Bab 12

1.4K 111 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


............


Jeff melangkah kedalam kamarnya. Ia melihat kearah kasur dimana Rasella berada. Posisinya memunggunginya. Ia pun menghampirinya dan menidurkan dirinya juga di samping Rasella. Tidak hanya itu, tangannya terulur memeluk sang istri.

Sebenarnya Rasella menyadari kedatangan Jeff, tapi ia berpura-pura tertidur. Bukan karena takut, melainkan ia sedang kalut dengan hati dan pikirannya. Ia dibuat bingung dengan situasi ini.

"Maaf." Lirihnya.

"Kamu terluka?" Lirih Jeff kembali dengan pertanyaannya.

"Aku tau kamu belum tidur. Terlalu banyak pertanyaan di benak kamu, gak mungkin tidur secepat ini."

"Pasti kamu terkejut sama semua ini. Maaf sweetie, aku terlalu membebani pikiran mu."

"I love you."

Satu menit, dua menit, hingga lima menit lamanya Rasella tidak lagi mendengar suara Jeff. Hanya kata i love you sebagai kalimat terakhirnya sebelum hembusan nafas teratur terasa di tengkuk belakangnya.

Tanpa ia sadari lengkungan kedua sudut bibirnya terangkat sempurna, setelahnya menyusuli Jeff ke alam mimpi.

Pagi harinya....

Jeff membuka matanya ketika sorot matahari menerpa wajahnya. Lalu pandangannya tak sengaja melihat wajah teduh Rasella. Ia tersenyum saat matahari mulai mengganggu tidur sang istri.

Tangannya pun terulur menutupi sinar mentari itu hingga Rasella tidak lagi terganggu. Tak lama kemudian, Rasella mulai mengerjapkan matanya.

Ia membuka matanya dengan sempurna dan melihat pandangannya terpenuhi oleh wajah Jeff yang dihiasi lengkungan senyuman.

"Good morning sweetie." Jeff mengecupnya singkat membuat Rasella terpaku. Hatinya tiba-tiba terasa menghangat. Perasaan seperti apa ini? Kenapa rasanya aneh sekali. Batinnya seraya terus menatap Jeff.

"Cepat mandi, aku buatkan sarapan khusus untukmu hari ini." Ucapnya mengacak singkat rambut Rasella.

Sebelum beranjak, Jeff kembali mengecupnya. "Cantik." Lanjutnya. Betapa lucunya wajah penuh keterkejutan Rasella dimata Jeff.

Sepeninggalan Jeff, Rasella memegang dadanya. "Kenapa jantung gue berdebar gini? Gak beres." Lirihnya menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan perasaan anehnya.

Setelah bersiap-siap, Rasella menuruni anak tangga menyusuli Jeff di dapur yang tengah menyiapkan makanan. "Kenapa harus repot-repot memasak? Bukannya ada maid?" Tanya nya.

"Aku udah bilang, untuk hari ini aku buatkan sarapan."

"Duduklah, sebentar lagi selesai."

Rasella menuruti perintah Jeff kali ini. Ia duduk seraya melihat Jeff yang sibuk menyiapkan makanan. Ia cukup terpukau, ah bukan melainkan sangat terpukau dengan sosok Jeff.

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang