43. Cemas

175 18 0
                                    

"Arghttt..."

"Siapa yang kirim kamu?" Tanya Abisaka menarik rambut perempuan yang memeluknya beberapa jam yang lalu.

"Arghttt..."

"Jawab!" Teriak Abisaka.

Resvan menghela nafasnya dan memilih duduk melihat apa yang kakaknya akan lakukan. Dia tidak mengerti kenapa wanita ini berani datang dengan iming-iming akan diberi uang oleh Abisaka. Ternyata hanya wanita panggilan. Abisaka menggeram marah dan menghempaskan tubuh wanita itu dengan kasar.

"Dimana handphonenya?" Tanya Abisaka mengambil tisu untuk membersihkan tangannya.

"Di dalam tas! Oh iya, mau diapain mereka?" Tunjuk Resvan pada dua orang yang terkapar. Satu perempuan dan satu laki-laki yang babak belur.

"Urus mereka! Buat mereka buka suara!"

"Mau di laporin ke polisi?"

"Iya! Mereka sudah buat Aliya sedih, laporkan mereka nanti setelah buka mulut. Saya harus urus bos mereka!" Abisaka megambil handphone di dalam tas dan mengotak-atiknya.

Mereka sudah mengusik hidupnya, tentu saja ada balasan yang setimpal untuk mereka. Abisaka tersenyum dan melihat nomer seseorang yang baru saja menghubungi wanita itu.

"Hahaha... Ternyata kamu!"

Abisaka menyibak rambutnya dan keluar dari ruangan serba hitam itu. Dia tersenyum kepada mamanya yang menunggunya.

"Udah buka mulut mereka?" Tanya Roselia memakan buah.

"Belum! Tapi aku udah tahu siapa orangnya! Dia harus diberi pelajaran seperti Clara! Mama nggak marah kan aku main-main sama keluarga Tante Kinanti?" Tanya Abisaka.

"Siapa?"

"Enzo!"

💗💗💗

Aliya menutup gebang dan menatap jalanan tanpa minat. Dia benar-benar malas untuk bekerja hari ini. Tapi dia harus pergi.

"Selamat pagi!" Sapa Enzo.

"Kak Enzo? Kenapa kakak bisa disini?" Tanya Aliya melihat sekitar.

"Bisa! Aku tanya sama teman kamu! Kamu mau berangkat kerja kan? Ayo naik!" Enzo menepuk belakang jok motornya.

"Maaf kak! Aku udah pesen ojek!"

"Batalin aja Al!"

"Dia udah langganan aku kak! Nggak bisa! Kenapa Kak Enzo tanya alamat kos an aku?" Tanya Aliya melihat jam tangannya.

"Aku pengen tahu aja! Mungkin aku bisa jemput kamu, kamu beneran nggak mau naik? Gratis Al!"

"Makasih ya kak! Tapi lain kali aja, itu ojek aku udah sampai!" Tunjuk Aliya pada sebuah motor kearahnya.

Enzo menggeram marah kenapa ada saja halang rintangan untuknya pergi dengan Aliya?

"Kalau gitu aku duluan ya kak! Takut telat!" Aliya segera naik ke atas motor dan memakai helm sesegera mungkin.

Enzo hanya bisa melihat Aliya pergi dari hadapannya. Baiklah, mungkin hari ini dia tidak bisa mengantar Aliya tapi nanti Enzo akan menjemputnya sebelum Abisaka datang. Enzo menyeringai, hari ini dia akan pastikan Aliya akan jadi miliknya seutuhnya.

"Ternyata kamu benar-benar datang ke tempat ini!"

"Abisaka?"

"Saya sudah duga kamu akan gunain kesempatan untuk deketin calon istri saya dan benar saja kamu datang ke kos Aliya. Untuk apa? Rebut dia dari saya?" Tanya Abisaka mendekati Enzo.

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang