"Hmm, saya ingin sedikit mengenal kamu sebelum mulut saya berucap qobiltu," jawab Gus Zain.
Hati Aily menjadi tak karu-karuan mendengar jawaban Gus nya itu. Sungguh jika tidak berhadapan langsung mungkin ia sudah ngereog di sini.
Melihat keterdiaman gadis itu, Gus Zain pun segera melontarkan pertanyaan yang berada di benak nya.
"Kenapa kamu mau menerima perjodohan ini? " pertanyaan itu membuat Aily bingung menjawabnya.
"Emm, karena saya ingin menuruti permintaan kakek saya Gus. Kakek bilang kalau saya mau nikah sama Gus, kakek bakalan semangat untuk penyembuhannya. Ya jadi Aily trima aja perjodohan ini Gus," jawab Aily seadanya tanpa ada yang ia tutupi sama sekali.
"Jadi kamu terpaksa menerima nya?" Aily menggeleng dan membuat Gus Zain bingung.
"Awal nya iya Gus, tapi sekarang udah gak terpaksa lagi, udah ikhlas," jawab Aily.
Sekitar hampir sepuluh menitan mereka berdua sama-sama diam. Mengingat Aily baru saja sembuh, Gus Zain langsung menyuruhnya untuk istirahat. Apalagi jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam lebih.
"Kamu balik saja ke asrama, atau tidur di kamar tamu ndalem untuk istirahat. Besok lagi di lanjutkan," titah Gus itu dan langsung di setujui oleh Aily.
"Saya pamit ke asrama dulu Gus, assalamu'alaikum," pamit Aily lalu beranjak pergi dari sana.
Aily berjalan sendiri menuju asrama, ia juga melewati sisa-sisa acara tadi yang masih di huni beberapa muda dan mudi.
Tanpa Aily ketahui dia sedang di ikuti saat menuju ke asrama. Orang itu hanya memastikan bahwa Aily aman sampai di asrama.
•••
Keesokan pagi nya semua santri dan santriwati di sibukkan untuk membersihkan tempat acara semalam. Setelah sholat subuh kegiatannya sekarang bukan lagi mengaji tapi berberes-beres halaman pesantren yang sangat luas itu.
Aily dan Azira sangat bermalas-malasan untuk membersihkan itu. Entah kenapa setelah kecelakaan jiwa-jiwa rajin Aily hilang.
Untuk keluarga Aily, mereka sudah kembali pagi-pagi buta tadi. Mengingat jika hari ini Baizhar juga sekolah, jadi mereka balik lebih awal.
Kembali lagi kepada Aily dan Azira yang mendapat teguran dari teman nya.
"Zir!,Ai! kalian bantu nya yang bener dong. Ini masih nyisah!" geram nya yang melihat sampah hasil pungutan mereka berdua masih berceceran.
Double A itu tak memperdulikan ocehan temannya, dan memilih untuk tetap melanjutkan sesuai dengan keinginan hati.
Gus Zain memperhatikan semua nya di atas teras ndalem bersama Abah nya. Mata nya selalu saja mencari-cari seseorang.
Peka akan gerak gerik putranya, sang Abah pun memberitahu keberadaan seseorang itu. "Haha, itu loh Gus yang lagi di depan masjid," Gus Zain terkejut mendengar ucapan Abah nya.
"Ada apa Bah yang lagi di depan masjid?" tanya Zain pura-pura tak tau.
Naqi menggeleng-nggeleng mendengar pertanyaan Zain. "Prasaan saya, kamu lagi nyari nak Aily Gus!" jawab Kyai Naqi.
"Nggak ada Bah, Zain gak nyariin Aily," ucap Zain yang sedang mode gengsi.
"Kalo nggak nyariin itu ya anteng seperti saya, nggak gerak terus!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Usai SMA!
Teenfikce{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} Aily Nadheera Alzena. Seorang gadis berparas cantik dan baik,namun sedikit toxic. Aily adalah gadis yang pintar namun jarang untuk berpikir dewasa. Saat menjelang kenaikan kelas Kakek nya memasukkan gadis itu ke pesantren m...