ALIBI ( END )

26. Jemputan

"Ada apa? Kenapa wajah kamu?" Tanya Abisaka melihat Aliya yang terlihat murung.

"Saya cuma capek aja! Hah..." Aliya memasang sabuk pengamannya dan menatap ke arah langit yang berubah menjadi sore.

Perkataan Enzo masih terngiang-ngiang di kepalanya. Apakah dia tidak sepantas itu tinggal di rumah Ramaya? Apakah begitu? Dia memang terlahir dari keluarga miskin. Bahkan dia tidak memiliki banyak uang untuk ganti rugi biaya perawatannya. Tapi kenapa Enzo menyuruhnya untuk sadar diri? Aliya sudah sadar diri sejak awal makannya dia memilih menghabiskan waktu dengan bekerja.

"Mas, saya mau tanya!"

"Tanya apa?"

"Dulu Diana itu dekat ya sama Kak Enzo?"

"Enzo? Yah... Saya nggak tahu tapi sejak dulu mereka tumbuh bertiga sama Resvan. Sejak kecil mereka sering main sama-sama, saya nggak bisa kasih kamu jawaban. Mungkin Resvan tahu lebih banyak dari saya."

"Kak Resvan?" Aliya akan bertanya nanti apa hubungan Diana dan Enzo.

Dia sangat penasaran kenapa Enzo dan Diana. Abisaka melirik Aliya sejenak, kenapa dia bertanya tentang hubungan mereka berdua?

"Ada apa Al?"

"Saya cuma penasaran aja! Kalau mas, kenapa mas nggak dekat sama mereka? Bukannya saya mau bilang kalian nggak deket. Tapi dari kacamata saya, kayaknya Mas Abi emang nggak begitu deket sama adik-adik mas. Iyakan?" Tebak Aliya.

"Kamu benar! Saya memang tidak dekat dengan adik-adik saya, terutama karena usia saya jauh dari mereka. Saya juga sibuk belajar dan kerja. Saya tidak punya waktu buat bermain-main sama mereka." Jawab Abisaka menatap ke depan.

"Tapi komunikasi bisa kan? Saya lihat-lihat Mas Abi itu nggak pernah hubungi saya. Mas selalu datang nggak kasih kabar. Saya heran, jangan-jangan Mas Abi nggak punya handphone lagi!"

"Saya punya!" Abisaka menunjukkan handphonenya.

Aliya menatap tajam handphone di tangan Abisaka yang terlewat kuno. Bahkan handphonenya lebih baru dari handphone Abisaka padahal Abisaka yang membelinya. Aliya menghembuskan nafas berkali-kali, Abisaka memang memiliki sifat aneh.

"Kalau Mas Abi mau jemput saya lagi. Saya harap Mas Abi hubungin saya dulu! Takutnya saya pergi lebih dulu atau lembur. Kalau bisa, tolong lakuin itu!" Pinta Aliya.

"Kenapa harus?"

"Mas! Hah... Bicara sama Mas Abi ternyata butuh banyak tenaga!"

"Pfttt... Saya paham! Saya akan hubungi kamu lebih dulu! Ternyata sifat asli kamu kayak gini! Saya baru tahu, saya kira kamu anak yang malu-malu." Abisaka tersenyum melihat Aliya.

"Saya bukan seseorang yang bisa tahan ramah kalau lawan saya buat saya marah!"

"Ohh... Jadi saya buat kamu marah?"

"Iya! Baru sadar?" Tanya Aliya memalingkankan wajahnya.

"Ya, kamu bisa marah sama saya! Tapi malam ini, tolong jangan marah sama saya! Kita harus datang ke pesta Tante Monica. Keluarga papa saya belum tahu tentang kamu, jadi nanti saya akan perkenalkan kamu jadi pasangan saya!"

"A-pa?"

💗💗💗

"Pokoknya cari tahu siapa calon istri Abisaka!" Teriak Clara pada seseorang di balik telepon.

