Bab 7

1.7K 108 100
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


............

"Huft,"

Entah ke berapa kalinya Rasella menghela nafasnya. Seharian penuh bersama Jeff di dalam kamar. Ternyata ucapannya semalam itu tidak main-main. Bukan apa-apa, hanya saja Rasella merasa suntuk.

Ingin bekerja, tapi sekarang ia pengangguran. Ingin melakukan hobinya, itu sudah ia lakukan dari pagi tadi. Sedangkan Jeff terlihat sibuk dengan gadget nya. Entah ada apa di dalam sana. Pasti tidak jauh-jauh dari pekerjaan.

Masa bodo dengan perintah Jeff, yang pasti dirinya harus keluar dari sini dan menghirup udara segar di luar sana. Ia pun beranjak dari kasur mengambil tas selempangnya dan menggapai pintu. Tapi pintu itu terkunci.

"Mau keluar?"

"Ya." Singkatnya.

"Gak boleh. Hari ini cukup di kamar."

"Buka."

"No, sweetie."

"Ck," Decaknya kesal.

Tidak kembali ke posisi semula, melainkan mencari kartu akses. Jeff hanya memperhatikannya tanpa memberitahu dimana kartu akses itu di simpan. Ia ingin melihat sejauh mana Rasella mencari. Hingga sepuluh menit berlalu, Rasella masih terlihat mencari-cari kartu akses itu.

"Kamu mencari ini sweetie?" Ucapnya menenteng kartu akses.

"Kenapa gak dari tadi sih!"

"Ambil aja kalo bisa." Jeff menyusupkan kartus akses itu kedalam saku celananya.

Tak banyak bicara, Rasella menghampirinya dan merogoh kantong celana Jeff. Cukup sulit karena Jeff dalam posisi duduk. Tapi Rasella tak gentar, ia tetap merogohnya. Jeff tersenyum melihat raut wajah Rasella yang datar. Itu menggemaskan bagi Jeff.

Jeff merasakan seperti sengatan listrik ketika Rasella menyentuhnya. Ia tahu itu pertanda apa, namun ia tahan sebisa mungkin.

"Sella, stop." Jeff memegang tangan Rasella yang masih ada di dalam saku celananya.

"Keluarin!"

"Kali ini aja turuti kemauan aku. Tetap disini, di luar musuh-musuh ku sedang mengincar." Jelasnya. Akhirnya ia menjelaskan kenapa dirinya mengurungnya di dalam kamar seharian penuh.

Rasella terdiam. Ia mengerti sekarang. Lalu perlahan tangannya ia keluarkan dari saku celana Jeff.

Jeff menuntun Rasella untuk duduk disampingnya. "Dengar, aku gak tau seberapa bosannya kamu disini. Tapi percayalah, ini demi kebaikan kamu. Mereka (musuhnya) masih berkeliaran di luar sana. Sejujurnya aku gak yakin mereka datang tiba-tiba kesini. Kakek sudah menyembunyikan keberangkatan dan jejak kita."

"Ada pengkhianat disini." Sela Rasella. Obrolan Jeff mulai menarik perhatiannya.

Jeff mengangguk menyetujui. "Aku mengiranya seperti itu. Orang yang semalam kamu tembak cuma kambing hitam."

My Enemy Secret {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang