Bab 33

1.1K 64 5
                                    

"Nyonya, kita sudah sampai di rumah sakit."

Rasella membuka matanya, lalu segera menemui sang dokter untuk memeriksakan dirinya. Sungguh, rasa sakit di kepalanya teramat sakit.

Sampai-sampai beberapa kali Rasella terhuyung karena tak kuasa menahan rasa sakitnya. Tapi, dia berusaha bertahan agar bodyguard Jeff tidak mencurigainya.

"Bagaimana kondisi saya Dok?" tanya Rasella setelah sang dokter memeriksanya.

Terlihat, dokter itu menghela nafasnya sebentar sebelum mengatakan diagnosanya. "Nyonya, sebenarnya kenapa ada racun Auxychera di tubuh anda?"

"Racun Auxychera?"

(Nama racun yang di sebutkan hanya karangan Author)

Dokter mengangguk, "Iya, racun itu sangat berbahaya dan langka. Baru-baru ini bahkan para peneliti sedang meneliti racun tersebut. Dan keberadaannya pun sangat jarang di temukan. Tapi, kenapa racun itu ada di tubuh anda?"

Rasella benar-benar tak habis pikir dengan Briana. Wanita itu sungguh ingin menghabisinya dengan perlahan.

"Ceritanya panjang Dok. Intinya, seseorang memasukkan itu ke tubuh saya dengan sengaja."

"Anda harus melaporkannya, itu tindakan kriminal. Racun Auxychera sangat langka, penawar racunnya pun belum di temukan karena masih tahap penelitian."

Mendengar penjelasan Dokter, tubuh Rasella menegang. Apakah, dia tidak bisa hidup bertahan lama? Pikirnya.

"Saya harus apa Dok, agar racun ini keluar dari tubuh saya?"

Dokter itu terdiam sejenak, dan berkata, "Untuk saat ini, saya tidak mempunyai solusi penyembuhan anda. Jangan khawatir, saya akan berusaha mencari penawar itu. Tapi—"

"Tapi apa Dok?"

"Racun Auxychera bekerja sangat lambat, tapi perlahan racun itu akan merogoti otak anda sampai membusuk atau hancur."

"Kemungkinan besarnya, saya akan mati Dok?"

Dokter mengangguk membenarkan. Rasella semakin kalut. Ia belum siap menerima ini semua.

"Baik Dok, terima kasih ... Saya permisi."

Dengan langkah gontai, Rasella keluar dari ruangan. "Jangan ikuti aku," ucap Rasella pada bodyguard yang mengikutinya dari belakang.

"Tapi nyonya—"

"Aku akan meminta Jeff untuk memecat kalian, kalau mengikutiku!" ucapnya tanpa melihat bodyguard di belakangnya.

Rasella pun terus berjalan tanpa menghiraukan bodyguard yang tengah berdiri menatap punggungnya dari kejauhan.

Awan yang menggelap, mengikuti langkahnya yang entah akan membawanya ke mana. Rintikan air, mulai membasahi permukaan bumi, seakan langit pun ikut menangisi kisahnya.

Langkahnya terhenti di sebuah danau, dia duduk di sana di temani rintikan hujan yang semakin lebat.

"Apakah akan seperti ini endingnya?"

"Apa aku akan berakhir membawa cinta yang menyakitkan ini bersamaku nanti?"

"Kalau aku mati, bagaimana dengan Papi, Mami, Ello, Ola dan— Jeff? Apa mereka akan bersedih?"

Air matanya menetes, tenggelam bersama hujan. Jiwa yang liar, hati yang dingin, dan hidup yang datar telah meredup berganti dengan kepingan-kepingan cinta yang menyakitkan.

Dia tidak pernah mengira, akhir hidupnya akan merasakan hal ini. Semuanya terasa fana, namun nyata dirasakan.

Hujan yang deras tak pernah berhenti dan seakan tak merestuinya untuk menemui pelangi. Namun, ini bukan tentang pelangi setelah hujan, melainkan hujan setelah badai.

...........................


"Angkat sweetie, ayo angkat!!"

Jeff yang baru saja mendarat dari jet pribadinya, kini sedang gusar karena teleponnya tidak kunjung di angkat oleh Rasella.

"Akh, sial! Kamu sebenarnya kemana?!"

Tetap tak kunjung di angkat juga, akhirnya Jeff menghubungi bodyguard yang di tugaskan untuk menjaga Rasella.

"Di mana istriku?"

"Nyo-nyonya pergi tuan."

"APA?!" teriak Jeff terkejut.

"Ma-maafkan saya tuan, ta-tapi nyonya mengancam akan memecat saya jika mengikutinya pergi."

"Bodoh! Kalian benar-benar bodoh meninggalkan istriku karena ancaman sepele! Kalau istriku kenapa-kenapa bagaimana hah?!"

"Itu menurutmu tuan, menurut kami masalah besar bukan sepele," batin bodyguard di seberang telepon dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.

"Sekarang di mana kalian? Tunjukkan ke mana istriku pergi!"

"Saya akan kirimkan alamatnya tuan,"

Setelah bodyguardnya mengirimkan lokasi padanya, tanpa menunggu waktu lama, Jeff berangkat ke sana. Firasatnya mengatakan, jika Rasella sedang tidak baik-baik saja.

Benar saja, setelah berjam-jam Jeff mencari keberadaan Rasella, akhirnya dia menemukan sosok istrinya yang sedang duduk di pinggir danau.

Jeff tidak tahu jika istrinya telah duduk di sana berjam-jam.

Rasella yang tengah duduk merenungkan diri, menatap ke atas saat dirinya merasa aneh karena hujan tak mengenai tubuhnya lagi.

Matanya membola, ketika tak sengaja bertatapan dengan pria yang dirindukannya selama tujuh hari lamanya pergi, kini tiba di saat yang tak terduga.

Beberapa detik, mereka saling memandang. Tatapan kerinduan nampak di mata keduanya. Bahkan, tanpa sadar Jeff menitikkan air matanya hingga mengenai wajah Rasella.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang