"Kak!"
"Apa?"
"Emang kakak bisa nyetir kalau cuma satu tangan?" Tanya Diana melihat tangan kanannya di genggam Enzo.
"Ini bisa! Kenapa?" Enzo melirik Diana yang sedang menatap tangannya.
"Tanya aja! Sebenarnya kita mau kemana sih kak?"
Diana melihat-lihat keluar jendela, dia tidak tahu mau dibawa kemana dia. Kebun binatang sudah. Apa kali ini dia akan dibawa ke tempat lain? Enzo tersenyum dan memegangi erat tangan Diana. Dia ingin lebih ke suatu tempat bersama gadis disampingnya.
"Kamu mau nonton film?"
"Film?"
"Iya, ada film Disney. Kamu tahu putri duyung?"
"Putri duyung? Ohh... Mermaid?"
"Sekarang baru tayang, kamu mau kan nonton?" Tanya Enzo sudah masuk ke dalam sebuah mall.
"Mau! Ayo, nonton! Wahhh... Nanti ada ikan kan? Aku suka ikan sama lumba-lumba. Putri duyung itu hidupnya di laut kan kak?" Tanya Diana sangat bersemangat untuk menonton film.
Dia jadi ingin segera menonton film putri duyung itu. Enzo melepaskan sabuk pengamannya juga milik Diana. Hari ini dia akan membuat kenangan bersama gadis ini. Setiap hari dia akan membuat banyak kenangan berharga agar Diana selalu mengingatnya. Enzo keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Diana.
"Makasih kak! Kita mau nonton dimana?"
"Di atas nanti! Tapi kita harus diam-diam, kamu jangan bilang sama orang-orang kalau kita kesini!" Bisik Enzo.
"Kenapa?"
"Kamu mau kita nggak bisa datang lagi ke tempat ini?"
"Nggak!" Diana tidak mau hal itu terjadi.
"Makanya kita harus diam-diam. Ayo!" Enzo menarik Diana pergi.
Cekreek...
💗💗💗
"Sialan! Enzo!" Abisaka menggeram marah melihat foto yang baru saja dia dapatkan.
Ryan meneguk ludahnya dan mundur pelan menjauhi Abisaka yang sudah sangat marah. Apa ini menyangkut Diana lagi? Jika iya sudah pasti dia akan mendapatkan banyak amarah dan potong gaji. Semoga saja bulan ini dia masih bisa bertahan lebih lama.
"Kurang ajar! Dia benar-benar sudah tidak memiliki takut lagi. Pasti mama yang izinin mereka lagi. Hah..." Abisaka menggenggam erat pena ditangannya.
Dia harus melakukan sesuatu.
"Ryan, kosongkan jadwal saya sekarang. Saya harus pergi!" Abisaka mengambil jasnya dan memakainya.
"Bapak pergi kemana? Tapi ini sekarang kita..."
"Kosongkan jadwal saya atau gaji kamu saya potong!"
"Baik pak!" Ryan menganggukkan kepalanya paham.
Lebih baik dia kena marah daripada harus potong gaji. Lagipula dia hanya sekretaris bukan pemilik perusahaan ini. Jadi dia harus patuh saja kepada atasan.
Abisaka berjalan begitu cepat dan menatap tajam orang-orang yang menghalangi langkahnya pergi. Dia harus cepat menyusul mereka!
💗💗💗
"Enak! Enak! Kakak nggak mau?" Diana memakan popcornnya tanpa henti.
Menunggu filmnya tayang ternyata membutuhkan waktu lama. Dia begitu asik memakan popcornnya dengan Enzo yang mengambil banyak foto Diana dari berbagai arah.
"Kak! Jangan foto aku! Mau nggak, nanti habis aku makan!"
"Nanti bisa beli lagi!"
"Hah... Kakak! Cukup, aku malu!" Diana menutup wajahnya dengan popcorn.
"Kenapa malu?"
"Masa orang makan di foto?" Tanya Diana mengambil lagi popcornnya.
"Kamu cantik kok! Kenapa harus malu?"
Mata Diana memicing melihat bagaimana Enzo memujinya. Tapi itu tidak mempan sama sekali untuknya yang sudah paham bagaimana sifat Enzo.
"Kakak itu... Apa namanya? Kalau cowok suka banyak cewek? Apa namanya? Play.... Play..."
"Playboy? Kakak nggak playboy!" Bela Enzo.
"Aku nggak percaya. Kakak itu sering puji aku."
"Itu namanya bukan playboy. Kenapa puji sepupu sendiri nggak boleh?! Hmm... Kamu memang cantik sama imut!" Puji Enzo lagi.
"Udah ah! Kapan filmnya mulai?" Tanya Diana sudah kenyang memakan banyak popcornnya.
"15 menit lagi! Kita tunggu aja! Coba kasih kakak!"
"Kasih apa?"
"Popcorn!"
"Manja!" Diana menyuapi Enzo dengan popcornnya.
Enzo tersenyum puas menikmati suapan Diana. Dia harus merencanakan lagi agenda untuk besok. Dimana tempat yang bagus untuk mereka pergi? Dia harus segera mencari tahu. Karena mungkin saja Abisaka atau Resvan juga sedang merencanakan sesuatu. Enzo tersenyum lebar, dia sangat menyukai saat mereka semua seperti ini.
💗💗💗
Abisaka berlari cepat dan memesan kursi kosong. Dia harus segera menemukannya. Enzo pasti sudah merencanakan banyak hal sampai Abisaka begitu marah saat ini. Buru-buru Abisaka masuk dan melihat semua orang di ruangan besar ini. Walau gelap dia sudah menemukan yang dia cari.
"Bisa tukar kursi, ini untuk kamu!" Abisaka menatap seseorang di samping Diana.
"Boleh deh mas!" Orang itu mengambil beberapa lembar uang Abisaka dan pergi dari kursinya.
"Terima kasih!" Abisaka duduk dan mengamati Diana yang melihat ke arah layar lebar.
Dia tersenyum karena berhasil datang tepat waktu. Setelah film ini selesai, dia harus membawanya pergi pulang. Dia juga harus memberi Enzo pelajaran.
"Kak, kakak bisa berenang?" Tanya Diana pada Enzo.
"Bisa! Kamu sendiri bisa berenang?" Tanya Enzo balik.
"Nggak tahu, kayaknya nggak bisa. Aku mau kayak putri duyung itu bisa renang sama lumba-lumba. Kayaknya seru bisa renang. Di rumah ada sih kolam renang, besar lagi. Tapi aku takut. Gimana kalau aku nggak bisa renang terus tenggelam?"
"Mau aku ajari? Gimana kalau besok? Kakak juga nggak punya kerjaan."
"Kakak itu pengangguran?"
"Bukan pengangguran! Kakak punya usaha sendiri, kadang kakak kesana cuma buat ngecek. Sekarang kakak nggak ada kerjaan selain sama kamu! Gimana? Mau kakak ajarin besok?"
Diana menimang-nimang dan menganggukkan kepalanya. Besok sepertinya dia bisa melakukannya setelah belajar bersama Arjuna. Dia juga sangat ingin bisa berenang agar bisa berenang bersama lumba-lumba suatu hari nanti.
"Tapi aku belajar dulu ya! Aku harus belajar sama guru aku masalahnya."
"Iya-iya, besok setelah kamu belajar. Kita belajar berenang!" Enzo mengusap kepala Diana pelan.
Abisaka menatap ke depan walau telinganya terus mendengarkan percakapan mereka. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dia harus melakukan sesuatu agar Enzo tidak datang ke rumahnya untuk mengajari Diana berenang. Jika Diana ingin belajar bukankah dengan seseorang yang sangat ahli contohnya dia. Abisaka tersenyum dan melirik Diana sejenak.
Dia harus mengosongkan jadwalnya besok.
💗💗💗
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIBI ( END )
Любовные романыDiana harus mengerti bahwa dirinya berada dalam keadaan yang berbeda, dia bukanlah anak kandung dari keluarganya. Jadi siapa dia sebenarnya? Siapa dia? Siapa keluarga sebenarnya? 💗💗💗