Bab 10

1.7K 109 102
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo tandain aja^^

..........

Sudah satu jam lebih Rasella berada disini. Dimana para ibu-ibu sosialita masih bergosip dan memamerkan barang-barangnya. Rasella sudah muak dengan semua ini. Ia pun menghampiri Briana yang tengah mengobrol dengan salah satu temannya.

"Mom, aku pulang dulu ya."

"Kenapa?"

"Aku ada urusan mendadak."

"Kita kan baru sebentar disini, masa mau pergi."

'Bentar mata lo katarak!' Gerutu Rasella dalam hati.

Rasella berusaha tersenyum seramah mungkin untuk menutupi rasa jengkelnya. "Tapi aku harus pergi Mom." Jelasnya selembut mungkin.

"Yasudah, Mommy pulang paling lambat sore hari."

"Iya Mom,"

"Selamat tinggal semua, terima kasih atas jamuannya." Pamitnya di balas oleh semua orang disana.

Dirasanya sudah cukup berpamitan, ia pun keluar. Selain alasannya rasa bosan, ternyata ada hal lain. Ingin mencari tahu yang disebutkan oleh Briana di toilet tadi. Ia tersenyum smirk ingin segera menemukan sesuatu yang disebutkan Briana.

Tak memakan waktu banyak untuk tiba di mansion, ia langsung ke dalam menuju ruang bawah tanah. Sebelum masuk kedua matanya mewaspadai sekitar agar tidak terlihat oleh siapapun disana. Dirasanya aman, ia pun masuk.

Menyusuri ruangan gelap, ia berjalan. Hawa disana cukup mencekam hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Rasella tidak sepenakut itu, jadi ia abaikan perasaan anehnya dan melanjutkan langkahnya. Tidak ada hal aneh di ruangan itu. Hanya ada beberapa senjata saja. Tapi tunggu, kotak kecil menyerupai peti memenuhi atensinya.

Diraihnya kotak berupa peti itu. Yash! Dia menemukannya. Sebuah kartu tanda pengenal. Yang pasti ia akan menyelidikinya. Setelah dirasanya cukup, ia pun berbalik pergi. Namun, sesuatu terjatuh di kakinya. Ia tidak sengaja menyenggolnya.

Diraihnya sesuatu itu yang ternyata sebuah album kecil. Baru kali ini ia menemukan album sekecil itu. "Ini semua siapa?" Lirihnya seraya melihat setiap lembar album itu.

Rasella mengambil ponselnya dan mulai memotretnya. Ia memasukkan kembali ponselnya, lalu mengembalikkan album itu ketempat semula. Dirinya beranjak pergi dari sana sebelum seseorang menemukannya.

Baru beberapa langkah berjalan menuju kamarnya, Fero datang tiba-tiba di belakangnya.

"Nyonya Rasella, anda baru pulang?"

'Apa dia liat gue tadi?' Batinnya merasa khawatir.

Rasella membalikkan tubuhnya menghadap Fero yang tengah berdiri seraya memegang sebuah dokumen ditangannya.

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang