20. Ingatan Kembali

329 31 0
                                    

"Hallo, princess!"

"Ck, baru ingat kalau punya adik sepupu? Ngapain aja selama ini?" Diana menatap Enzo yang baru datang.

"Jangan marah! Kakak harus urus cafe, kenapa? Kangen sama aku? Hmm?" Enzo merentangkan tangannya.

"Iyalah! Aku kira kakak marah sama aku makanya nggak pernah kesini lagi!" Diana memeluk Enzo.

Dia takut jika Enzo memang marah padanya karena kejadian terakhir. Harusnya saat itu dia tidak pulang bersama Abisaka meninggalkan Enzo sendirian. Ini salahnya. Enzo mengusap kepala Diana pelan dan tersenyum senang. Ternyata dia merindukannya.

"Mau jalan-jalan sama kakak?"

"Kemana?" Diana mendongak dan melihat Enzo yang tersenyum.

"Rahasia! Kalau kamu mau pergi cepat ganti baju! Nanti kalau bilang sama mama kamu!"

"Tunggu ya!" Diana berlari cepat menuju kamarnya.

Dia juga bosan terus berada di rumah. Dia juga ingin pergi keluar dan melihat banyak hal setelah seharian belajar bersama Arjuna. Enzo menutup mulutnya melihat tingkah laku Diana yang menurutnya menggemaskan. Kemana mereka akan pergi hari ini? Enzo tersenyum lebar, ke tempat itu! Dia harus ke tempat itu!

💗💗💗

"Ini dimana kak?" Tanya Diana melihat tempat yang mereka tuju.

"Tempat soto enak! Kita bisa lihat sawah juga! Kamu pasti suka!" Enzo menarik tangan Diana mengikutinya.

Diana hanya diam melihat tempat baru ini. Ada banyak orang di tempat ini, dia juga bisa melihat hamparan persawahan yang begitu luas. Diana mengerjapkan matanya berulang kali. Indah, tempatnya sangat indah.

"Kamu duduk aja! Biar kakak yang pesan!"

"Iya!" Diana memilih tempat duduk di dekat persawahan. Dia tersenyum melihat orang-orang yang berdatangan ke sawah di depannya.

'Mbak Aliya! Aku bawa makanan! Ayo istirahat dulu! Abi sama Umi juga. Ayo!'

Diana menggelengkan kepalanya melihat lagi mimpi yang selalu datang kepadanya. Dia memijat kepalanya yang berdenyut-denyut. Suara itu sangat jelas! Begitu jelas!

'Enak! Makanan kamu enak, ya dek! Mbak suka masakan kamu!'

'Iyalah! Tambah mbak, biar mbak semangat kerjanya! Abi, Umi, nggak mau makan nih? Nanti dihabisin Mbak Aliya lho!'

'Duluan aja! Umi sama Abi mau selesain ini dulu ya! Tinggal sedikit kok padinya!'

'Tuhkan! Mbak cuma ambil sedikit kok! Kamu nggak makan?'

'Kenyang! Aku tadi udah makan di rumah, hehehe...'

Diana mundur pelan dan melihat kilatan-kilatan aneh di kepalanya. Begitu cepat sampai dia tidak bisa melihat apapun lagi.

Brukkk...

"Hati-hati dong mbak!"

"Maaf!" Diana menunduk dan memegangi kepalanya.

'Nduk! Nduk! Bangun! Jangan tinggalin Umi! Maafin Umi, Umi belum bisa bahagiain kamu!'

'Mbak, maafin Annisa! Mbak!'

'Tolong selamatin anak saya dok! Tolong!'

'Mbak! Maafin Annisa!'

Diana menepuk dadanya yang begitu sesak. Nafasnya begitu terengah-engah seperti dulu. Matanya menatap nanar orang-orang yang tengah melihatnya. Dia berjalan mundur dan berlari begitu cepat keluar. Dia takut! Dia takut! Dia takut!

💗💗💗

"Hallo!" Abisaka mengangkat panggilan dari seseorang.

"Apa? Apa kamu bilang? Kenapa bisa? Kalau terjadi sesuatu pada Diana kamu yang saya salahkan!" Teriak Abisaka keras.

Ryan menatap Abisaka dan melanjutkan pekerjaannya. Kenapa hari-harinya tidak bisa tenang sedikit saja?

Brakkk...

"Astaghfirullah!"

"Ryan, panggil polisi!" Teriak Abisaka.

"Panggil polisi? Buat apa pak?"

"Diana hilang!"

💗💗💗

Diana berjalan tertatih-tatih, dia terus menangis tanpa henti. Dadanya begitu sesak begitu juga kepalanya yang terus berdenyut kencang. Apa yang terjadi padanya? Kenapa bisa seperti ini? Diana menunduk memperhatikan kakinya.

"Hiskkk... Aku... Bukan Diana! Aku bukan Diana! Aku Aliya! Aku Aliya!"

Aliya menatap tangannya sendiri yang bergetar, dia bukan Diana putri bungsu keluarga Ramaya tapi dia adalah Aliya. Aliya Cahaya Dewi!

"Hiskkk... Hiskkk... Annisa, Abi, Umi, Aliya harus apa? Aliya nggak tahu harus apa sekarang. Aliya takut! Aliya nggak tahu harus kemana! Hiskk..."

Apakah dia harus kembali ke rumah Ramaya? Tapi dia bukan Diana! Dia bukan dari keluarga kaya itu. Dia ingin pulang ke rumah. Rumah aslinya.

Tesss... Tesss...

Satu persatu air menestes dari langit, Aliya terjatuh bersamaan dengan air hujan yang menerpa wajahnya. Dia bingung. Dia harus apa? Kenapa dia bisa di rumah keluarga itu? Kenapa? Aliya mengepalkan tangannya kuat-kuat, siapa yang bisa memberitahunya? Siapa?

"Hiskk...."

"Kamu disini rupanya!"

Aliya mendongak dan melihat seseorang yang dia kenal. Matanya kian memanas melihat orang didepannya yang sedang membawa payung besar. 

"Pak Arjuna? Hiskkk... Saya... Saya ingat! Hiskk... Saya ingat!" Teriak Aliya histeris.

"Ayo masuk ke mobil saya!"

"Saya mau pulang! Hiskkk..."

"Mari kita bicara lebih dulu! Jangan disini, sekarang hujan. Saya takut kamu sakit nanti!"

"Hiskkk... Tapi..."

"Tidak apa-apa! Tenangkan diri kamu! Ayo, masuk!" Arjuna menarik tubuh Aliya untuk bangkit.

"Hiskkk..."

Arjuna menatap kasian pada Aliya, pada akhirnya ingatannya kembali datang. Dia hanya bisa pasrah untuk apa yang terjadi kedepannya. Semua itu berada di tangan Aliya juga orang itu. Arjuna menuntun Aliya masuk ke mobil dan segera masuk untuk mengantarkannya kembali ke rumah besar itu.

"Pakai jas saya!" Arjuna melepaskan jasnya dan diberikan kepada Aliya.

"Hiskk... Saya bukan Diana! Saya Aliya! Saya Aliya! Hiskk..."

"Kamu ingat semuanya?" Tanya Arjuna hati-hati.

"Iya! Saya ingat semuanya. Saya ingat!"

"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas keluarga Ramaya yang tahu semuanya. Bagaimanapun kamu harus kembali ke tempat itu, saya akan temani kamu!" Arjuna memegangi tangan Aliya erat.

"Tapi mereka bukan keluarga saya! Mereka... Bukan kakak saya! Juga bukan mama saya! Hiskkk..."

"Saya tahu! Hanya saja mereka yang tahu tentang Diana dan kamu! Mereka pasti punya penjelasan tentang semua ini Al. Kamu hanya perlu dengarkan mereka. Jika bisa saya juga akan bantu kamu nanti."

"Saya takut!"

"Saya ada sama kamu!" Arjuna menatap Aliya yang masih menangis.

Dia akan membantu gadis ini. Arjuna sudah berjanji untuk menolong gadis ini pergi dari rumah itu. Dia tidak mau Aliya ditipu oleh keluarga orang kaya itu. Dia akan melindungi Aliya

💗💗💗

Salam ThunderCalp!🤗

Apaaaaa???

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang