Seminggu telah berlalu.
Sekarang di kediaman Zayyad sedang di selimut rasa bahagia dari kedua belah keluarga.
Di kamar Aily, Bunda dan Zahna sedang melihat Aily di rias. Gadis itu nampak lebih cantik dari biasa, dengan polesan tipis di wajah nya.
"Bunda Aily takut," cicit gadis itu.
Amira tersenyum kepada sang putri, "Aily sayang, gak ada yang perlu di takutin. Keluarga Gus Zain itu orang nya baik-baik terus Gus Zain sendiri juga tulus meminang kamu nak," tutur lembut dari Amira mampu membuat Aily sedikit tenang.
Bahkan saat mendengar lantunan ayat-ayat suci al-qur'an yang di bacakan Gus Zain untuk salah satu mahar pernikahannya. Aily merasakan ketenangan yang lebih.
Di luar sana semua orang menunggu Zain mengucapkan ijab kabul. Zain sendiri merasa sedikit gugup, namun itu bisa ia atasi.
"Bismillahirrahmanirrahim Yaa Muhammad Maza Zainal Az-Zahir bin Muhammad Naqi Az-Zahir. Ankahtuka wa Zawajtuka makhtubataka Aily Nadheera Alzena alal mahri 1202.55 Riyal Saudi wamajmueat min'adawat alsalat, hallan."
Tarikkan napas terdengar dari hidung Gus Zain. "Qabiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madkur hallan."
Penghulu itu tersenyum, "bagaimana para saksi, sah"
"SAH!"
Kata 'sah' terucap dari bibir mereka serempak. Tangis bahagia juga mendominasi acara tersebut.
Apalagi dengan Kakek dan Nenek Aily. Mereka tak menyangka. Aily yang dulu selalu merengek akan mainan ataupun jajan, sekarang tak bisa merengek hal itu lagi kepada mereka.
"Ijab kabul sudah selesai, jadi tolong panggilkan mempelai wanita untuk kemari," ucap penghulu.
Ummah Hasna berdiri dan melangkahkan kaki nya menuju kamar Aily.
Ceklek.
"MasyaAllah Aily," kagum Hasna.
Aily yang sudah siap pun langsung merasa malu. Dia malu karena itu pujian pertama dari mertuanya.
Amira dan Hasna menuntun Aily untuk turun. Sedangkan Zahna mengikuti mereka dari blakang.
Pernikahan ini hanya sederhana saja, karena mereka mengundang kerabat dekat dan anggota keluarga besar saja.
Sepasang mata menatap seorang gadis yang baru saja ber setatus menjadi istrinya dari tangga. Mata itu menatap kagum ciptaan Tuhan nya ini.
'MasyaAllah'
Mempelai wanita menghampiri mempelai pria yang sudah menunggu kehadirannya. Dia tersenyum tipis agar muka sedih nya tidak terlalu terlihat.
Setelah berhadapan, Gus Zain lansung meletakkan tangan nya di atas kening istrinya. Gus Zain membacakan do'a kebahagiaan saat sedang memegangi kening itu.
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih," Gus Zain langsung saja mencium singkat kening istrinya.
Blush!
Pipi Aily langsung memerah, dia tak tahan dengan adegan yang barusan Gus Zain lakukan. Dia sama sekali belum pernah melakukan itu.
Yiesha menghampiri kedua mempelai itu kemudian menyerahkan kotak yang berisi cincin pernikahan.
Gus Zain mengambil cincin itu lalu memakaikannya ke jari manis gadis itu. Begitupun sebaliknya. Namun, tangan Aily sedikit tremor saat memakaikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Usai SMA!
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} Aily Nadheera Alzena. Seorang gadis berparas cantik dan baik,namun sedikit toxic. Aily adalah gadis yang pintar namun jarang untuk berpikir dewasa. Saat menjelang kenaikan kelas Kakek nya memasukkan gadis itu ke pesantren m...