Pukul 04:30 pagi, Yuna sedang duduk bersandar di atas tempat tidur sambil membuat sketsa gambar di bukunya, tadinya Yuna terbangun tapi saat mencoba kembali tidur Yuna tidak bisa terlelap, ingatan tentang ciumannya bersama Jungkook tidak bisa hilang, bahkan jantung Yuna kembali berdegup kencang walau hanya sekedar mengingat Jungkook.
Yuna terus tersenyum sambil menyelesaikan sketsa gambarnya, ia sedang membuat sketsa gambar wajah Jungkook, Yuna tidak bisa tidur karena terus terbayang wajah Jungkook, jadi lebih baik merealisasikannya dalam sketsa gambar.
Setelah beberapa saat, sketsa gambar Yuna akhirnya selesai, Yuna menatap sketsa gambar itu, menyentuh pelan bibirnya lalu menunduk sambil tersenyum lebar, Yuna merasa malu sendiri, kenapa tiba-tiba dia jadi seperti ini? Apa Jungkook juga mengalami hal yang sama?
Yuna menarik nafas lalu menghembuskannya, berusaha menenangkan debaran jantungnya, Yuna meletakkan sketsa gambar miliknya lalu turun dari tempat tidur, berjalan ke arah jendela lalu menyibak gorden jendela.
Awalnya Yuna hanya ingin melihat-lihat langit pagi yang masih gelap tapi ia justru melihat sesuatu yang sedikit aneh, ada seorang laki-laki yang sedang berjalan sendirian di pinggir jalan besar, terlihat sangat mencurigakan, tanpa pikir panjang, Yuna segera berbalik, berlari keluar kamar.
Yuna bahkan tidak menurunkan kecepatan larinya meskipun sedang menuruni anak tangga, satu-satunya yang ingin Yuna lakukan saat ini adalah bertemu dengan seseorang yang terlihat sangat mencurigakan itu.
Yuna membuka pintu toko bunga dengan tergesa-gesa, setelah berhasil membuka pintu, Yuna segera berlari keluar.
Yuna tiba-tiba berhenti berlari, berdiri mematung, terkejut melihat laki-laki yang mencurigakan itu kini dengan kedua tangan yang sudah ditahan oleh Yoon-gi.
"Kak Yoon-gi?" Yuna sedikit kebingungan,
"Kita harus memeriksa orang ini." Ucap Yoon-gi,
"Aku hanya dimintai seseorang untuk mengantar surat itu!!" Bantah si laki-laki asing sambil mencoba memberontak,
"Diam!! Kamu bisa menjelaskan semuanya di kantor polisi!!" Bentak Yoon-gi keras,
"Aku sungguh tidak tahu apa-apa!! Seseorang memintaku mengantarkan surat itu, kenapa harus menahanku?" Si laki-laki asing semakin memberontak, terlihat sangat kebingungan.
Yuna menghela nafas, lalu berjalan pelan menghampiri Yoon-gi dan si laki-laki asing itu, Yuna lalu memperhatikan wajah laki-laki asing itu.
"Aku tidak mengenalnya, ini pertama kali aku melihatnya." Ucap Yuna,
Yoon-gi mengerutkan kening, sedikit bingung.
"Aku benar-benar hanya bertugas mengantar surat itu, aku tidak tahu apa-apa!!" Ucap si laki-laki asing dengan suara semakin keras,
"Apa kalian sudah menangkapnya?" Teriak SinBi sambil berlari keluar dari pintu toko bunga, dengan Yewon yang menyusul di belakang.
SinBi dan Yewon terbangun karena mendengar keributan di depan toko bunga.
Yuna dan Yoon-gi menatap bersamaan ke arah SinBi dan Yewon yang sedang berlari ke arah mereka.
"Apa dia pelakunya?" Tanya SinBi menatap tajam si laki-laki asing, menahan diri untuk tidak memukul si laki-laki asing itu.
Sedangkan Yewon segera memperhatikan wajah si laki-laki asing itu.
"Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan!! Aku juga tidak tahu kenapa ditahan seperti ini!! Aku hanya diminta mengantar surat, itu saja!!!" Si laki-laki asing semakin berkeras membela diri,
"Apa benar dia pelakunya?" Tanya Yewon, sedikit ragu.
"Aku sudah mengintai selama beberapa hari sejak laporan kalian, dan dia orang pertama yang terlihat mengantar surat merah itu." Jawab Yoon-gi,
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pearl (Short Story)
Hayran KurguKumpulan cerita pendek dengan main cast Yuju (G-Friend), member G-Friend yang lain, dan juga member BTS. Cerita ini terinspirasi dari beberapa film dan buku yang dibaca oleh penulis, mohon maaf apabila terdapat kesamaan yang tidak disengaja. Cerita...