Dia menatap tajam pantulan wajahnya, dia harus segera mencari tahu siapa wanita yang berani menjadi orang ketiga di hubungannya dengan Abisaka. Dia tidak akan memaafkan orang itu! Gara-gara dia Abisaka menjadi menjauhinya. Clara tidak akan menerima kekalahan apalagi jiwa perempuan itu jauh di bawahnya. Dia akan menghancurkan wanita itu!

"Cari siapa dia!"

💗💗💗

"Ma! Aku nggak jadi ikut aja ya?" Pinta Aliya melihat penampilannya malam ini.

Dia jadi ragu untuk datang bersama Abisaka. Bagaimana dia bisa datang sebagai pasangan Abisaka? Aliya juga tidak tahu bahwa keluarga papa Diana tidak tahu tentang dirinya di rumah ini. Bagaimana jika mereka tahu? Aliya menunduk dan melihat pakaiannya. Ini pasti sangat mahal.

"Ma!"

"Udah cantik banget gini kok! Pasti Resvan nyesel nggak bisa pergi sama kamu! Cuma sebentar aja, nanti kamu bisa pulang sama Abisaka! Ayo, keluar. Dia pasti udah nunggu kamu!"

Aliya mengangguk kecil dan keluar dari kamarnya. Pandangan pertamanya adalah wajah Abisaka. Aliya menatap Abisaka dari atas ke bawah, kenapa pakaian mereka sangat mirip? Juga kenapa Abisaka terlihat lebih tampan malam ini? Aliya menggeleng cepat. Di depannya adalah Abisaka! Abisaka!

"Mas!"

"Hemm... Kamu cantik!" Abisaka merutuki mulutnya sendiri.

"Jelas! Mama yang dandanin!" Roselia muncul dengan wajah berbinar.

"Hah... Ayo mas!" Aliya segera menarik Abisaka pergi. Dia ingin segera mengakhiri malam ini dan pulang.

Dia tidak akan mau berlama-lama di acara orang kaya. Dia tidak mau.

"Ma, Abisaka sama Diana pergi dulu!"

"Iya hati-hati!" Roselia melambaikan tangannya kepada dua anaknya itu.

Dia tersenyum cerah melihat mereka masuk ke dalam mobil. Dia harap mereka akan baik-baik saja malam yang indah ini.

"Mereka cocok kan budhe?" Tanya Roselia pada Budhe Siti.

"Cocok bu!"

"Tinggal waktunya aja buat mereka jujur sama saya juga waktunya Abisaka jujur sama perasaannya. Saya tidak sabar sampai waktu itu tiba! Kamu juga pasti senang kan sayang!" Roselia menatap ke arah langit yang di bintang.

💗💗💗

Resvan
Gimana?

Si Cantik
Gimana?

Maksud kakak?

Resvan
Bukannya malam ini pergi sama Abisaka?
Aman kan?

Si Cantik
Aman, ini mau berangkat.
Kenapa tanya?

Resvan
Siapa tahu kamu butuh bantuan
Oh iya hati-hati sama namanya Clara!

Si Cantik
Clara? Clara siapa?

Resvan
Mantan tunangan Abi
Pokoknya kalau dia macam-macam sama kamu langsung hubungin kakak!
Dia rada rese

Si Cantik
Ohh...
Kok bisa jadi mantan?

Resvan
Bisa, intinya kamu jauhi dia
Dia bukan orang baik!
Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat minta bantuan Abisaka
Emang dia juga rese, tapi dia lebih bisa bantuin kamu disana

Si Cantik
Iya-iya, nanti aku minta bantuan Mas Abi.

Resvan tersenyum dan menutup handphonenya, dia tidak perlu khawatir lagi dengan keselamatan Aliya di pesta. Dia juga tidak mau terjadi sesuatu kepada gadis itu. Resvan tahu, Clara tidak akan diam saja jika bertemu Abisaka apalagi jika tahu Aliya bersamanya.

"Hah... Beres! Waktunya main game! Oiii... Mana gamenya?" Teriak Resvan masuk ke dalam rumah.

💗💗💗

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...