Mia berjalan sepanjang koridor mengikuti seorang guru muda cantik yang mengantarnya ke kelas. Gadis yang berseragam laki-laki itu melihat kelas-kelas yang dia lewati, banyak sekali murid di sekolah ini, dan juga gedung sekolah ini sangat besar dan elegan. Tentu saja, SMA Katagiri salah satu sekolah elit yang berisi anak orang kaya.
Guru muda itu masuk ke dalam kelas 1-B. Mia berdiri di depan pintu sebentar untuk mempersiapkan diri, kemudian dia masuk ke dalam kelas. Kelas yang tadinya berisik, kini menjadi sunyi senyap.
Mia berdiri di depan kelas dengan normal dan tenang, padahal dalam dada Mia jantungnya berdegup sangat kencang seperti ingin meledak. Guru cantik itu menulis sebuah nama di papan tulis. Shimura Mikoto.
"Selamat pagi, semua. Hari ini kelas 1-B mendapatkan teman baru." Guru muda itu menoleh ke arah Mia dan meminta gadis itu untuk memperkenalkan diri.
Mia terdiam sejenak, dalam hati dia sangat gugup. "Tenang Mia, kau pasti bisa." batin Mia berusaha menenangkan diri.
"Selamat pagi. Namaku Shimura Mikoto. Yoroshiku Onegaishimasu." Mia memperkenalkan diri dengan identitas barunya dengan singkat. Setelah Mia memperkenalkan diri, seketika kelas menjadi ribut.
"Uwah, dia tampan sekali!"
"Aduh, manisnya!"
"Dia tidak tampan, tapi cantik!"
Mia tercengang mendengar suara bisikan sana sini, Mia dapat mendengar dengan jelas, apalagi ucapan para murid perempuan. "Ke-kenapa mereka menatapku dengan mata berbinar-binar!?" batin Mia bingung.
Semua murid perempuan yang ada di kelas menatap Mia dengan tatapan berbinar-binar, kecuali satu orang. Seorang gadis berambut pendek sebahu dengan manik mata berwarna emas.
"Sial! Ketampananku di kelas ini semakin pudar saja! Sekarang sainganku bukan hanya Sengoku, tapi anak itu juga." gerutu seorang lelaki berambut cepak. Miura Ryuu.
"Tidak usah khawatir, Miura. Dia pendek!" sahut lelaki yang duduk di belakang Miura.
"Oy Sengoku, sepertinya kau dapat saingan baru, Bishounen (Lelaki cantik) pula." Ujar lelaki bernama Mimura pada seorang lelaki tampan bersurai cokelat terang dengan dua buah tindik ditelinga kiri-nya. Lelaki yang dipanggil Sengoku itu tersenyum kecil.
"Baguslah kalau begitu, Mimura. Aku jadi tidak dikerumuni para Joshi (murid perempuan) lagi." Lelaki bermata cokelat gelap itu menatap Mia yang berdiri sok tenang di depan kelas, lalu dia tersenyum geli. "Mereka akan beralih pada murid baru itu."
Mia berusaha untuk diam dan berwajah tenang, tapi gadis itu sepertinya tidak bisa bertahan lama, rasanya dia ingin menangis. Dan juga, Mia merasa tatapan para murid laki-laki agak menyeramkan menatapnya.
"Shimura-kun, tempat dudukmu di sana." ujar guru cantik itu sambil menunjuk bangku Mia yang ada di belakang paling pojok samping jendela. Mia mengangguk lalu dia berjalan menuju tempat duduknya.
"Baiklah, Ayo kita mulai pelajaran hari ini!"
***
Bel istirahat berbunyi, Mia merapikan mejanya dari buku tulis dan pensil dan memasukkan barang-barangnya ke dalam laci, setelah itu Mia hendak berdiri, belum sempat Mia berdiri, gadis itu langsung dikerumuni para murid perempuan. Mia kaget dikerumini tiba-tiba seperti ini.
"Nee~ Shimura-kun, berapa nomor hp-mu?"
"Ayo tukaran email, Shimura-kun!"
"Aku juga mau!"
Mia menjadi panik, "Eh? Ano..."
"Shimura-kun, pulang sekolah nanti ayo ke karaoke!"
"Iya! Ayo kita ke karaoke!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Third" (2015)
Teen FictionMia dan Ken membuat janji jika sudah dewasa nanti mereka akan menikah. Mereka harus saling menjaga hati satu sama lain sampai mereka menikah nanti. Namun kejadian tidak terduga terjadi. Ken pergi meninggalkan Mia karena musibah yang menimpanya. Disa...