6. Pergi Bersama

358 32 0
                                    

Diana memperhatikan penampilannya pagi ini. Dia memakai celana hitam dipadukan dengan atasan berlengan panjang. Diana baru menyukai penampilannya hari ini bukan seperti semalam. Dia lebih nyaman untuk pergi dan bertemu banyak orang. Dia tersenyum melihat ke arah cermin. Apa dia harus memakai riasan? Wajahnya sangat pucat jika tidak memakai apapun. Diana mengambil bedak dan memakainya sedikit-sedikit, lipstik berwarna soft, dan mengambil lagi beberapa benda sampai akhirnya dia mengikat rambutnya dengan pita. Dia terlihat seperti anak kecil sekarang. Diana menggelengkan kepalanya dan menarik kembali pitanya membiarkan rambutnya tergerai bebas.

"Aku ngapain sih?" Diana menunduk heran pada dirinya sendiri.

"Sayang! Enzo udah nunggu kamu! Kamu nggak mau turun?" Tanya Roselia dari luar kamar.

"Iya!" Diana menatap pantulan wajahnya dan bergerak pergi setelah dia merasa puas.

"Apa ini? Kenapa kamu cantik banget hari ini?" Tanya Roselia pada anak perempuannya.

"Kak Enzo ajak aku jalan-jalan keluar. Nggak apa-apa kan ma?" Tanya Diana memainkan tangannya.

"Nggak apa-apa! Tapi tumben lho dia mau ajak kamu! Dulu itu dia mana mau pergi sama kamu! Kalian itu kayak Tom and Jerry dulu! Nggak pernah akur, tapi mama seneng sih dia jadi baik sama kamu! Nanti kalau ada apa-apa kabari mama!"

"Iya!" Diana menganggukkan kepalanya senang.

Jadi dulu mereka seperti kucing dan tikus? Diana tersenyum menemui Enzo yang telah menunggunya datang. Dia tidak sabar untuk pergi dan mengelilingi kota ini bersama. Dia ingin tahu kota tempat tinggalnya. Apakah seluas yang dia pikirkan? Enzo tersenyum cerah melihat bagaimana Diana tengah berjalan ke arahnya.

"Enzo, jagain lho adik kamu! Bawa motornya jangan ngebut-ngebut, dia baru aja keluar dari rumah sakit. Kalau sampai adik kamu kenapa-kenapa, awas saja tante bakalan bilang ke bunda kamu!" Ancam Roselia.

"Iya tante. Tenang aja, aku bakal jagain Diana. Kalau gitu aku izin bawa Diana pergi hari ini. Mungkin aku kembaliin nanti sore." Enzo menarik tangan Diana.

"Aku pamit ya ma!" Diana mengikuti Enzo.

"Hati-hati!" Teriak Roselia.

Enzo tersenyum melihat Diana yang sangat cantik hari ini. Make up tipis yang membuat wajah begitu cantik natural, rambut panjang yang tergerai, juga bagaimana dia bisa melihat cantik tanpa pakaian yang aneh-aneh. Enzo memalingkan wajahnya ke arah lain. Apa dia harus mengembalikan Diana besok saja?

"Kak!"

"Pakai ini!" Enzo memakaikan helm pada Diana pelan. Dia merapikan tiap rambut Diana yang keluar. Entah kenapa dia sangat suka melihat wajah Diana.

"Kita mau kemana?" Tanya Diana menatap wajah Enzo.

"Kamu lihat aja nanti!" Enzo memakai helmnya dan naik ke atas motor.

"Pelan-pelan aja ya kak! Aku takut!" Diana naik pelan dan memegangi bahu Enzo.

Dia masih sangat takut untuk pergi, apalagi Enzo memakai motor besar. Diana menggigit bibirnya, apakah dia akan baik-baik saja nanti? Enzo tersenyum dan menarik kedua tangan Diana untuk memeluknya.

"Iya! Pegangan yang benar! Aku nggak mau kamu jatuh nanti!"

"Hmm!" Diana mengangguk kecil.

Dia juga tidak mau jatuh. Dia melingkarkan tangannya pada perut Enzo erat. Apakah dia akan baik-baik saja? Diana menutup matanya saat motor mereka pergi dari gerbang. Diana hanya berharap mereka akan kembali tanpa kurang satu apapun.

💗💗💗

"Kak!"

"Kenapa?"

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang