Kini Aily membawa kedua temannya itu menuju belakang ndalem. Keduanya terus mengikuti Aily sampai keluar dari pagar itu.
Jika tidak Aily ajak, mungkin mereka tidak akan tau perubahan pagar belakang ndalem ini.
"Mau kemana sih Ai?" tanya Elina sedikit kesal karena Aily mengajaknya lama tak sampai.
"Ke rumah Gus Zain," sontak saja Elina maupun Azira melongo.
"Jangan ngelantur kalau ngomong. Ngomong yang jelass Ai," tutur Azira.
"Iya, jelas kok ini. Nih udah sampai kalian tunggu sini."
Azira dan Elina menatap kagum bangunan sederhana namun elegan di depannya. Dengan rumah ini mereka sedikit yakin jika Aily membawa mereka ke rumah Gus nya. Tapi untuk apa Aily membawa mereka?
"Kayak gak ada orang gitu Ai?" Elina celingukan melihat sisi rumah itu.
"Emangnya kamu di suruh siapa ke sini?" imbuh Azira yang ikut kepo.
"Tadi istrinya Gus Zain ngajak makan bersama, kata nya ngajak temen juga boleh. Yaudah aku ngajak kalian," jawab Aily membuat keduanya mengangguk paham.
Tapi detik kemudian...
"HAH?? GUS ZAIN UDAH NIKAH??" teriak heboh Elina dan Azira, membuat Aily terkaget akan respon keduanya.
"Sama siapaaa Aii?" tanya Azira panik.
"I-iya sama siapaa?" tak ada bedanya Elina pun sama paniknya.
"Nanti juga tau sendiri pas pintu nya udah kebuka." Aily melangkahkan kaki nya meninggalkan kedua nya.
"Kalian di situ aja, satu menit lagi tok tok aja pintunya!"
Aily masuk ke dalam rumahnya lewat pintu belakang , saat dia mendengar ketukan dari teman nya dia pun menghampiri pintu itu.
Ceklek.
Mata Azira maupun Elina langsung membola kala Aily membuka kan pintu untuk mereka.
"Loh?"
Azira memandang Elina dan Aily secara bergantian. Tangan nya terulur untuk menoel lengan Aily.
"Apasih, ayo masuk!" ajak Aily sedikit kesal.
"Lin, istrinya Gus Zain?" Elina menggidikkan bahu nya acuh.
Kedua nya pun masuk. Kagum akan isi di dalam rumah yang membuat suasana begitu adem dan ayem di pandang.
"Kalian duduk aja dulu di ruang makan," ucap Aily.
"Kamu mau manggil istrinya Gus Zain?" Aily menggeleng. Dia duduk terlebih dahulu di tempat nya akan makan. Tangan gadis itu melambai agar kedua temannya ikut.
"Istri Gus Zain udah di depan mata kalian , ngapain di panggil?"
Tak henti-henti nya Azira maupun Elina saling beradu pandangan.
"INNALILLAHI!!"
"Yang bener aja Ai, tau resepsinya aja gak," ragu Elina, kemudian mendudukkan pantat nya di kursi dekat Aily. Begitupun dengan Azira.
"Sini dulu deh," keduanya semakin mendekati Aily.
"Inget gak waktu aku izin terakhir?"
"Iya inget," jawab mereka serempak.
"Aku izin karena pelangsungan pernikahan ku sama Gus Zain. Gak banyak yang tau, cuma anggota keluarga besar aja, sama beberapa teman Abah Kyai, terus aku minta untuk ngga di publish dulu setatus aku sama Gus Zain, jadi di pesantren nggak ada yang tau selain keluarga ndalem," jelas Aily membuat keduanya nampak berfikir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Usai SMA!
Fiksi Remaja{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} Aily Nadheera Alzena. Seorang gadis berparas cantik dan baik,namun sedikit toxic. Aily adalah gadis yang pintar namun jarang untuk berpikir dewasa. Saat menjelang kenaikan kelas Kakek nya memasukkan gadis itu ke pesantren m...