Bab 19

1.2K 88 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...............

Teriakan Jeff membuat seluruh tubuh Yura membeku. Apalagi ketika ia melihat Jeff membantu Rasella bangun dari jatuhnya. Yura sampai tak menyangka, jika Rasella tidak menghindar melainkan diam saja menerima tamparannya.

Namun, seperkian detik ia menyadari satu hal. Ia melihat senyum licik di bibir Rasella menyeringai kearahnya secara diam-diam. Tentu saja ia tahu apa artinya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jeff yang tampak khawatir.

Rasella menunduk lalu menggeleng pelan seraya memegang pipi yang telah di tampar Yura. Berikan acungan jempol untuk seorang wanita cool ini. Inilah kali pertama Rasella menunjukkan bakat aktingnya demi seorang pria pengacaunya. Jeff harus memberinya penghargaan setelah ingatannya kembali.

Pandangannya Jeff beralih menatap Yura yang tengah gugup karenanya. "Kenapa menampar Rasella?" Tanyanya pada Yura.

"A-aku, aku hanya—" Yura menggigit bibir dalamnya. Dirinya bimbang ingin mengatakan apa pada Jeff. Tidak mungkinkan, ia mengatakan apa yang Rasella katakan tadi.

Rasella menyentuh pundak Jeff, "Sudahlah, lupakan. Aku tidak apa-apa, dia hanya tak sengaja menamparku saja." Ujarnya.

Yura menatap tak percaya Rasella. Wanita benar-benar seorang ular, batin Yura.

"Kau yakin?" Tanya Jeff.

"Hm," Angguk Rasella meyakinkan Jeff, padahal dalam hatinya bersorak kemenangan karena telah mengelabui Yura.

"Kalo gitu, Yura, kau harus meminta maaf pada Rasella." Lanjut Jeff.

"What? Kenapa aku harus meminta maaf." Ucap Yura tak terima.

"Karena kau sudah menamparnya. Ayo minta maaf,"

Yura menatap tajam Rasella, ia berulang kali merutukinya dalam hati. Lalu dengan hati yang dongkol, ia berucap, "Maaf," Ucapnya pelan.

"Apa? Kau mengatakan sesuatu?" Ujar Rasella mendengar ucapan Yura yang lebih tepatnya seperti lirihan.

Yura berdecak, "Ck, aku minta maaf," Ucapnya lagi, kali ini suaranya lebih ia besarkan.

Rasella menahan senyumnya dan menyembunyikan diwajah datarnya. "Hm, aku maafkan."

"Oh ya Jeff, aku kan ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Yura mengalihkan pembicaraan.

"Apa?" Tanya Jeff.

Sejenak, Yura menatap Rasella, "Aku hanya ingin berbicara empat mata denganmu."

"Apa sepenting itu?" Tanya Rasella menaikkan sebelah alisnya.

Yura mengangguk angkuh, "Ya, jadi bisakah kau pergi dulu."

Rasella memutar bola matanya malas, lalu sebuah ide terlintas dibenaknya. "Bukankah itu tuan Frunk? Kenapa dia bisa disini ya?" Ucapnya dengan lantang seraya melirik kearah Yura dan melihat ekspresinya.

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang