Bab 2

3.7K 193 15
                                    

Typo Tandain aja^°^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo Tandain aja^°^

.........

Flashback on

Suasana sekolah pagi ini seperti pagi biasa. Berbagai macam siswa melakukan aktifitasnya masing-masing. Terutama Rasella.
Dengan mengunyah permen karet   dan jaket melapisi seragamnya, ia berjalan santai menuju kelasnya dengan rambut di ikat kuda dan jangan lupakan tas yang ia sampirkan di salah satu pundaknya.

Auranya begitu dingin tapi memiliki daya tarik tersendiri sehingga siapa saja yang memandangnya akan terpesona dibuatnya. Tapi tidak ada satu pun yang berani mendekatinya. Selain wajahnya datar dan dingin, ia juga termasuk wanita galak.

Jadi tak heran Rasella tidak memiliki satu pun teman semasa sekolah dasarnya. Tak terkecuali kembarannya Rasello. Dimana pun Rasella berada pasti ada Rasello disampingnya. Namun hari ini Rasello tidak bisa masuk sekolah karena alasan demam.

Disaat Rasella tengah berjalan menuju kelas, ia tidak sengaja melihat sekumpulan anak-anak pria berkerumun mengelilingi seorang anak pria blasteran yang sudah kacau dengan seragam penuh air, wajah penuh lebam, dan rambut berantakan.

Rasella bisa menebak jika anak pria itu menjadi korban bully. Anak pria itu merupakan siswa pindahan beberapa minggu lalu.

Sosok yang di kenalnya itu bernama Jeff Ivanino Grisham. Anak pria yang super pendiam seperti dirinya, tapi anak pria itu lebih terlihat culun dan lemah dibanding dirinya. Dengan gaya angkuhnya, Rasella menghampiri segerombolan anak-anak pria tersebut.

Rasella membuang asal permen karetnya. Tepat di belakang segerombolan anak-anak pria, Rasella dengan sengaja menendang punggung salah satu dari mereka hingga tersungkur. Melihat itu tentu saja semua atensi melihat Rasella.

"Jangan ikut campur! Pergi lo!" Ucap salah seorang dari mereka.

"Pergi!" Usir Rasella dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

"Lo yang pergi! Cewek kayak lo gak pantes ikut-ikutan!"

Rasella menyunggingkan senyumnya. "Oke, gue pergi." Sebelum pergi dari sana Rasella menarik Jeff terlebih dahulu untuk ikut dengannya. Tapi salah seorang anak-anak pria itu mencegahnya.

"Lo mau bawa kemana cowok cupu ini!"

"Bukan urusan lo! Lepas!"

"Kita nyuruh lo doang yang pergi bukan berarti lo harus bawa dia juga!"

"Lepas atau kalian tau akibatnya?"

Rasella seakan menampilkan tanduknya memperingati mereka. Mereka yang tahu Rasella yang galak dan jagonya dalam berkelahi, perlahan satu demi persatu dari mereka pergi menyisakan satu orang dari mereka.

"Jangan jadi jagoan lo! Mentang-mentang sabuk hitam taekwondo ada di tangan lo, bukan berarti gue takut!"

"Kenapa? Lo iri kalo gue yang dapat sabuk hitam itu?"

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang