CHAPTER 31

421 37 6
                                    

Mia berjalan dengan santai menuju suatu tempat. Gadis itu memakai kaos putih polos, celana denim dan sepatu convers putih. Gadis itu juga mengenakan sebuah topi dan masker.

Hari ini Mia keluar rumah dengan penampilan perempuan. Dia tidak menyamar. Jujur saja, gadis itu lelah memakai wig dan pakaian laki-laki. Dalam hati Mia terus meminta maaf pada Akihisa karena jika adiknya tahu, maka dia pasti akan di marahi. "Akki gome!"

Tapi, tanpa sepengetahuan Akihisa dan Kanade. Mia sering keluar rumah tanpa menyamar. Apa dia terlalu lengah?

Mia menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran negatif. Menurutnya tidak apa, dia tidak keluar rumah dengan penampilan mencolok. Jadi menurutnya dia baik-baik saja.

Tak lama, Mia sampai ke tujuannya. Gadis itu berdiri di depan Toko Roti Suzune. Tempat dia bekerja dulu.

Mia mendorong pintu toko roti itu dan bel diatas pintu berdenting begitu pintu terbuka. Mia melangkah masuk ke dalam, lalu ia melepas masker yang menutupi wajahnya. Mia melihat seorang wanita paruh baya dengan celemek pink sedang menyusun roti-roti di rak. Wanita itu berbalik ke arahku begitu mendengar dentingan bel.

"Selamat data—" ucapannya terhenti begitu melihat Mia yang berdiri dengan senyum.

"Ya Tuhan! Mia-chan!!" Wanita itu menaruh nampan dan penjepit roti di dekat rak kemudian ia menghampiri dan memeluk Mia dengan erat. Mia membalas pelukannya. "Suzune-san," ucap Mia. Beberapa detik kemudian, Suzune melerai pelukannya.

"Hisashiburi (Lama tidak jumpa), Suzune-san." Sapa Mia.

"Sungguh lama tidak jumpa, Mia-chan. Dua bulan sudah aku tidak melihatmu!" balas Suzune dengan tatapan rindu. "Dua bulan yang lalu ibumu datang ke sini, katanya kau berhenti bekerja karena sesuatu. Apa yang terjadi, Mia-chan?" tanya Suzune khawatir. Mia tersenyum maaf.

"Maafkan aku yang tiba-tiba berhenti bekerja. Aku berhenti karena ada masalah yang serius dalam keluarku, Suzune-san." Jelas Mia.

"Jangan-jangan ayahmu berulah lagi?" tebak Suzune. Mia hanya tersenyum kecut. Suzune menghela napas, "Ayahmu itu... huh..."

"Ngomong-ngomong, apa Suzune-san sudah mendapat penggantiku?" tanya Mia mengubah topik pembicaraan.

"Iya, setelah Mia-chan berhenti, aku langsung mencari pengganti Mia-chan. Aku bisa kewalahan jika mengurus toko ini sendirian. Haha." Jawab Suzune.

Dulu pegawai di toko roti Suzune hanya Mia seorang.

"Itu dia penggantimu," Suzune menunjuk ke arah meja kasir. Ada seorang gadis manis sedang melayani pembeli yang membayar roti. Gadis itu terlihat seumuran dengan Mia.

"Namanya Momo-chan."

Selesai melayani pembeli. Gadis yang bernama Momo menoleh ke arah Mia dan tersenyum ceria. Mia balas tersenyum.

Momo meninggalkan meja kasir lalu ia mendekati Mia dan Suzne.

"Ha! Kau pasti Mia-chan! Suzune-san sering bercerita tentangmu!" ujar gadis itu ceria, suaranya terdengar kawaii (imut). "Ternyata Suzune-san bercerita tentangku." Ucap Mia malu-malu.

"Tentu saja!" sahut Momo, kemudian gadis itu memperhatikan wajah Mia. "Uwah, Senpai cantik sekali!" puji Momo. Mia sedikit terkejut. "Senpai?" ulang Mia. Suzune tertawa kecil melihat dua gadis itu.

"Aku tidak bekerja di sini lagi, Momo-chan. Jadi aku bukan Senpai." Sahut Mia.

"Kalau kau mau. Kau boleh kembali bekerja di sini, Mia-chan." Tawar Suzune. Mia menatap Suzune kaget, matanya membola. "Bolehkah!?" Suzune tertawa pelan dan mengangguk. Seketika senyum Mia mengembang.

"Third" (2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang