Di ruang inap, Aily sedang merenung memikirkan jawaban untuk keluarga nya nanti. Kemarin setelah kesadaran nya kembali total dan Aily tidak merasakan sakit, sang Bunda memberitahu bahwa dia akan di nikahkan dengan seorang Gus.
Zahna kembali untuk menjenguk Aily dan ingin memberi nya arahan atau saran.
"Ai, kemarin kamu bilang kan ke mbak kalau kamu suka sama Gus di pesantren kamu."
Aily membuang pandangannya ke arah lain. "Iya, tapi kalo nikah Aily juga belum siap," ujar Aily.
"Huftt," Zahna menghela napas pasrah. Kenapa hati sepupunya ini mudah sekali terbolak-balik.
Zahna nampak berpikir, dia harus mengatakan sesuatu agar Aily mau menerima perjodohan ini.
Ting!
Suatu ide muncul di kepalanya, ya walau itu harus sedikit berbohong.
"Ai, kamu gak kasian sama kakek Salim?. Dia pernah ngomong kalau kamu nikah sama seorang yang agama nya baik, bisa menghargai seorang perempuan, pokoknya seperti Gus Zain lah. Kakek bakalan semangat buat sembuh lagi, walau peluang nya sedikit Ai."
Aily tertegun mendengar lantunan Zahna. Jadi perjodohan ini demi kesehatan sang kakek juga?. Jika seperti ini dengan ikhlas dia akan menyetujui perjodohan ini.
"Panggilin Bunda mbak!" pinta Aily.
Zahna mengangguk dan berjalan menuju tempat duduk di depan ruang inap Aily. Dia tak mendapati tante nya di sana, bahkan sama sekali tidak ada orang.
Zahna pun melangkahkan kaki nya untuk kembali kedalam. "Tante gak ada Ai di depan."
Aily lantas menunduk usai mendengar lantunan Zahna.
Zahna yang peka dengan raut sepupunya pun bertanya, "kenapa Ai?, kalo ada yang mau di omongin. Omongin aja ke aku," tanya Zahna.
Aily mendongak menatap Zahna. "Aily mau menerima perjodohan ini dengan ikhlas mbak, tapi kadang Aily gak suka sama perlakuan Ibu Gus Zain kepada Aily," jawab Aily yang membuat Zahna bingung.
"Ummah Yiesha kan Ai?"
Aily mengangguk mendengar pertnyaan dari sepupunya itu.
"Memang nya ada apa Ai?"
"Ummah Yiesha seperti nggak suka sama Aily mbak, jadi Aily takut nanti jika melakukan kesalahan akan di marahi habis-habisan."
Zahna menggelengkan kepala mendengar lontaran Aily. "Jalani dulu aja Ai, nanti dengan berjalannya waktu pasti Ummah Yiesha bakal menerima kamu sebagai menantunya Ai. Gus Zain, Pak Kyai Naqi dan Ummah Hasna juga udah menerima kamu," tutur Zahna.
Gadis itu sedang merenungkan kata-kata dari sepupunya itu. Dia berharap juga nanti Ummah Yiesha akan menerima nya.
Ceklek.
Atensi kedua orang di dalam ruangan teralihkan dengan seseorang yang baru masuk itu.
Aily tersenyum, "Bunda habis dari mana?" ia melihat Bunda nya yang telah pulang dari suatu tempat yang penting.
Amira datang menghampiri Aily dan duduk di salah satu kursi di sana.
"Bunda habis dari sekolahnya Izhar, ada rapat wali murid," setelah mendengar itu Aily hanya memungut-mungut saja.
Amira menatap putri nya, seperti ada sesuatu yang di sembunyikan dari diri nya. Terlihat dari raut wajah Aily.
"Ada sesuatu yang mengganjal?" tanya Amira, dan hanya di jawab gelengan oleh putri nya.
•••
Berberapa jam kemudian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Usai SMA!
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} Aily Nadheera Alzena. Seorang gadis berparas cantik dan baik,namun sedikit toxic. Aily adalah gadis yang pintar namun jarang untuk berpikir dewasa. Saat menjelang kenaikan kelas Kakek nya memasukkan gadis itu ke pesantren m...