"Cep, stok ikan udah kamu periksa?" Tanya Aliya.
"Udah, semuanya udah selesai. Aman!"
"Hmm... Bagus! Kemarin stoknya tipis banget."
"Mbak Aliya! Dipanggil Pak Witan ke kantor!" Teriak Sari dari pintu.
Aliya menganggukkan kepalanya dan menyerahkan catatan pada Cecep. Pasti ada masalah penting sampai Pak Witan meminta dirinya ke kantor. Langkah Aliya begitu cepat menuju kantor Pak Witan yang berada cukup jauh dari dapur.
Tokkk... Tokkk....
"Permisi, bapak panggil saya?" Tanya Aliya membuka pintu.
"Masuk Al! Saya punya tugas buat kamu!"
"Tugas apa pak?"
"Ada tamu VVIP saya minta makanan langsung, kamu kesana ya! Buatin dia makanan hari ini!"
"Saya? Tapi saya kan cuma..."
"Kamu kesana ya Al! Biar pekerjaan kamu di urus orang lain! Soalnya chef lain belum datang. Kamu tahu sendiri, mereka datang siang. Kamu urus tamu VVIP saya! Semua bahan-bahan udah ada disana, kamu tinggal masak sesuai requestan dia aja! Jangan lupa! Apa yang dia minta kamu masak!"
"Hah... Baik!" Aliya menganggukkan kepalanya.
Sebenarnya ini bukan tugasnya tapi apa boleh buat. Atasannya yang memintanya. Tapi siapa tamu VVIP Pak Witan? Apakah dia orang penting dari kalangan pejabat? Artis? Atau pengusaha? Aliya mengangkat bahunya, dia harus segera pergi sebelum tamu Pak Witan marah.
💗💗💗
"Gimana kencannya kemarin pak?" Tanya Ryan penasaran.
"Lancar! Dia suka bunganya! Makasih untuk saran kamu!"
"Sama-sama pak!"
Ryan tersenyum senang bahwa idenya berjalan begitu lancar. Kemarin Abisaka sempat ingin membawa Aliya ke toko buku langganannya tapi Ryan langsung menolak ide itu mentah-mentah. Tidak semua orang menyukai toko buku apalagi jika sudah lelah bekerja seharian. Mungkin bagi Abisaka tidak apa-apa, tapi bagi Aliya mungkin masalah serius. Apalagi bau buku yang begitu menyengat! Ryan juga tidak mau.
"Tapi besok dia minta pilih sendiri tempatnya."
"Kenapa pak?"
"Takut repotin kamu lagi!"
"Maksudnya Pak Abi bilang kalau saya yang saranin bawa bunga sama ke Bukit Bintang?"
"Iya!"
Ryan mengusap dadanya, memang bosnya adalah orang yang polos dan bodoh.
"Mungkin Mbak Aliya punya tempat yang mau didatangi sama Pak Abi!"
"Benar juga! Saya jadi nggak sabar ketemu dia lagi nanti! Lagi apa dia?"
Abisaka tersenyum membayangkan Aliya yang sibuk memasak makanan untuk semua orang. Pasti calon istrinya sedang bekerja keras hari ini.
💗💗💗
"Ini maksudnya apa ya kak?" Tanya Aliya.
"Aku kira chefnya bukan kamu! Tapi karena kamu chefnya aku ingin kamu disini aja istirahat!"
"Terus makanannya?" Tanya Aliya tidak enak hati jika harus duduk diam seperti ini.
Bukankah tugasnya adalah membuat makanan untuk tamu Pak Witan? Tapi Aliya juga baru tahu jika tamu atasannya adalah Enzo. Aliya melirik kesana-kemari dan memperhatikan kamar yang ditempati Enzo. Begitu besar dan luas berbeda dengan kamar lainnya. Pemandangannya juga langsung menghadap ke laut juga ada kolam renang yang begitu biru dan besar. Sepertinya menyenangkan tinggal di tempat ini. Pantas saja Enzo ingin menikmati waktunya di resort ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIBI ( END )
RomansDiana harus mengerti bahwa dirinya berada dalam keadaan yang berbeda, dia bukanlah anak kandung dari keluarganya. Jadi siapa dia sebenarnya? Siapa dia? Siapa keluarga sebenarnya? 💗💗💗