[CH] - 40

1.4K 35 3
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Kedua pasutri itu juga sudah pulang ke rumah. Sebenarnya Aily ingin ia kembali ke asrama, tapi Gus Zain melarangnya karena ia sekarang tak bisa tidur jika tak ada gadis itu.

Aily ingin memasak untuk ia makan sendri, karena suami tampan nya itu tadi sudah makan, saat ada acara kumpul-kumpul para Gus pesantren.

Sebelum ia melangkah menuju dapur suara Gus nya itu memberhentikan langkahnya.

"Selesaikan masak dan makan mu dengan cepat, saya tunggu di kamar!" titah Gus Zain.

Ia bahkan sampai lupa makan, untuk ia tak memiliki penyakit magh.

"Enak nya masak apa yang cepet?" monolog nya melihat seisi dapur.

Jari telunjuk nya mengetuk-ngetuk dagu nya. "Mie rebus aja deh," Aily pun mengambil sebungkus mie dari tempat persediaan.

Sebenarnya gadis itu bingung kenapa Gus Zain menggupuhi dirinya agar cepat selesai. Padahal biasanya juga terserah Aily.

"Ih kangen Freja, Jian, Dea. Mereka jarang jenguk aku lagi," pikiran nya sedang asik sendiri mengingat bagaimana cara untuk kabur dengan aman.

"Apa saran Hanan aja aku pakai? tapi kenapa dia bilang suruh ngabarin?," monolog nya kembali.

Lima belas menit berlalu...

Gadis itu sudah membereskan semua nya dan kembali ke kamar. Baru saja masuk, Gus Zain sudah menatap nya dengan tatapan aneh menurut Aily.

"Mata Gus kenapa gitu natap nya?" heran gadis itu.

Gus Zain tak memperdulikan pertanyaan dari istrinya. "Kenapa tidak ikut plajaran kitab tadi?" tanya Zain.

Mata Aily terbelak. "A-anu Gus tadi saya ketiduran. Dan juga gak suka pembahasan kitabnya," jawab Aily sedikit menundukkan kepala.

Gus Zain beranjak dari tempat nya, ia berdiri tepat di hadapan Aily. Membuat jantung Aily berpacu tak beraturan.

"Kenapa?"

Satu alis Aily terangkat, Kenapa apanya?.

"Apa yang kenapa Gus?"

"Kenapa tidak suka pembahasan nya?"

"Ya soal nya terlalu dewasa buat saya yang masih kecil, " Mendengar itu Gus Zain semakin mendekatkan diri nya ke tubuh sang istri.

Aily mundur, ia takut Gus nya itu akan kdrt kepadanya. Baru tiga kali gadis itu menelan saliva nya karena melihat ketampanan pria di depannya dari dekat.

"Hm, jadi kamu tidak suka kitab Fathul Izar?" Aily menggeleng.

Memang bagi Aily dirinya masih belum pas untuk mengaji kitab itu. Jadi ia sering memilih untuk absen saja.

"Gus mau ngapain?" Aily terus memundurkan dirinya sampai menabrak kasur. Hingga dirinya terjatuh di atas ranjang king size itu. Langsung saja Gus Zain mengungkung tubuh istrinya.

Zain tersenyum melihat Aily di bawahnya. "Mari kita praktekan pembahasan di dalam kitab tersebut."

•••

"HUAAA GUS ZAIN!"

Zain terbangun, dirinya bingung karena tak melihat istrinya di sampingnya.

"Aily?" panggil Gus Zain  saat tak mendapati Aily.

"Di bawah Gus, tolong," Gus Zain segera merangkak dan melihat di bawah lantai.

"Kenapa kamu tidur di situ?" heran Zain yang tak peka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halal Usai SMA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang