuan-ramuan ke dalam gelas.

Di samping Sinbi, ada Yewon yang juga sedang duduk memperhatikan pekerjaan Yoon-gi, berpikir ia bisa mendapatkan pengetahuan baru nantinya.

Sinbi menghela nafas frustasi, menggeleng-gelengkan kepala, tidak mengerti lagi dengan pikiran Yoon-gi.

Yoon-gi memang salah satu tabib terbaik istana kerajaan Xyrl, mampu menemukan penawar-penawar dari beberapa racun yang sulit diatasi, tapi menurut Sinbi, kali ini Yoon-gi terlihat sangat terobsesi dengan anak panah itu.

"Kak Yoon-gi harus berhenti, ini sudah sangat berlebihan, sudah seharian ini kak Yoon-gi hanya duduk meneliti anak panah itu, yang benar saja?!" Gerutu Sinbi,

"Sudahlah, jangan mengganggu kak Yoon-gi." Tegur Yewon pelan,

Sinbi mendengus,

"Kalian berdua memang sama saja." Keluh Sinbi,

"Kalian sedang apa?" Tanya Jimin yang tiba-tiba muncul,

"Issh!!" Gerutu Sinbi kesal, menatap Jimin tajam, ia sedikit terkejut.

Jimin hanya menampilkan senyuman lebar, tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Kak Jimin dari mana saja?" Tanya Yewon, menatap Jimin.

"Hmm..." Jimin bergumam tidak jelas, rasanya tidak ingin mengatakan bahwa ia baru saja kembali dari wilayah manusia.

"Hanya berjalan-jalan." Jawab Jimin singkat, tidak berbohong karena ia memang berjalan-jalan, hanya saja di wilayah manusia.

"Sampai se-sore ini? Tumben sekali, biasanya jika tidak ada kegiatan, kak Jimin akan selalu menghabiskan waktu di tempat latihan." Ucap Sinbi,

"Yah... sesekali aku juga ingin melihat langit senja." Jawab Jimin beralasan,

"Lalu kalian sedang apa? Dan kenapa kak Yoon-gi masih meneliti anak panah itu?" Tanya Jimin mengalihkan pembicaraan,

"Tanyakan saja pada kak Yoon-gi, kak Yoon-gi sudah sangat terobsesi dengan anak panah itu, entah untuk apa?" Jawab Sinbi,

"Owh..." Jimin hanya mengangguk-angguk, beralih memperhatikan kegiatan Yoon-gi.

"Kak Yoon-gi tidak melakukan ini karena merasa kalah kan?" Tanya Jimin, ingin membuat Yoon-gi sedikit kesal.

Tapi Yoon-gi tetap sibuk dengan kegiatannya, bersikap seolah tidak mendengar pertanyaan Jimin.

Sinbi dan Yewon terkekeh pelan melihat Jimin yang diabaikan.

Jimin mendengus, lalu kembali menatap Sinbi dan Yewon.

"Tapi di mana kak Nam-joon? Biasanya akan selalu membantu kak Yoon-gi." Tanya Jimin,

"Kak Nam-joon juga ikut pertemuan itu, sepertinya pertemuan itu berjalan lebih lama, mereka belum kembali sampai sekarang." Jawab Yewon,

"Lalu di mana Jungkook, kalian melihatnya?" Tanya Jimin lagi,

"Huh?" Sinbi dan Yewon kebingungan mendengar pertanyaan Jimin,

"Kak Jimin bercanda? Bukannya kak Jimin pergi bersama kak Jungkook? Kenapa sekarang malah menanyakan keberadaan kak Jungkook pada kita? Konyol sekali." Jawab Sinbi,

"Hah? Jadi Jungkook juga belum kembali?" Jimin ikut bingung,

"Huh? Kak Jimin sungguh tidak tahu keberadaan kak Jungkook?" Tanya Yewon,

A Pearl (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang