Bab 20

1.2K 86 10
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

........................

"Jadwal ku hari ini apa Rasella?" Tanya Jeff, yang tak mengalihkan pandangannya pada layar yang terdapat diagram-diagram persentase  didepannya. Setelah beberapa hari atau minggu ini ia meninggalkan pekerjaannya, ia benar-benar disibukkan oleh pekerjaannya yang menumpuk.

"Sehabis makan siang, ada pertemuan dengan Mr. Fernandez, setelah itu ada meeting direksi dan makan malam bersama Miss. Hauri." Jelas Rasella menuturkan beberapa schedulenya.

Jeff memijat pelipisnya merasa pening. "Baiklah, kem—" Belum sempat Jeff melanjutkan tuturannya, Fero memasuki ruangan.

"Maaf tuan, nyonya Briana ingin bertemu." Ucap Fero sedikit menunduk.

Rasella dan Jeff saling memandang, Rasella memberitahu dengan tatapannya agar Jeff tidak melakukan hal yang tak diinginkannya. Apalagi ia mengingat Jeff begitu tunduk pada Briana.

Belum sempat Jeff menjawab tatapan yang seakan ia mengerti maksud tatapannya itu, tiba-tiba pintu terbuka dari luar. Dengan gerakan cepat bak seorang pencuri yang ketahuan oleh sang pemilik, Rasella menunduk bersembunyi dibawah meja kerja Jeff yang dapat menghalangi tubuhnya.

"Jeff, kenapa lama sekali! Lain kali kau ajari asisten mu ini untuk lebih sopan pada Mommy." Ketusnya menatap nyalang Fero yang sedikit menunduk, yang kini tengah berada di sampingnya.

"Saya permisi," Pamit Fero yang tak ambil pusing dengan sindiran dari Briana. Toh, dia hanya mengikuti prosedur pekerjaannya.

"Maafkan aku Mom. Ada apa Mommy kesini?" Tanya Jeff penuh kelembutan.

Dengan emosi yang tak stabil, Briana melangkah mendekati Jeff. Suara ketukan dari langkahan kaki Briana membuat Rasella lebih memperdalam persembunyiannya dan menempatkan dirinya kedalam kedua sela kaki Jeff.

Ia merutuki dirinya sendiri, kenapa bisa dirinya harus berbuat seperti ini. Hal itu benar-benar mencoreng harga dirinya, apalagi dirinya melakukan ini karena Briana, wanita sialan yang menjadi dalang kekacauan semua ini.

Dirinya pun harus memejamkan mata saat pemandangan tak etis yang harus ia lihat di depan matanya. Sumpah serapah terus Rasella ucapkan dalam hati, ia tidak tahan dengan semua ini. Tapi apa boleh buat, demi mencari butiran puzzle yang harus ia susun, dirinya merelakan egonya.

"Ini," Briana menyerahkan sebotol kapsul pada Jeff.

"Obat mu tertinggal di mansion." Lanjut Briana.

"Ya ampun Mom, hanya memberikan ini? Kenapa Mommy tidak menyuruh Fero saja." Ujar Jeff.

Briana menggeleng, "Tidak apa-apa, Mommy tidak keberatan untuk membawanya kesini. Kamu harus rutin meminumnya, supaya cepat sembuh." Tutur Briana, ada sesuatu dibalik kata itu.

"Iya Mom, makasih."

"Oh ya, kata mu hari ini ada perekrutan sekretaris. Jadi sekarang seperti apa sekretaris mu? Mommy tidak melihatnya disini," Ucap Briana menolehkan pandangannya kepenjuru ruangan.

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang