1. Rasa Pagi

951 68 1
                                    

"Ughh..."

"Nduk, kamu bangun?"

Siapa?

Seorang gadis membuka matanya pelan, dia melihat langit-langit yang begitu putih di atas sana. Matanya melirik kesana-kemari dan menemukan seorang wanita paruh baya yang sedang memegangi tangan kirinya. Dia menyatukan kedua alisnya, siapa wanita itu? Kenapa dia menangis?

"Diana? Kamu baik-baik saja, nduk! Mama khawatir kamu nggak akan bangun-bangun! Hiskk..."

"Diana? Ibu siapa?" Tanya wanita baru bangun itu heran.

Dimana dia sekarang?

"Kamu nggak ingat mama kamu sendiri?"

"Mama?"

"Astaga! Dokter! Dokter!" Teriak wanita paruh baya itu dengan berlari keluar.

Mama?

Wanita itu bangkit pelan bersamaan dengan beberapa orang yang masuk ke dalam. Dia semakin bingung melihat orang-orang berpakaian putih masuk. Ditambah ada dua orang laki-laki yang dia tidak kenal sama sekali. Siapa mereka-mereka ini?

"Diana! Hiskk..."

"Tenang Nyonya Roselia, saya akan memeriksa putri anda! Saya dokter yang rawat kamu, apa kamu bisa ingat nama kamu sendiri?" Tanya dokter mulai memeriksa keadaan wanita yang baru bangun itu.

"Aku..." Wanita itu berhenti berbicara.

Siapa dia? Dia tidak ingat apapun tentang dirinya sendiri. Matanya bergerak ke berbagai arah. Dia tidak ingat apapun itu. Tangannya mencengkram erat rambutnya dan melihat satu persatu orang di dalam ruangan.

"Aku... Aku..."

"Tenang! Tidak apa-apa! Nyonya Roselia, bisa kita bicara di ruangan saya?" Tanya dokter telah memeriksa keadaannya.

"Biar saya saja!" Seorang laki-laki berjas berjalan keluar diikuti oleh dokter itu.

"Hiskkk... Resvan, adik kamu!" Wanita paruh baya itu menangis lagi memeluk seorang laki-laki.

Sedangkan wanita yang baru bangun itu hanya melihat mereka dengan pandangan kebingungan.

💗💗💗

"Amnesia?"

"Nama kamu Diana Ramaya, kamu anak terakhir mama! Ini mama kamu!"

Diana menganggukkan kepalanya pelan, jadi namanya Diana? Lalu wanita disampingnya adalah mamanya, Roselia? Diana melirik dua orang lainnya. Siapa mereka?

"Nama kakak Resvan! Aku kakak kedua kamu, kalau yang ini namanya Abisaka. Kakak pertama kamu!" Jelas Resvan.

"Ohhh... Kak Resvan? Kak Abisaka?" Diana mengangguk lagi.

Jadi dia memiliki dua kakak laki-laki? Diana menatap lembut wanita yang telah menjadi mamanya, apakah dia telah membuat masalah atau mengalami sesuatu sampai dirinya berada di rumah sakit? Dia tidak ingat apapun bagaimana bisa dia amnesia. Apakah dia mengalami kecelakaan parah? Pasti mamanya sangat khawatir.

"Maafin Diana ya, ma! Diana buat mama dan kakak khawatir!" Diana memegangi tangan Roselia.

"Ini bukan salah kamu! Jangan minta maaf sama mama! Mama senang kamu bangun setelah berminggu-minggu di rawat! Hiskk... Mama nggak bisa kehilangan kamu! Kamu anak berharga mama!" Roselia memegangi tangan Diana erat.

"Sebenarnya apa yang terjadi ma?" Tanya Diana ingin tahu.

"Kamu kecelakaan dan masuk jurang! Kamu nggak ingat itu? Mama sampai syok waktu kamu datang. Hiskk..."

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang