[CH] - 29

522 17 0
                                    

2 hari telah berlalu.

Dua hari itu sama seperti hari-hari sebelum nya bagi Aily. Tapi pagi ini dia sudah limbung di atas tempat tidur.

Suhu badannya terasa sangat panas. Wajah nya juga pucat, tapi dirinya tetap ingin masuk kuliah karena kelas hari ini di isi oleh Gus Zain sendiri.

Azira dan Elina jelas khawatir jika gadis itu tetap keukeuh ingin pergi kuliah.

"Aii, di asrama aja nanti Zira temenin terus Elina yang izinin kebetulan hari ini aku gak ada kelas sama sekali," pinta Azira tak mau jika nantinya Aily kenapa-napa.

"Udah, Aily anak kuat jadi gapapa masuk aja," Aily beranjak dari tidur nya dan menuju kamar mandi, meninggalkan kedua temannya.

Beruntung kamar mandi sudah tidak mengantri lagi, jadi Aily tak susah untuk menunggu.

Di kamar Elina sedang menunggu Aily, dan mempersiapkan barang nya.

•••

Sekarang Aily di tuntun Elina menuju kampus. Mereka berangkat lebih pagi karena Aily sendiri yang tidak terlalu kuat berjalan cepat, jadi mereka nyantai saja.

"Maaf Lin jadi repotin kamu," ucap Aily di sela-sela perjalanan.

Elina menatap Aily, "ngapain sih ngomong gitu kita juga udah dua tahun kenal, susah senang ya bersama, Azira juga."

Aily tersenyum, diri nya sungguh beruntung dalam hal pertemanan. Dari sebelum mondok sampai di pondok juga.

"Nih udah sampai. Kamu masuk dulu ya nanti kalo kelas nya udah selesai bisa minta tolong Intan. Soalnya cuma Intan yang se asrama sama kita," Aily mengangguk sebagai jawaban.

Aily, Azira dan Elina mereka memilih jurusan yang berbeda-beda. Aily masuk ke jurusan matematika, Azira kedokteran dan Elina jurusan hukum.

Aily duduk di bangku tengah-tengah. Aily langsung menidurkan diri nya di atas meja. Dia berharap agar Gus Zain lebih lama datang nya.

Namun hanya lima menit saja Aily tidur, Gus itu sudah sampai di dalam kelas. Segera Aily bangun dari tidurnya dan fokus kepada Gus Zain. Dari Gus itu memberi salam sampai mengajarkan serta menjelaskan.

Sekarang mata dan kepala gadis itu sudah tidak bisa terkontrol. Dia pun meletakkan kembali kepalanya.

Dirinya sudah tidak kuat lagi untuk menegakkan tubuh nya. Biarlah dia tidur dan semoga Gus Zain tak menyadarinya.

Tak menyadari? tentu tidak. Gus itu sudah menyadari kalau gadis itu tertidur. Tapi ia biarkan beberapa menit dulu.

"Siapa yang tidur di dekat kamu itu Zyra?" Zyra menoleh ke samping nya.

"Aily pak," jawab Zyra setelah melihat siapa sosok di samping nya. Walaupun dengan wajah yang di tutup Zyra tau jika itu Aily.

"Bangunkan dia dan suruh keluar! saya tidak suka jika ada yang tidur di jam saya!" titah Gus Zain, segera Zyra membangunkan Aily dengan hati-hati.

Saat tangan Zyra menyentuh tangan Aily, sontak saja dia mengangkat nya kembali.

'Panas banget.'

Dengan satu sentuhan sudah mampu membuat Aily bangun. Dia mengangkat wajah pucat nya itu.

Gus Zain dari depan kaget melihat keadaan istrinya. Serta teman-teman Aily yang lain pun kaget.

Halal Usai SMA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang