NyX (Luna) IV

153 28 12
                                    

Di sebuah taman kota, Yuna duduk di bangku panjang sambil memejamkan mata menikmati angin senja, kegiatan yang memang selalu Yuna lakukan disetiap akhir pekan untuk sekedar menenangkan diri setelah menjalani semua kegiatannya yang harus selalu dilakukan di dalam rumah sesuai peraturan ayahnya, sekaligus memanfaatkan izin ayahnya yang memperbolehkan Yuna keluar rumah sendirian hanya jika tujuannya ke taman kota yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah Yuna.

Yuna selalu menyukai taman itu, ia bisa mendengar aktivitas-aktivitas orang lain yang menghabiskan waktu di taman itu, terkadang ada yang akan menyapa Yuna dengan ramah dan itu cukup membuat Yuna merasa senang, walau tidak jarang dirinya juga harus mendengar kata-kata yang tidak menyenangkan dari beberapa orang, tapi Yuna sudah menerima kondisi-nya, tidak peduli hal buruk apapun yang orang katakan, Yuna merasa baik-baik saja dengan hidupnya. Meskipun begitu, Yuna masih menyimpan ambisinya, jika suatu saat nanti ia bisa melihat lagi maka Yuna tetap bertekad akan mencari keberadaan ibunya dan juga Jungkook.

Sementara itu, di bawah sebuah pohon rindang yang tidak jauh dari bangku tempat Yuna duduk, ada Jungkook yang sedang berdiri memandangi Yuna dengan tatapan sendu, dari sorot matanya tersirat kerinduan, kesedihan dan penyesalan yang teramat dalam.

Jungkook mengetahui lokasi taman itu berkat informasi dari Yewon yang akhirnya bersedia memberitahu Jungkook setelah Jungkook memohon berulang kali.

Jungkook menunduk menghela napas berat, berusaha mati-matian agar tidak melangkah menghampiri Yuna walau sejujurnya ia sudah sangat ingin berlari memeluk Yuna tapi Jungkook juga tahu ia tidak pantas, bagaimana bisa ia muncul begitu saja di hadapan Yuna sementara selama ini ia tidak berada di sisi Yuna saat Yuna sangat membutuhkannya, padahal sejak kecil Yuna-lah satu-satunya teman yang berada di sisinya, Jungkook menyesal, marah pada dirinya sendiri, ia gagal melindungi Yuna, seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

Jungkook mengangkat kepala, kembali memperhatikan Yuna, ia tidak akan pergi sampai memastikan Yuna kembali ke rumahnya dengan selamat, mulai sekarang Jungkook akan menebus kesalahannya, ia akan selalu mengawasi Yuna dari kejauhan, memastikan keselamatan Yuna selalu dalam jangkauan-nya.

Yuna yang sudah merasa cukup menghirup udara segar akhirnya perlahan berdiri, memanjangkan tongkat miliknya lalu melangkah pergi dengan hati-hati.

Jungkook juga langsung bergerak mengikuti langkah Yuna dengan jarak yang cukup jauh untuk memastikan agar Yuna tidak menyadari keberadaan Jungkook.

Tanpa Yuna dan Jungkook sadari, di balik pohon lain ada seseorang yang sedang menyunggingkan senyum miring sambil terus mengawasi pergerakan Yuna.

Sementara itu, dari arah yang berlawanan, seorang laki-laki sedang berjalan santai bersama anjing peliharaannya, mata anjing itu tiba-tiba berubah merah lalu seketika berlari dengan cepat menuju Yuna. Sang pemilik yang terkejut dan kebingungan langsung berlari menyusul anjing-nya tapi cukup kesulitan menggapai kecepatan lari anjing peliharaannya itu.

"Awas!" Teriak sang pemilik anjing ingin memperingatkan Yuna,

Yuna seketika berhenti melangkah tapi kebingungan, tidak mengerti ia harus menghindari apa.

Jungkook yang tidak punya pilihan lain akhirnya langsung berlari menarik tubuh Yuna sebelum anjing itu menabrak Yuna.

Bruk!
Yuna dan Jungkook jatuh bersamaan di tepi jalanan taman, sedangkan anjing itu masih terus berlari melewati Yuna dan Jungkook dengan mata yang perlahan mulai kembali normal.

"Maaf.." Sang pemilik anjing meminta maaf sambil berlari melewati Yuna dan Jungkook, merasa bersalah tapi ia juga masih harus mengejar anjing miliknya.

"Apa yang terjadi? Anda baik-baik saja?" Tanya Yuna kebingungan, sambil menggerakkan tangannya ingin menggapai seseorang yang baru saja menariknya.

A Pearl (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang