CHAPTER 13

519 53 10
                                    

"Apa ada murid yang bernama Shimada Miaka di sini!?" Tanya Ken dengan lantang. Semua murid terdiam, lalu mereka berbisik-bisik.

Mia memalingkan wajahnya menghadap jendela, "Apa yang Ken lakukan di kelasku!? Dan juga kenapa dia menyebut nama asliku!?" batin mia panik.

"Sekali lagi aku bertanya, apa ada murid yang bernama Shimada Miaka?" tanya Ken. Mia dapat mendengar Sengoku yang masih duduk di depannya berdecih kesal. Tiba-tiba seorang gadis bermata emas berdiri dari bangkunya. "Maaf, Asakura-senpai. Di kelas ini tidak ada murid yang bernama Shimada Miaka."

"Itu suara Ritsu-chan!"

Ken menatap Ritsu sejenak dengan sorot dingin, Ritsu membalas dengan sorot datar seperti biasa. Ken mengedarkan pandangannya, lelaki itu memperhatikan satu per satu murid laki-laki yang ada di kelas 1-B, lalu mata Ken terfokus pada seorang murid yang duduk paling belakang dekat jendela. Hanya murid itu saja yang sedang tidak memperhatikannya.

Ken melangkahkan kakinya masuk lebih dalam. Semua murid termasuk Sengoku menatap Ken yang berjalan ke bangku paling belakang. Sengoku mengangkat aslinya. "Dia mendatangiku... tidak, Shimura?"

Dan benar dugaan Sengoku, lelaki bermata cokelat cerah itu berdiri di sisi meja Mia. Sengoku yang duduk di depan Mia menatap Ken dengan waspada. Sekilas Sengoku melihat senyum miring dibibir Ken.

"Ternyata kau ada di sini, Anak kelas satu." Mia terkesiap mendengar suara seorang lelaki yang sangat ia kenal. Dengan ragu Mia menoleh ke arah Ken yang berdiri di sisi kursinya.

Jantung Mia berdegup kencang menatap Ken yang tersenyum tipis menatapnya. Manik mata Mia menggelap, pikiran gadis itu meliar, perasaan takut menyelimutinya, gadis itu takut Ken akan membongkar identitasnya di sini.

Ken membungkukkan tubuhnya sedikit dan mengunci jalan keluar Mia. Lelaki itu memegang kursi dan meja Mia. Semua yang ada di kelas terdiam. Seketika suasana menjadi tegang. Ken mendekatkan wajahnya pada Mia, membuat gadis itu menunduk dalam.

"Aku menemukanmu, Mia" bisik Ken. Mia tidak menjawab, gadis itu hanya diam dengan jantung berpacu cepat. Ken menjauhkan wajahnya, lelaki itu berdiri tegap lalu bersedekap.

"Jangan pikir kau bisa lari dariku." Ancam Ken dengan suara keras. Lelaki itu sengaja, agar dapat di dengar oleh satu kelas. "Sekali aku menemukanmu, kau tidak akan bisa kemana-mana." Tambah Ken. Para murid langsung berbisik- bisik membicarakan kalimat Ken.

Mata Mia melebar mendengar kalimat Ken, gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Ken yang berdiri di sampingnya dengan tatapan tidak percaya. Kenapa lelaki itu berkata seperti itu, pikir Mia.

Sengoku yang sedari tadi menonton akhirnya berdiri, Ken menoleh ke arah Sengoku yang berdiri. "Apa salah Shimura denganmu? Kenapa kau harus mengancamnya seperti itu?" tanya Sengoku dingin. Entah mengapa dia tidak terima Mia di ancam seperti itu oleh Ken.

Ken mengangkat alisnya sebelah. "Shimura?" Ken membeo, lalu lelaki itu tesenyum kecil. "Ah. Shimura, kah..." gumam Ken.

Ken membalas tatapan Sengoku yang dingin dengan senyum tipis. Lelaki itu sedang senang, jadi dia tidak mood membalas dengan sorot yang sama. "Tidak ada urusannya denganmu, Sengoku Kureo." Sahut Ken. Sengoku mengepalkan tangannya, "Kau!"

"Hentikan, Sengoku-kun!" Sengoku menoleh ke arah Mia. Gadis itu menatapnya dengan sorot memohon. "Hentikan," ulang Mia. Sengoku berdecih, lalu lelaki itu membuang muka.

Ken memandang Mia sejenak, lalu tersenyum tipis. Lelaki itu senang dan puas, akhirnya dia menemukan kelas dan nama samaran Mia. Tanpa berbicara apa-apa, Ken melengang pergi meninggalkan kelas Mia. Setelah Ken pergi dari kelas Mia, aura tegang yang menyelimuti kelas mereka hilang, para murid kembali beraktifitas seperti semula. Diantara murid-murid ada yang penasaran terhadap kejadian barusan, tapi mereka mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Mia. Jika bermasalah dengan Asakura Kenji, mereka tidak berani ikut campur.

"Third" (2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang