A Princess & Sang Detektif (VI.2)

272 33 7
                                    

"Apa kita sudah sampai?" Tanya Yuna saat Jungkook berhenti melangkah,

Yuna merasa sudah berjalan cukup lama, seharusnya sudah keluar dari area rumah sakit, Yuna jadi semakin penasaran ke mana Jungkook membawanya, Yuna sudah lama ingin keluar dari rumah sakit.

"Sudah sampai."

"Aku sudah bisa membuka mata?"

"Tarik napas dulu lalu hembuskan." Ucap Jungkook merangkul erat pinggang Yuna,

"Kenapa harus begitu?"

"Turuti dulu."

"Okey."
Yuna menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya,

"Sekarang perlahan buka mata-mu."

Yuna perlahan membuka mata, tidak sabar ingin melihat kejutan Jungkook, tapi tepat saat Yuna membuka mata, tubuhnya seketika membeku melihat jalan besar dengan zebra cross membentang di hadapannya, memang bukan jalan tempat Yuna mengalami kecelakaan tapi nuansa-nya tetap terasa sama, Yuna tetap merasa takut.

"Jungkook! Ayo pulang!! " Yuna langsung memeluk erat pinggang Jungkook, memalingkan wajah tidak ingin melihat jalan besar di hadapannya.

Jungkook langsung memeluk Yuna, mendekap kepala Yuna, memang sudah menduga Yuna akan ketakutan.

"Tenanglah, ada aku di sini, aku tidak membiarkan hal buruk apapun terjadi padamu."

"Kenapa membawaku ke tempat ini?" Tanya Yuna menahan tangisannya,

Jungkook membelai lembut kepala Yuna,
"Aku akan menemani-mu sampai berhasil menyeberangi jalan ini, tidak harus malam ini, kita bisa mencoba lagi dan lagi sampai kamu berhasil."

"Aku takut Jungkook, jalannya gelap, aku juga tidak ingin melihat garis putih itu, tidak ingin melihat lampu penyeberangan jalan, aku tidak suka tempat ini."

"Aku tahu, karena itulah aku membawa-mu ke tempat ini, aku tidak bisa membiarkan-mu kembali ke Austria sementara tahu kamu masih memiliki ketakutan seperti ini."

Yuna terdiam, air matanya luruh, ia tahu Jungkook tidak akan sengaja membawanya ke tempat itu tanpa tujuan yang baik.

"Kamu harus berhasil menyeberang jalan sendirian tanpa bantuanku, agar aku bisa yakin kamu akan baik-baik saja selama di Austria, hanya selama berada di Austria, setelah kamu kembali aku akan selalu ada di samping-mu."

Yuna mengeratkan pelukannya, setelah beberapa saat Yuna lalu melepaskan pelukannya, sedikit membuat Jungkook bingung.

Yuna mengusap air matanya lalu menggenggam erat tangan kanan Jungkook,
"Ayo kita coba." Ucap Yuna menatap Jungkook yakin,

"Tidak perlu memaksa-kan diri." Ucap Jungkook mengusap sisa-sisa air mata di pipi Yuna,

"Kamu benar, aku harus melawan rasa takut-ku, aku tidak boleh hidup dengan ketakutan ini selamanya, aku juga ingin menyeberang jalan bergandengan tangan denganmu sambil tersenyum bahagia."

Jungkook tersenyum hangat, lalu mengecup kening Yuna.

"Ayo!" Jungkook mengeratkan genggaman tangan Yuna,

Yuna mengangguk yakin.

Setelah lampu penyeberangan jalan berwarna hijau, Jungkook melangkah menuntun Yuna menyeberangi jalan besar di hadapan mereka.

Yuna berjalan selangkah demi selangkah, fokus menatap ke depan, berusaha menekan rasa takutnya, genggaman tangan Yuna semakin kuat saat langkahnya tiba di tengah jalan besar.

Jungkook menyadari hal itu, dengan sigap ia langsung menggendong tubuh Yuna lalu berjalan cepat menyeberangi jalan, Yuna sedikit terkejut tapi tidak protes.

A Pearl (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang