7. Hal Lain

317 31 2
                                    

"Arghttt... Kak Enzo!"

"Hahaha... Udah nggak apa-apa, diam!"

Cekreek...

Diana segera pergi setelah berhasil foto dengan ular besar. Dia tidak mau lagi menuruti permintaan Enzo yang beraneka ragam. Dia sangat takut untuk melakukannya lagi. Enzo menarik tangan Diana dan menunjukkan hasil fotonya hari ini. Cukup banyak walau beberapa foto blur. Diana tersenyum kecut saat tahu wajahnya sangat buruk disana.

"Hapus kak! Muka aku jelek!"

"Kamu tetap cantik!" Enzo mencubit pipi Diana yang cemberut.

"Jelek! Nggak ada bagus!"

"Hahaha... Mau foto yang lain?"

"Nggak mau! Kakak aja sana foto sama ular! Aku nggak mau!" Tolak Diana mentah-mentah.

"Kamu takut? Masa anak Ramaya takut! Kamu tahu semua orang di keluarga Ramaya itu pemberani, mereka nggak kenal takut!" Enzo tersenyum melihat wajah Diana.

"Aku nggak takut! Cuma aku nggak mau! Aku pulang aja, nanti sore aku harus pergi sama Kak Resvan!" Diana berjalan lebih dulu meninggalkan Enzo.

"Pergi kemana? Jangan ngambek dong!" Enzo berlari dan merangkul bahu Diana.

"Cuma ada janji sama Kak Resvan."

"Boleh ikut?"

"Cuma sekitar rumah aja kak!"

"Sebelum pulang gimana kalau kita makan? Kamu mau makan apa?" Tanya Enzo menautkan jari-jarinya ke tangan Diana.

Diana terdiam dan memikirkan menu makanan yang dia ingin makan hari ini. Tapi apa boleh dia memakannya? Diana melirik Enzo dan tersenyum sampai giginya terlihat jelas.

"Mau burger! Hehehe..."

"Burger? Oke, princess. Kita kesana?" Enzo mencium tangan Diana singkat.

Diana mengerjapkan matanya saat Enzo berhasil melakukannya kepada tangannya. Apa tangannya baru di cium Enzo?

"Ihhh... Kakak! Jangan main cium tangan orang!" Diana mengembungkan pipinya sampai rasanya Enzo sangat izin mencubit pipi Diana.

"Kenapa? Sepupu sendiri!" Bisik Enzo.

"Kebiasaan! Masa cium tangan orang?"

"Daripada cium pipi! Mending cium tangan!" Enzo tersenyum membuat Diana menutup pipinya.

"Hahaha... Ayo makan!"

💗💗💗

Diana menatap tempat makan yang baru saja di buka. Enzo membawanya duduk dan membuatnya keluasan melihat banyaknya orang ke tempat ini. Apakah karena baru saja dibuka? Mungkin iya. Diana melihat kesana-kemari sedangkan Enzo sibuk memesan makanan untuk mereka berdua. Akhirnya dia bisa memakan burger juga seperti di TV-TV.

Kak Resvan
Kamu dimana?
Ini udah mau sore!
Kakak jemput kamu ya?

Diana
Ini mau makan sama Kak Enzo
Tapi aku nggak tahu ini dimana
Nggak usah kak, aku sama Kak Enzo kok
Nanti juga pulang

Kak Resvan
Pulang nanti jangan kemana-mana, langsung pulang!
Kakak nggak mau tahu, pokoknya pulang!
Mama khawatir nanti, kakak juga.
Kamu masih sakit!

Diana
Iya-iya!
Nanti pulang!

Diana menutup handphonenya, dia dalam masalah jika pulang telat. Bisa-bisa Resvan akan memarahinya nanti. Setelah makan dia harus segera pulang ke rumah!

ALIBI ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang