Setelah sholat maghrib Aily memutuskan untuk kembali ke asrama. Hal itu juga sudah di stujui oleh Gus Zain dan Ummah Hasna.
Ceklek.
"Assalamu'alaikum," salam Zain yang baru datang dari masjid.
"Waalaikumsalam Gus."
Semua orang berada di ruang keluarga kecuali Abah dan Arkhan. Karena Arkhan izin untuk satu minggu berada di pesantren Nuril Amin.
Ning Fadwah bersama suaminya juga ikut di dalam perkumpulan keluarga itu. Dia dan suaminya baru datang sebelum adzan maghrib berkumandang.
"Abah mana Ummah?" tanya Zain sambil duduk di sebelah Gus Elham.
"Lagi omong-omongan tadi di blakang sama Mang Jamin," mendengar jawaban Fakira Gus Zain hanya ber'oh' ria saja.
"Pasutri baru habis ngapain aja nih," goda Ning Fadwah sambil menyenggol lengan Aily.
Aily malu saat di goda oleh Kakak ipar nya. Padahal ia sendiri dengan Gus Zain tak melakukan apa-apa.
"Haha, sudah Fadwah mantu Ummah malu itu," ucap Hasna menyudahi.
Aily melirik Gus Zain, memohon agar Gus itu juga melihat nya. Ia ingin meminta bantuan agar dia bisa kembali ke asrama.
Kebetulan juga Zain memandang Aily jadi ia tau isyarat yang di berikan Aily kepada nya.
Melihat semua keluarga sibuk dengan urusan nya masing-masing Gus Zain berpamitan mengajak Aily masuk ke kamar.
"Saya pamit dulu, mau ngomong sesuatu sama Aily," Zain beranjak dadi duduk nya. Menunggu Aily berdiri juga.
"Ummah, pasti mau ngomong hal serius ini," ucap Fakira sambil terkekeh pelan.
Yiesha dan Hasna menggeleng kan kepala melihat tingkah kedua putri nya yang suka sekali menggoda mantu mereka.
"Biarkan saja Fakir," balas Gus Elham yang berniat beranjak juga dari sana, karena ia laki-laki sendiri di sana.
"Gus! kok cuma Fakir, kan nama aku Fakira," kesal Fakira tak terima karena di panggil 'Fakir'.
"Haha, A nya ketinggalan afwan."
Hasna dan Yiesha kembali menggelengkan kepala. Momen seperti ini sungguh jarang walau hanya perbincangan singkat di antara mereka.
"Elham mau ke masjid dulu, assalamu'alaikum," pamitnya.
•••
Zain menatap istrinya yang tetap kekeh ingin membawa satu novel di asrama nya.
"Gus izinin yaa," mohon Aily.
Zain sungguh tidak suka jika selalu di bantah. Apalagi tentang peraturan pesantren. "Apa perlu saya ulangi lagi?" Aily menghela napas mendengar balasan Zain.
Kemudian Aily berjalan menuju lemari nya dan mengambil mukena yang di berikan nenek nya kemarin. Ia memasukkannya ke dalam tas, lalu bersiap untuk kembali ke asrama.
Gus Zain sedang mengerjakan sesuatu di laptop hanya melirik gerak-gerik gadis itu. Sampai gadis itu sendiri berpamitan pergi.
"Saya brangkat Gus, assalamu'alaikum." Aily menghampiri suaminya lalu mencium punggung tangan itu.
"Hm, waalaikumsalam."
Raut wajah Aily sungguh tak enak di lihat. Sangat masam karena penolakan dari suaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/330743022-288-k587158.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Usai SMA!
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} Aily Nadheera Alzena. Seorang gadis berparas cantik dan baik,namun sedikit toxic. Aily adalah gadis yang pintar namun jarang untuk berpikir dewasa. Saat menjelang kenaikan kelas Kakek nya memasukkan gadis itu ke pesantren m...