38. Cara Lain

128 17 0
                                    

"Kamu besok masih libur?" Tanya Abisaka.

"Saya udah masuk mas!"

"Saya jemput ya!"

"Nggak usah! Lagian jauh tempatnya, saya bisa pulang sendiri. Mas Abi juga harus kerja, kamu itu sering buat susah kantor! Kamu ini atasan mereka, harusnya kamu beri mereka contoh baik bukan contoh buruk!"

Aliya merasa Abisaka memang harus dididik lagi menjadi atasan yang baik dan benar. Dia tahu jika Abisaka sering melalaikan pekerjaannya dan itu bisa sangat buruk untuk kelangsungan perusahaan. Tapi Abisaka tetap Abisaka. Dia akan melakukan apapun dan bertindak nekat jika sudah berbicara.

"Jadi kapan kita punya waktu Al? Saya pasti sibuk di kantor kamu juga! Bagaimana kalau kamu pindah kerja?" Usul Abisaka.

"Pindah?"

"Iya! Dekat kantor saya ada restoran, mungkin kamu bisa jadi chef disana!"

"Besok aja ya mas kalau kita udah nikah! Sekarang saya masih mau bekerja disana. Saya juga kan harus kasih tahu atasan saya! Masa tiba-tiba pindah!"

"Tapi kalau saya kangen sama kamu?"

"Ada handphone mas! Kita masih bisa ketemu pas hari libur!"

"Tapi..."

"Halah! Samperin! Nginep aja tuh di resort!" Usul Resvan sudah muak mendengar ocehan kakaknya.

Abisaka terdiam, benar juga. Dia bisa sesekali menginap di resort. Abisaka mengembangkan senyumnya. Lain kali dia harus melakukannya agar dekat dengan Aliya!

"Nggak! Ngapain nginep? Saya aja cuma kerja siang hari, malamnya saya pulang!" Tolak Aliya.

"Biarin aja Al! Tuh orang nggak akan diam nanti! Manusia baru bucin gitu! Bego!" Sindir Resvan.

"Apa kamu bilang?"

"Mas! Kita masih bisa ketemu lagi! Kamu jangan gitu! Lagian nggak boleh sering ketemu!"

"Kenapa?" Tanya Abisaka.

"Nggak usah dijelasin! Abisaka memang nggak punya otak!" Sindir Resvan lagi.

Aliya hanya menggelengkan kepalanya, sepertinya akan sulit untuk membuat jalan tengah diantara mereka. Pasti Abisaka akan bertindak nekat lagi. Tapi dia tidak bisa tiba-tiba pindah bekerja. Aliya menghembuskan nafasnya, apa yang harus dia lakukan?

"Abi! Kamu jangan ganggu Aliya! Biarin dia kerja, kamu kan juga kerja. Besok juga pasti bisa ketemu setiap hari. Cuma satu bulan lho Bi! Hah, sabar ya Al. Abisaka itu keras kepala, mama harap kamu tahan sama sifatnya ini!" Roselia menatap tajam Abisaka.

"Iya ma! Aliya tahan kok!"

"Tapi ma!"

"Abisaka!" Roselia menggelengkan kepalanya.

Kenapa anaknya sangat sulit untuk mendengarkan saran orang-orang?

"Oke! Setiap libur, kamu harus sama saya Al!" Pinta Abisaka.

"Iya!"

"Bagus, aku antar Aliya dulu ma!" Abisaka tersenyum dan mendekati Aliya.

"Aku pergi dulu ya ma! Assalamualaikum!"

"Wallaikumsalam!"

Aliya berjalan lebih dulu diikuti Abisaka dari belakang. Resvan mendekati mamanya dan melihat mereka masuk ke dalam mobil.

"Itu beneran Abisaka kan?" Tanya Resvan.

"Nggak tahu deh! Kayaknya bukan!"

💗💗💗

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang