Bab 14

1.4K 114 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...............

"Kenapa kesini?" Tanya Rasella mengernyit heran. Pasalnya ia dibawa ke tempat pelatihan menembak.

"Aku tau kamu pandai berkelahi dan memegang senjata. Tapi kamu gak pernah kan melawan musuh menggunakan pistol?" Tutur Jeff memasangkan safety pada Rasella.

"Tapi buat apa?"

"Melindungi diri."

"Pilih pistol yang mau kamu gunakan."

Dengan ragu Rasella memilih salah satu dari deretan pistol yang diberikan Jeff. Ia memposisikan diri untuk memulai latihan menembaknya.

"Posisi mu salah. Seperti ini,"

Jeff menarik pinggul Rasella menegakkannya untuk mengatur posisi yang pas. Ia arahkan kedua lengan Rasella yang memegang pistol ke target.

"Tembak."

Dor

Satu tembakan melesat. Belum puas, Rasella menembaknya lagi. Tapi tetap sama hasilnya, melesat. Lagi dan lagi Rasella terus menembak target di depannya.

Namun semua pelurunya melesat. Ia sampai menggerutu kesal. Melihat itu Jeff menggelengkan kepalanya. Ia terlihat gemas melihat Rasella sekesal itu karena tembakannya terus melesat keluar target.

"Caramu salah sweetie."

Rasella menahan nafasnya kala Jeff menempel pada punggungnya. Bahkan nafasnya menerpa telinganya. Jantungnya lagi-lagi berdegub tak wajar. Sepertinya ia harus memeriksa kesehatannya karena akhir-akhir ini jantungnya sering berdegup kencang.

"Tarik nafas, lalu buang. Ini untuk menetralisir dirimu." Pintanya lalu Rasella menuruti perintah Jeff.

"Lihat satu garis pistol mu dan fokuskan pandanganmu ke arah target. Dan— tembakkan."

Dor

Bravo!! Rasella kali ini berhasil mencapai target. Spontan ia berteriak senang. Awalnya Jeff terkejut dengan teriakannya, ia sampai terpana karena hari ini terlihat Rasella yang dikenalnya sangat berbeda. Rasella yang ia kenal sangat jutek, galak dan dingin.

Tapi hari ini dengan mata kepalanya sendiri ia melihat sisi lain dari Rasella. Sisi lainnya ini membuat Jeff sangat senang. Ternyata Rasella memiliki sisi seorang wanita juga. Aneh memang, tetapi nyatanya seperti itu.

"Ekhem," Rasella sadar dengan tingkahnya. Ia berdehem berusaha menguasai dirinya sendiri. Bodoh sekali, kenapa dia bertingkah kekanakan seperti ini. Pikirnya merutuki dirinya sendiri.

"Sangat bagus. Lihai kan lagi latihan mu." Ucap Jeff.

"Hm," Jawabnya mengangguk, lalu kembali terfokus pada tembakannya.

Sepertinya Jeff membawa Rasella pada hobi baru. Ia sangat menikmati latihan ini. Terbukti, ketika Jeff menyuruhnya untuk beristirahat sejenak namun Rasella menolaknya. Ia lebih memilih menembakkan peluru-peluru di pistolnya.

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang