Istana, di dalam kamar Eunha.
Yuna, Yerin, Eunha dan Sinbi duduk melingkar di atas tempat tidur."Jadi apa yang terjadi? Kenapa kak Yuna sangat terlambat?" Tanya Sinbi, menatap Yuna serius.
Yerin dan Eunha juga tidak mengalihkan tatapannya dari Yuna, sementara Yuna hanya bisa menunduk menyembunyikan wajahnya, ia tidak bisa berbohong jika melihat wajah teman-temannya sementara posisi Yuna saat ini mengharuskannya untuk berbohong.
"Jawab Yuna! Kita semua mengkhawatirkan-mu." Desak Eunha tidak sabar,
Yuna menarik napas panjang lalu menghembuskannya, mengangkat kepala menguatkan hatinya.
"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Jawab Yuna tersenyum lembut, mudah karena Yuna tidak berbohong, ia memang baik-baik saja."Jadi apa yang terjadi?" Tanya Yerin,
"Sekumpulan perampok menghadang perjalanan kami, jadi aku menyerahkan kuda kami sebagai jaminan keselamatan."
"Lalu dari mana kain jonga itu?" Tanya Sinbi,
Yerin dan Eunha juga terus menatap Yuna penasaran.
Yuna terdiam sejenak,
"Kain jonga itu milikku." Jawab Yuna sedikit terbata-bata,"Sejak kapan kamu membawanya? Aku tidak melihatnya." Komentar Eunha,
"Aku memang sudah memakainya di balik jubah biruku sebelum kita berangkat, karena ini pertama kalinya aku keluar jauh dari kediaman klan Altha, aku mempersiapkan kain jonga itu untuk berjaga-jaga."
"Kemana jubah biru-mu?" Tanya Yerin,
"Seperti biasa, tuan Seok-min muncul membuat kekacauan kecil, membakar jubah biru milikku dengan kekuatannya."
Yerin, Eunha dan Sinbi melotot terkejut.
"Seok-min bertindak sejauh itu?! Wahh!! Dia benar-benar mencari masalah!" Gerutu Eunha emosi,
"Kak Eunha tenang saja, jika aku bertemu dengannya kupastikan akan membalas perbuatannya." Timpal Sinbi menggebu-gebu,
"Tapi menurutku memang sudah saatnya Yuna berhenti bersembunyi di balik jubah biru itu." Sela Yerin,
Sinbi langsung mengangguk mendukung ucapan Yerin,
"Setuju, kak Eunha sudah sampai mengorbankan diri demi bisa kembali ke istana, jadi sudah saatnya kak Yuna keluar dari persembunyian ini."Yuna menggeleng pelan, tidak setuju.
"Kak Yuna tidak bersalah apa-apa, kak Yuna tidak seharusnya terus bersembunyi seperti ini, orang-orang jahat tidak tahu malu itulah yang seharusnya bersembunyi. Salah!! Mereka seharusnya datang bersujud meminta maaf di hadapan kak Yuna dan kak Eunha." Ucap Sinbi,
"Aku setuju dengan Sinbi, dan setelah waktunya tepat maka Eunha juga harus mengungkap jati dirinya, rebut kembali tahta kerajaan yang seharusnya menjadi milikmu." Timpal Yerin menatap Eunha serius,
Giliran Eunha yang menggelengkan kepala pelan,
"Mengungkapkan semua kebenarannya tidak semudah itu, masalah ini terlalu rumit, kak Yerin juga harus ingat, selain aku dan Yuna yang bersembunyi di balik nama klan Altha, juga ada Sinbi.""Tidak ada masalah denganku, aku bahkan tidak sudi menjadi bagian dari klan Asha."
"Sinbi!" Tegur Yerin,
"Kenapa?! Aku baik-baik saja tanpa perlu identitas klan Asha." Balas Sinbi,
Yerin menghela napas, memilih mengalah, berdebat dengan Sinbi tidak akan ada akhirnya.
Yuna menunduk lesu,
"Tapi kalian juga tahu alasanku bersembunyi..""Iya..." Sinbi menyela,
"Agar si pengkhianat Junho itu tidak semakin menggila ingin menghidupkan kembali kekasihnya." Lanjut Sinbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pearl (Short Story)
Fiksi PenggemarKumpulan cerita pendek dengan main cast Yuju (G-Friend), member G-Friend yang lain, dan juga member BTS. Cerita ini terinspirasi dari beberapa film dan buku yang dibaca oleh penulis, mohon maaf apabila terdapat kesamaan yang tidak disengaja. Cerita...