CHAPTER 33

328 38 4
                                    

Bel pulang berbunyi, Mia membereskan buku-bukunya, memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tas. Sengoku menghampiri Mia yang merapikan barangnya.

"Shimura," Mia menoleh dan mendapati Sengoku berdiri di samping mejanya. "Hari ini aku dijemput oleh supir Ayahku. Aku harus segera pulang karena di rumahku sedang ada acara keluarga. Jadi, hari ini kau pulang sendiri. Maaf."

Mia tersenyum. "Tidak apa, Sengoku-kun. Aku baik-baik saja." ujar Mia.

Sengoku terdiam sejenak memandang wajah Mia yang tersenyum. "Suatu hari nanti," Jeda, pemuda itu terdiam sejenak. "aku ingin mengenalkanmu pada keluargaku." Ujar Sengoku.

Mia tersentak pelan, gadis itu agak terkejut dengan keinginan Sengoku.

"Aku sangat ingin mengenalkanmu dengan keluargaku. Terutama ibuku." Ujar Sengoku.

Jantung Mia berdegup kencang, gadis itu merasa senang. Mia tersenyum simpul dan mengangguk. Sengoku membalas senyuman Mia.

"Segera. Setelah masalahmu selesai, maukah kau berkunjung dan berkenalan dengan ibuku?" tanya Sengoku. Mia tersenyum manis dan mengangguk. "Tentu aku mau, Sengoku-kun. Aku sangat mau." Jawaban Mia membuat Sengoku sangat senang.

Mia dan Sengoku saling memandang dengan senyum manis di bibir mereka. Mereka tidak sadar bahwa ada seorang gadis bermanik emas sedang berdiri diantara mereka dengan wajah datar.

"Ehm!"

Mia dan Sengoku tersentak kaget, seketika mereka menjadi salah tingkah. Mia menoleh ke arah gadis bermanik emas itu. "Ah, R-Ritsu-chan! Se-sejak kapan kau ada di situ?" tanya Mia gugup.

"Baru saja." jawab Ritsu singkat. Wajah Sengoku memerah, lelaki itu menatap Ritsu. "Apa kau dengar yang kami bicarakan?" tanya Sengoku. Ritsu menatap Sengoku lamat, lalu menggeleng. "Tidak."

Tiba-tiba ponsel Sengoku bergetar, lelaki itu menatap layar ponselnya, lalu ia kembali menatap Mia. "Jemputanku sudah datang. Aku duluan. Sampai jumpa besok." Setelah itu Sengoku melengang pergi. "Hati-hati, Sengoku-kun!" setelah Sengoku keluar dari kelas, Mia menatap Ritsu yang berdiri.

"Apa kau benar tidak mendengar yang kami bicarakan?" tanya Mia tidak yakin dengan jawaban Ritsu pada Sengoku.

"Aku mendengar percakapan kalian." Jawab Ritsu, kali ini jujur. "Aku tidak menyangka Sengoku-kun adalah tipe yang selalu menggas." Komen Ritsu. Mia menatap Ritsu bingung, namun Ritsu mengibaskan tangannya di udara. "Tidak perlu di pikirkan. Ayo kita pulang."

Ritsu dan Mia berjalan menuju loker sepatu. Dari kejauhan dapat Mia lihat seorang lelaki tampan bersender di loker sepatunya. "Shimura-kun," Ritsu berhenti dan menahan lengan Mia. "Ada Asakura-senpai di sana." Ujar Ritsu mulai panik.

"Tidak apa, Ritsu-chan. Dia tidak akan menyakitiku." Ujar Mia. Ritsu menatap Mia sejenak, lalu di lepas pegangannya pada lengan Mia. Kemudian mereka mendekati Ken. Ken yang menyadari kehadiran dua orang gadis, menoleh.

"Apa yang Asakura-senpai lakukan di sini?" tanya Ritsu. Ken menatap gadis bermata emas itu. "Dia akan pulang bersamaku hari ini. Ada yang ingin aku bicarakan." Ujar Ken.

"Bicarakan apa?" tanya Mia. Ken menoleh ke arah Mia. "Hal yang penting." Lalu atensinya kembali pada Ritsu yang terlihat datar. "Tidak apa kan kau pulang sendiri?" tanya Ken.

"Aku dan Shimura-kun pulang bersama hanya sampai gerbang depan. Kami tidak searah. Jadi, tidak apa." Jawab Ritsu tanpa intonasi. "Baiklah, kalau begitu aku duluan saja. Sampai jumpa besok, Shimura-kun." Setelah berkata seperti itu, Ritsu menuju lokernya, mengganti sepatu dan pergi.

"Apa kau sudah lama menungguku?" tanya Mia. Ken menggeleng. "Tidak. Baru saja." jawab Ken.

Ken bergeser agar Mia bisa mengganti sepatu. Setelah mengganti sepatu, mereka berdua berjalan keluar gedung sekolah.

"Third" (2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang