7th chapter.

1.1K 124 1
                                    


" Jadi gimana Han???" Tanya Jeno.

" Aku tak tau... Semuanya semakin rumit sekarang, kau sendiri bagaimana???" Tanya Hany.

Hany dan Jeno mengobrol ditoko kue milik Hany.

" Selalu sama, semua tetap sama, walaupun kau bukan milikku lagi!" Jawab Jeno.

" Kau akan melukai Namira Jen, dia perempuan yang baik, bahkan ia tak pernah protes sedikitpun dengan sikap bajinganmu itu!!" Hany tak mau menjadi orang ketiga diantara Namira dan Jeno.

" Aku juga inginnya berhenti untuk mencintaimu, tapi aku tak bisa!" Jawab Jeno.

" Jen... Aku akan sangat berterimakasih kepadamu bila kau mau melupakan rasa cintamu padaku, jujur saja aku merasa akan banyak hal buruk yang akan terjadi bila kita bersama!" Ucap Hany.

" Han... Tak bisakah kita bahagia??" Tanya Jeno sambil menatap Hany lekat.

" Tentu kita akan bahagia Jen, kamu dengan Namira dan aku dengan Mika, bagiku Mika sudah cukup sebagai duniaku Jen!" Ungkap Hany.

Mau tak mau memang Hany harus mengambil sikap tegas untuk Jeno, ia tak ingin menyakiti hati perempuan lain . Ia sadar betul bahwa Jeno dan Namira sudah berumah tangga. Beda halnya ketika Jeno belum berumah tangga.

Ngomong-ngomong Hany baru tahu kalau Jeno sudah berumah tangga sekitar 8 bulan yang lalu, iya.... Jeno menyembunyikan fakta itu dari Hany. Padahal pernikahan Jeno sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun kala itu. Jadi bukan salah Hany saat ia membutuhkan bantuan maka ia menghubungi Jeno karena pada dasarnya Hany tak mengetahui fakta tentang pernikahan Jeno.

" Jen .. Namira wanita yang sangat baik, ia juga cantik, bahkan ia sosok yang penyabar, tak sepantasnya kau lebih mencintai diriku daripada dirinya!" Ucap Hany.

" Aku tak suka saat kau merendahkan dirimu sendiri Han......" Jeno berujar demikian karena ia jengah dengan Hany yang selalu merasa rendah diri.

" Kau wanita terhebat bagiku Han...  !"

" Berjanjilah 1 hal denganku Jen... Saat aku telah bahagia entah itu dengan pasangan ataupun tidak maka saat itu pula kau harus membuka pintu hatimu untuk Namira!" Ucap Hany tegas.

" Aku tak bisa!"

" Kau bisa!!!"

" Aku tak yakin!"

" Maka aku akan meyakinkanmu!"

Jeno kehilangan kata-kata untuk melawan Hany. Memang hanya Hany yang membuatnya menjadi lemah.

" Jen... Sekali lagi bisakah kau membantuku??" Tanya Hany.

" Apapun untukmu!" Jawab Jeno tanpa keraguan.

" Tolong bawa aku dan Mika pergi dari sini, aku benar-benar sudah lelah dengan semua, tak ada yang bisa membuatku bertahan disini Jen... !" Ungkap Hany.

" Kau ingin pergi dariku??? Tak bisa Han, untuk yang 1 ini aku tak akan membantumu!!" Ucap Jeno.

" Jen.... Seandainya aku pergi tanpa berpamitan padamu apa kau mau??? Pilihlah kau akan membantuku atau aku akan pergi dengan caraku sendiri???" Ucap Hany sambil tersenyum .

Jeno bingung akan pilihan yang Hany buat untuknya, jika ia membantu Hany maka ia dan Hany akan terpisah namun sisi baiknya ia tetap mengetahui dimana Hany berada, tapi jika ia tidak membantu Hany maka yang akan terjadi adalah ia akan jauh dari Hany dan juga tak akan mengetahui dimana Hany berada.

" Berikan aku waktu untuk berpikir dulu, aku tak terbiasa jauh denganmu juga Mika!" Ucap Jeno.

" Bantu aku Jen..... Kumohon!!!" Pinta Hany.

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang